23. BINGUNG

466 65 4
                                    

Saat ini Anneth merasa bersalah setelah memutuskan pulang bersama Alex agar bisa menjauh dari Betrand. Karena ia tahu bahwa Betrand tak suka jika ia terlalu dekat dengan Alex. Namun ini adalah satu-satunya cara agar ia bisa menjauh dari Betrand, ia tak mau dicap sebagai perusak hubungan orang.
"kak, nanti aku turun di halte aja".
"loh kenapa Ann??? Aku anter sampai rumah aja".
"eggak usah kak, aku turun di halte aja", akhirnya Alex menghentikan motornya didepan halte.
"kenapa gak mau aku anterin sampai rumah??? ".
"gak apa-apa kak aku mau naik taksi aja, lagian gak enak sama mami sama papi", kata Anneth mencari alasan.
"kamu gak enak sama orang tua kamu apa sama Betrand??? Aku pernah lihat Betrand nganterin kamu sampai depan rumah dan kayanya orang tua kamu welcome, terus kenapa aku yang anter kamu takut??? ".
"eee... Itu kak...", Anneth bingung menjawab pertanyaan Alex.
"Kamu ajak aku pulang bareng untuk menjauh dari Betrand kan??? Hufh, padahal tadinya aku udah senang baget kamu ajak pulang bareng. It's okey Neth, aku cariin taksi buat kamu", Alex menghentikan taksi untuk Anneth dan membukakan pintu untuknya.
"sorry kak aku gak maksud... ", kata Anneth merasa bersalah.
"Neth, gue tau gue berengsek, gue tau gue gak sebaik Betrand dan loe juga tau gue suka sama loe tapi bukan jadi alasan loe bisa mainin perasaan gue ".
"sorry kak... Aku beneran gak ada maksud kaya gitu".
"okey gak apa-apa kok gue ngerti, masuk gih udah ditungguin supirnya".
"sekali lagi aku minta maaf ya kak dan makasih udah mau bantuin aku".
Alex pun memandangi taksi yang mengantar Anneth pulang menuju rumahnya.
"mungkin terlalu egois memaksa loe suka sama gue Neth. Gue gak tau apa yang gue rasain sama loe, tapi yang pasti gue gak suka loe deket sama Betrand".
Alex pun pergi mengendarai motornya untuk menemui teman-temannya di basecamp. Di tempat lain Anneth yang berada di dalam taksi merasa lebih bersalah karena telah menyakiti hati dua orang dalam satu waktu yang bersamaan. Ia tak bisa lagi terlalu dekat dengan Betrand tapi dia juga tak mau terlalu dekat dengan Alex.

Di tempat yang berbeda Betrand yang sedang bertanding merasa tidak bersemangat kali ini.
"Beth, loe kenapa sih fokus dong", kata Rey yang melihat Betrand mengabaikan operan bolanya.
"sorry Rey".
"WOYYY BETRAND, loe bisa main gak sih!!! Hampir aja kita kebobolan, kapten apaan sih loe!!!", protes salah satu timnya pada Betrand.
"maksud loe apa ngomong kaya begitu!!!???".
"maksud gue, loe jadi kapten itu yang bener dong!!! Loe liat gak kita hampir aja kebobolan gara-gara kecerobohan loe!!! ", katanya mendorong tubuh Betrand.
"Woy!!! Apaan sih kalian berdua??? Loe balik ke posisi loe dan loe Beth gue gak mau tau masalah yang loe hadapin sekarang, saat loe udah memutuskan masuk lapangan berarti loe harus fokus di lapangan bukannya mikiran masalah loe disini, okey!!! ".
"sorry Rey, gue coba buat fokus".
"bukan coba Bet tapi harus, loe harus bisa fokus sekarang atau loe tinggalin lapangan".
Betrand pun kembali bermain futsal dengan fokus dan melupakan masalah dengan Anneth hari ini. Usahanya tidak sia-sia karena pada akhirnya Betrand dan timnya memenangkan pertandingan hari ini.
"Bet gue seneng loe bisa fokus juga tadi dan sorry tadi gue marah-marah loe".
"gak apa-apa Rey, udah seharusnya juga loe negor gue tadi, thanks ya Rey ", Betrand pun memeluk Rey.
"woy, gila keren banget tadi pertandingannya apalagi kalian berdua. Tapi loe Bet tadi ngapain sih pake berantem segala untung aja loe gak di keluarin dari lapangan".
"Ck...bawel banget sih loe Zar. Dah lah gue cabut duluan", Betrand pun pergi meninggalkan Rey dan Zara untuk menemui seseorang.
"eh, Betrand loe perlu sesuatu? ".
"iya, gue perlu minta maaf sama loe karena tadi gue udah marah-marah gak jelas sama loe".
"it's oke lah Bet, lagian gue juga salah tadi. Seharusnya gue bisa negur loe nya lebih santai gak ngegas kaya tadi".
"makasih ya Fino, sekali lagi gue minta maaf".
"iya Bet gue juga minta maaf ya sama loe", Betrand dan Fino tos dan berpelukan sebagai tanda damai.
"NAH, GINI KAN ENAK DILIATNYA, DAMAI ITU INDAH BROOO", kata Richi dengan suara keras dan ikut berpelukan dengan Betrand dan Fino.
"berisik banget sih loe Richi, pergi sana loe".
"sensi amat sih loe Bet. Kaya bapak-bapak di tinggal bininya minggat tau gak".
"loe mau pergi atau sepatu gue yang melayang ke muka loe?", Rey datang bersama Zara ke ruang ganti.
"dih... TBL... TBL... takut banget loh... Ayang Rey atut", Richi menghampiri Rey dan memeluknya.
"dih si kunyuk, awas loe geli gue liatnya tau gak? ".
"Betrand mau ngelempar Richi pake sepatu, jadi aku takut".
"kalo loe gak ngelepasin pelukan loe, bukan sepatu Betrand yang melayang tapi bogeman gue yang melayang ke muka loe", Richi pun melepas pelukannya kepada Rey dan ingin beralih kepada Zara.
"mau ape loe? ", belum sempat Richi memeluknya Zara sudah mengepalkan tangannya ke arah Richi.
"serem amat loe semua, mantan preman kayanya nih. Dahlah ayang Richi mau mandi dulu biar wangi, siapa tau nanti di jalan ketemu sama ayang-ayangku", Richi pun pergi menuju ke kamar mandi.
"temen loe tuh Bet makin gak bener otak sama kelakuannya".
"dih, temen gue? Temen loe aja gue mah enggak!", Betrand pun langsung pergi untuk bersih-bersih.

Setelah selesai bersih-bersih Betrand berniat langsung pulang. Namun, niatnya ia urungkan setelah melihat Zara duduk sendiri di bangku luar ruang ganti.
"loh Zar, loe belum pulang? Atau mau bareng gue? ".
"gak usah Bet, gue bareng Rey aja tadi udah janji soalnya".
"oh, okey ". Betrand duduk di samping Zara. "gue boleh tanya sesuatu ke loe Zar? ".
"loe mau tanya apa sih? Serius banget kayanya? ".
"Anneth, Anneth kenapa Zar? Tadi dia kaya menghindar gitu dari gue, gue ada salah apa sih".
"kalo itu gue juga gak tau, soalnya semenjak dari kantin itu Anneth tiba-tiba nangis dan dia gak mau cerita ke gue juga".
"loe serius dia gak ada cerita apa-apa? Gue bingung Zar, dia tiba-tiba aja begitu tadi pagi masih baik-baik aja".
"atau jangan jangan si Anneth kesurupan setan sekolah? ".
"Zar, jangan aneh-aneh deh".
"hahahaha, loe tenang aja Bet. Mungkin si Anneth lagi PMS jadi moodnya lagi gak stabil".
"yaudah deh, gue balik duluan ya. Thanks Zar bye".
Betrand pun pergi mengambil motornya dan bergegas pulang menuju rumahnya. Sedari tadi Oma terus-terusan menghubunginya untuk segera pulang.


BERSAMBUNG.....

#menjauh darimu ternyata bukan perkara mudah, terlalu sakit saat menjauh darimu juga terlalu perih saat kau kecewa olehku. (dee)

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang