35. 👻👻👻

508 64 1
                                    

"gak boleh Al".
"bentaran aja, pleaseeeee", mohon Betrand pada Anneth.
"oke, tapi kamu izin dulu kalau kamu di izinin Oma sama Bunda kamu baru aku temanin kamu".
"ck, kalau masalah itu gampang Ann".
"yaudah coba".
"nantangin dia lihat nih ya. Oma Bunda, Al boleh gak sih jalan-jalan sebentar ketaman? Al bosen banget di sini".
"gak boleh", jawab Omanya langsung.
"Oma? ".
"gak boleh Al, luka kamu belum kering jangan aneh-aneh deh", bukan Oma yang menjawab melainkan Bunda.
"Bun, Al cuma mau jalan-jalan di taman gak aneh-aneh. Lagian Al pakai kursi roda bukan guling-guling ke tamannya".
"kamu ini dari dulu kalau sudah kemauannya susah banget di bilang enggaknya".
"bagus dong, itu artinya Al itu teguh pendirian kalau A ya A, kalau udah satu ya satu, kalau udah kamu ya kamu", Betrand melihat Anneth saat mengucapkan kalimatnya yang terakhir.
"dih sae gemblong puncak", ucap Richi yang begitu geli dengan perkataan Betrand.
"dasar anak muda, yasudah kamu hati-hati di tamannya, titip Al ya neth kalau nakal jewer aja kupingnya. Bunda sama Oma juga kebetulan mau pulang sebentar ke rumah ".
"iya tante, Anneth jagain kok".
"Bunda sama Oma pulang naik apa? ".
"di jemput mang ujang, tdi katanya lagi di jalan mungkin sebentr lagi sampai".
"Bet, gue ikut ke taman ya", pinta Richi pada Betrand.
"ngapain loe ikutin gue? ".
"gue jaga-jaga aja, kan katanya cowok sama cewek itu gak boleh berduaan ntar yang ketiganya setan".
"berarti loe setannya kan loe yang ketiga".
"bukan gitu maksudnya".
"terus gimana? Kan loe yang ngomong cowok sama cewek berduaan yang ketiganya setan, kalo loe ikutkan loe yang ketiga berarti loe SETAN".
"Al!!! ", Oma menegur Betrand.
"maaf Oma, cuma bercanda kok".
"yaudah klo gitu gue disini aja bareng Rey sama Zara".
"gue sama Zara juga bentar lagi mau keluar cari makanan".
"lah, kalo loe semua pergi gue siapa yang temenin di sini? Oma sama tante bentar lagi mau pulang".
"kalau gitu mending loe ke ruangan di ujung lorong, Kayaknya lagi pada butuh di temenin tuh", usul Rey pada Richi.
"ruangan ujung lorong?".
"iya, ruangan ujung lorong loe mau ada temannya kan? .
"tapi kan di ujung lorong cuma ada ruang jenazah,  jangan bilang loe nyuruh gue ke kamar jenazah? ".
"kan loe tadi minta di temanin, terus mereka juga kesepian jadi pas gitu".
"gak ada akhlak nya emang loe jadi teman".
"kayak loe ada aja akhlaknya".
"sudah-sudah...Jangan pada berantam di Rumah Sakit".
"Rey nih Oma", adu Richi pada Oma.
"sudah jangan pada bertengkar lagi, Oma sama Bunda pulang dulu mang ujang udah nunggu di bawah, kalian jangan aneh-aneh, Al kalau ada apa-apa telpon".
"siap oma".

Bunda dan Oma pergi meninggalkan mereka berlima di dalam ruangan yang berubah hening ditambah tatapan tajam Richi pada Rey yang menambah suasana menjadi sedikit aneh.
"kenapa loe ngelihatin gue begitu?", bukannya menjawab Richi malah lebih menatap tajam Rey. "chi, kesambet loe ya, woy".
Saat semua orang terheran dengan sikap Richi di tambah suasa hening, tiba-tiba saja "PLAAAKK", Richi menghentakkan kakinya kelantai membuat mereka berempat terkejut di buatnya. "anjir kaget gue", Rey melempar bantal yang ia pegang ke wajah Richi.
"gak ada akhlak loe ya Chi, luka gue belum kering gila ngagetin aja", Ucap Betrand yang memegang bekas lukanya yang di perban.
"bodo amat laper, mau kekantin gue,  bye", Richi berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.
"dih ngambek",Rey yang terus menjahili Richi.
"aku jadi gak enak tau, kasihan Richi gak ada yang nemanin".
"enakin aja neth, Richi emang gitu orangnya", Zara menenangkan Anneth.
"iya Ann, kamu tenang aja, habis makan paling dia udah lupa kejadian tadi".
"iya neth, slow aja. Richi mah yang penting perut kenyang masalah langsung hilang".

Richi yang berjalan sendiri di lorong kembali teringat perkataan Rey tentang ruangan di ujung lorong. Dia membalikan tubuhnya menghadap belakang memastian tidak ada siapa-siapa. Kemudian kembali berjalan dengan santai dengan berusaha melupakan perkatan Rey tadi. Saat di pertengahan jalan ia merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, kemudian terdengar suara yang memaggil namanya "RICHI". Merasa semakin takut, tanpa fikir panjang Richi berlari sekuat tenaga meninggalkan Anneth, Betrand, Rey dan Zara yang sedari tadi memanggili namanya.
"dih kenapa tuh anak? Dikira kita setan kali ya? ".
"loe sih pakai nyuruh tuh anak ke kamar mayat segala dah tau anaknya kucur".
"kucur? Kencur kali? ".
"kucur Ann, penakut".
"bahasa dari mana kucur?".
"Bahasa itali".
"ngasal kamu", Betrand tersenyum.
"udah yuk jalan, paling tuh anak larinya ke kantin", ajak Rey kembali.
"tapi kayanya kita mesti ngecek si Richi deh, gue ngeri dia kenapa-kenapa", usul Zara.
"Tumben.kamu khawatir banget sama Richi?".
"eits, apa nih Rey? Cemburu? ", goda Betrand.
"cemburu? Ya gak lah, ngapain gue cemburu, gue kan cuma nanya soalnya gak biasanya Zara khawatir sama Richi",
"yakin gak cemburu? ".
"apaan sih loe, dibilangin gue gak cemburu", Rey berjalan meninggalkan Zara, Anneth dan Betrand.
"kagak cemburu, nanti giliran Zara di sat set Richi loe ngamuk lagi",ucap Betrand agak keras agak Rey mendengarnya.
Rey yang mendengar perkataan Betrand menghentikan langkahnya lalu berbalik berjalan kearah Zara dan menggandengnya menjauh dari Betrand dan Anneth.
"Cepetan Zar, gue ngeri loe berubah jadi nyamuk lama-lama deket mereka".
"dih alasan loe, Bilang aja loe takut Zara diambil orang".
"kalo gak inget loe teman gue Bet, udah gue paketin loe ke afrika", Betrand yang mendengarnya hanya tertawa.
"yaelah, Mau paketin gue ke Afrika segala, loe aja kagak tau afrika di bagian mana".
"berantem mulu loe berdua, yaudah gue sama Rey duluan, bye Neth bye Bet ".
"bye Zar".
"pegangin Zara nya Rey, awas lepas".
"kamu apaan sih? Senang banaget jahilin orang".
"bercanda Ann, mereka juga ngerti. Kaya kamu ngertiin aku".
"mulai deh", Anneth kembali mendorong kursi roda Betrand.

BERSAMBUNG.....

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang