18. HUKUMAN

598 79 5
                                    


Bukankan menyenangkan menghabiskan waktu bersama orang yang kita sukai?. Bersama seseorang yang membuatmu lupa perputaran waktu dibumi ini. Seseorang yang membuatmu tenang dan aman berada di dunia yang penuh orang jahat  jika bersama dengannya. Itulah yang dirasakan Anneth dan Betrand, cukup lama berbincang  di rooftop sekolah membuat mereka hampir melupakan bahwa sebentar lagi jam pelajaran di mulai.
"turun yuk, udah mau masuk jam pelajaran", ajak Anneth sambil melihat jam tangannya.
"yah, bolos aja deh Ann aku masih pengen di sini sama kamu".
"dih apaan, gak ada kita ke kelas sekarang ayo", Anneth menarik tangan Betrand untuk turun.
"iya...iya... Terus itu P3k nya gimana? ".
"ya kita ke UKS dulu baru ke kelas".
"yaudah ayok", sekarang Betrand yang menarik tangan Anneth.

Mereka pun berjalan berdampingan menuju UKS untuk mengembalikan kotak P3k yang Anneth gunakan untuk mengobati luka Betrand.
"bentar ya, kamu disini aja jangan kemana-mana aku balikin ini dulu", Betrand mengangguk tanda setuju.
Saat Anneth keluar dari UKS Betrand tiba-tiba menarik tangannya kearah yang berlawanan dengan kelas mereka.
"loh kelas kita kan arahnya kesana? Kita mau kemana sih? ".
"Kita ke kantin, kamu belum makan kan?".
"eh gausah, ini udah mau bel masuk".
"kan masih mau, lagian masih ada waktu 15 menit lagi. Jangan karena gara-gara Alex tadi kamu sama Zara jadi gak makan", kata Betrand sambil mengambil beberapa makanan untuk Anneth.
"itu banyak banget untuk siapa aja? ".
"untuk kamu sama Zara lah siapa lagi coba. Si Zara kalo udah laper otaknya suka konslet apalagi nanti pelajan pak Jamal bisa-bisa berasap kepalanya Ann".
"hahhaha...kamu jahat banget sih gitu-gitu Zara itu sahabat kamu".
"sahabat kamu juga kan? ".
"masa sih? ".
"ooh gitu, aku bilangin Zara loh".
"hehehe...bercanda, yaudah yuk ke kelas ".

Mereka pun berjalan berdua melewati setiap lorong menuju kelas mereka. Saat akan memasuki kelas terlihat Zara yang tertidur di meja bertumpukan salah satu tangannya. Anneth dan Betrand pun berjalan mendekatinya.
(Bruuukkk) Betrand menggebrak meja yang di gunakan Zara untuk tidur.
"anjiiirrrr...loe kalo punya otak itu dipake pengang telinga gue nih. Ganggu orang aja loe gak tau apa gue lagi kelaperan".
"nih... Karena gue tau makannya gue bawain loe makanan", memberikan makanan yang ia beli bersama Anneth tadi.
"yaampun Betrand gak salah gue punya sahabat kayak loe, thanks ya".
"itu jangan loe makan semua bagi dua sama Anneth dia juga belum makan".
"iya tanpa loe suruh juga gue bagi dua sama Anneth. Tapi tunggu deh loe kok perhian banget sama Anneth? Loe suka ya".
"apaan sih Zar", kata Anneth memukul tangan Zara pelan.
"klo iya juga gak papa kali gue merestui kok".
"banyak bacot loe ya, nih tuh makan aja tuh", Betrand memasukkan roti ke mulut Zara secara paksa.
"akhlak loe gak ada ya jadi orang".
Ditengah perdebatan ada salah satu siswi masuk ke kelas mereka.
(Tok... Tok...Tok... )
"maaf Betrand kamu dipanggil ke ruang Bk sekarang".
Anneth yang mendengar itu menarik tangan Betrand dan menatapnya saat ia akan pergi.
"it's ok Ann,  aku gak bakal kenapa-kenapa kok kamu percaya ya sama aku. Dimakan makanannya jangan sampai kamu kalah cepat tuh sama Zara", Betrand tersenyum pada Anneth untuk memastikan ia akan baik-baik saja.
"kamu ada masalah apa lagi sih Betrand?", tanya siswi yang memanggilnya tadi saat ia sudah keluar kelas.
"gak ada apa-apa kok Faith cuma masalah kecil, gak usah khawatir oke".
Betrand pergi meninggalkan Faith yang terdiam melihatnya berjalan menuju ruang Bk.

****

"kalian tau tidak kalian berdua itu kapten di tim basket dan tim footsal seharusnya bisa menjadi contoh untuk siswa lainnya bukannya malah berantam di kantin seperti tadi. Dan kamu Alex kamu itu sudah kelas 3 seharusnya kamu menjadi contoh untuk adik-adik kamu. Sebagai hukumannya kalian lari keliling lapangan 50 kali sekarang".
"yah jangan gitu dong pak lapangan sekolah kita kan gak kecil pak ", protes Alex pada pak Dito.
"iya pak, ini juga saya tadi belum sempat makan tadi udah gitu nanti saya ada latihat footsal lagi pak, bisa-bisa tenaga saya habis di untuk lari lagi pak", protes Betrand.
"nah ini giliran protes aja kalian bisa kompak giliran yang lain berantam terus. Bapak capek loh siswa yang di nasehati kalian lagi kalian lagi. Lagian kalian itu kan saudara bisa gak sih gak usah berantam, pusing saya. Yauda  cepat ke keliling lapangan 50 kali sekarang atau gak saya tambah hukuman kalian".
Mendengar ancaman pak Dito tadi Alex dan Betrand pun segera berlari menuju lapangan melaksanakan hukuman mereka. Selama menjalankan hukuman Alex tak henti-hentinya mengganggu betrand, dari menendang kakinya, memukul kepalanya bahkan mendorongnya hingga hampir terjatuh. Belum selesai hukumannya Alex memilih pergi dari lapangan setelah melihat situasi telah aman dari pengawasan pak Dito. Sedangkan Betrand ia masih berlari menyelesaikan hukumannya. Setelah menyelesaikan hukumannya Betrand berjalan ke pinggir lapangan untuk beristirahat. Saat ia sedang kelelahan tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan sebotol minum padanya.
"nih",memberikan minum dan roti yang ia beli tadi.
"Ann Kamu kok disini nanti ketauan pak Jamal loh".
"pak Jamal gak masuk, lagian aku cuma mau ngaterin kamu minum sama roti aja, soalnya tadi kata Rey kamu juga gak sempet makan tadi di kantin".
"itu aja? ".
"iya, yaudah aku mau balik ke kelas lagi bye", belum sempat Anneth melangkahkan kaki pergi Betrand dengan cepat menarik tangannya.
"mau ngapain? Pak Jamal juga gak masuk kan, mending temenin aku di sini nunggu bel pulang".
"malas ah panas".
"ya kalo panas ngeliat aku aja biar adem".
"dih pede banget".
"kok gitu ekspresinya, mual ya? hahahhah".
"sedikit hahahaha".
Tanpa mereka sadari saat mereka berbicara dan tertawa bersama ada seseorang yang memperhatikan mereka dari sudut lapangan. Memperhatikan dua manusia yang begitu dekat tanpa sekat.

#Bersamamu aku ingin hentikan waktu untuk tetap menatapmu dan didekatmu, -

BERSAMBUNG.....

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang