37.🐜🐜🐜

361 60 11
                                    

Hai guys,  I'm Back.......
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Happy reading...

Setelah cukup lama berada di taman, Anneth dan Betrand pun memutuskan untuk kembali ke dalam ruangan Rumah Sakit untuk menemui Zara dan Rey yang lebih dulu berada di sana. Saat memasuki ruangan, Betrand di kejutkan oleh Richi yang tertidur pulas di atas ranjangnya.
"gue udah coba bangunin tadi, tapi dianya gak mau", Rey yang membalas tatapan Betrand padanya.
"dia kira ini hotel kali ya, habis kenyang makan lanjut tidur seenak jidatnya, dikasur gue lagi".
Betrand pun mencoba membangunkan Richi dengan menenggol bahunya, namun tetap tak ada respon darinya. Betrand mengedarkan pandangannya mencari cara lain untuk membangunkan Richi. Pandangannya berhenti pada keret gelang yang berada di meja tempat Rey meletakkan makannya. Tanpa fikir panjang Betrand mengambil keret tersebut dan mengarahkannya pada bokong Richi.
"Al, kasihan Richinya".
"orang begitu di kasihani malah makin ngelunjak Neth".
"ya tapi kan Rey...".
"kamu tenang aja Ann, gak sakit kok paling kaya di gigit semut. Semut rangrang tapi", Setelah menyelesaikan kata-katanya, Betrand langsung mendaratkan karetnya tepat sasaran.
"ANJIIIIIRRRRRR Sakit woy, gue hajar loe ya Re... ", Richi yang tadinya terlihat marah langsung ciut saat melihat tatapan tajam Betrand padanya.
"Apa? Siapa yang mau loe hajar? Berani loe sama gue? ".
"gue sama loe? Hahaha ya gk beranilah. Kayaknya Bokong gue digigit semut rangrang deh sakit banget nih".
"turun loe, bisa-bisa nya loe tidur di ranjang gue. Kalo loe mau tidur tu di kamar mayat banyak yang kosong".
"tega amat loe nyuruh gue tidur di kamar mayat. Nih ya, gue tadi gak ada niat tidur di ranjang loe Bet tapi tadi pas gue balik dari kantin gue lihat ranjang loe kosong tuh. Katanya ranjang itu gak boleh lama-lama kosong karena bisa bikin yang punya sakit karena ranjang nya habis di tidurin setan. Karena gue teman yang baik, kasur loe gua buat tidur bentar biar gak kelamaan kosong".
"kan loe setannya, bilang aja loe habis makan di kantin terus ngantuk ngeliahat ranjang nganggur dah selesai panjang amat pembahasan loe".
Richi yang merasa fikirannya terbaca oleh Rey pun hanya tersenyum  menampilkan barisan giginya. Dan matanya langsung teralihkan oleh beberapa bungkus makanan yang baru saja di buka oleh Zara.
"wih apaan tuh bagi dong gue".
"gak ada, ini punya Anneth sama Betrand ".
"terus yang ini", menunjuk beberapa bungkus makanan lainnya.
"itu punya gue sama Rey".
"terus punya gue mana".
"ya gak ada lah, lagian kan loe udah makan tadi di kantin".
"ya kan itu tadi Zar, sekarang gue laper lagi nih".
"emang kayanya perut loe terbuat dari karet ya Chi? Baru juga beberapa menit yang lalu loe makan di kantin".
"ya kan gue masih masa pertumbuhan jadi wajar dong gue makan banyak".
"wajar kok loe makan banyak, yang gak wajar itu kalo makanan teman yang loe embat", Betrand memukul tangan Richi yang mulai menggeser makanan.
"dikit aja Bet".
"kagak, dikitnya loe sama gue itu beda".
"pelit banget loe sama teman sendiri", Sambil menyandarkan kepalanya di bahu Betrand.
"ya Tuhan chi, nambahin beban hidup aj loe. Kalo loe butuh sandaran noh, sandaran sofa juga pada kosong, kenapa kebahu gua loe nempel".
"yaelah, Anneth boleh senderan sama loe? ".
"beda dong, loe dibandingin sama Anneth itu jauh chi, jauh, Jaauuuuhhhh banget". Sembari mendorong Richi menjauh darinya.
"lagian loe ada-ada aja chi, kalo loe nyender di bahunya Betrand jatohnya bukan sweet tapi lebih kaya Demit tau gak? ". Rey ikut bergabung dalam perdebatan dua sahabatnya tersebut.
"enak aja tuh bacot, lagian mana ada demit seganteng gue ".
"iya deh chi, loe itu demit paling ganteng tau gak, nih jauh-jauh loe dari gue", Betrand yang menyodorkan satu potong pizza pada mulut Richi.
"dari tadi kenapa sih, itu kentang loe mau gak neth?". Merasa di tatap Betrand dengan tatapan mautnya Richi pun memilih menjauh dari Betrand.

Setelah selesai makan, Rey dan Zara memilih pergi ketaman berdua. Richi kembali ke ranjang untuk tidur setelah Betrand memberikan izin dengan terpasaksa padanya . Sedangkan Anneth dan Betrand memilih tetap di ruangan untuk ngobrol di sofa .
"kamu kapan bisa pulang Al? ".
"kata dokter sih satu atau dua hari ini sih, tergantung hasilnya nanti. Kenapa, kamu kangen? ".
"cuma pengen tau aja", Anneth memalingkan wajahnya berusaha menutupi rasa malunya.
"kalo ngomong itu lihat orangnya dong", Anneth kembali memalingkan wajahnya kehadapan Betrand. "Kalo kangen ya tinggal bilang".
"bilang apa? ".
"bilang kalo kamu kangen aku".
"Pd banget pak".
"harus dong, jadi cowok itu harus Pd. Percaya diri dalam mengerjakan sesuatu, contohnya dapatin kamu".
"kok jadi aku".
"iya dong, kalo aku gak pd bisa-bisa aku kalah saing sama cowok-cowok yang mau dekatin kamu".
"emangnya kamu tau siapa aja yang deketin aku? ".
"tau! "
"siapa? ".
"alex".
"kalau sama Alex udah pasti kamu yang menang".
"seriusan, Marvel sama David kamu pilih siapa?".
"hah? ",Anneth cukup terkejut saat Betrand menyebut dua nama itu.
"kok diam, kalau antara aku, Marvel sama David kamu pilih siapa? ".
"kamu tau dari mana tentang mereka? ", tanya Anneth penasaran.
"aku nanya malah balik nanya, gimana sih buk", menarik hidung Anneth pelan
"ih, serius Al kamu tau dari mana? Di ceritain sama Zara ya? ".
"gimana ya? Antara benar dan salah sih".
"kok gitu?".
"ya soalnya kan aku gak sengaja dengar kamu cerita sama Zara di telepon hari itu".
"kamu nguping ya?".
"gak sengaja Ann. Lagian kalo di suruh milih sebenarnya aku gak mau dengarnya tau".
"emang kenapa?".
"ya kamu bayangin aja gimana perasaan aku saat itu dengar orang yang aku sayang cerita tentang cowok lain, sakit Ann", Betrand memegang dadanya.
"Lebay amat pak", Anneth tersenyum melihat tingkah pacarnya yang mulai drama. "klo misalnya hari itu aku beneran udah punya pacar gimana? ".
Betrand tersenyum mendengar pertanyaan Anneth, "ya gak apa-apa yang penting kamu bahagia, aku ikhlas".
"pasrah banget jadi cowok", Anneth yang merasa tak mendapatkan jawaban yang di inginkannya dari Betrand pun memalingkan wajahnya.
"Ann denger! " Betrand memegang pipi Anneth agar menatap matanya. "aku bahagia bisa memiliki kenangan bersama kamu di masa lalu. Tapi jika masa sekarangmu tak hanya di isi olehku aku bisa apa? ". Betrand tersenyum, "lagian masih pacar belum suami, selama janur kuning belum melengkung kamu masih bisa aku tikung".
"kamu kayanya gak bisa nikung deh Al".
"kenapa gitu? ".
"Kan aku nikahnya gak pake janur kuning".
"kalo gitu selama belum ada yang bawa kamu ke altar kamu masih bisa aku kejar".
"mau dikejar sampai mana pak? ".
"sampai dapat", Betrand tersenyum dan mengadahkan tangan kirinya pada Anneth.
"kalau gitu kamu berhasil", Anneth tersnyum dan menggenggam tangan Betrand.

BERSAMBUNG..........

# Di dunia ini kita akan selalu bertemu dengan orang baru, entah dia yang datang hanya untuk sekedar singgah atau dia yang datang dan menetap selamanya.-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang