24. OMA

466 68 4
                                    

Setelah sampai dirumah Betrand langsung mencari omanya. Ia menelusuri setiap sudut rumah namun tak juga menemukan omanya.
"oma...oma... ".
"oma dibelakang sayang".
"yaampun oma, Betrand cariin dari tadi juga ternyata disini. Oma lagi ngapain sih?".
"Oma lagi beresin bunga oma Al, jadi Oma rapihin mumpung oma inget ".
"oma, aku boleh nanya sesuatu gak? ".
"mau tanya apa si Al, serius banget kayanya", Betrand duduk mendekati Omanya.
"oma kenapa masih mangil aku Al sih? Alex kan udah ngelarang orang rumah manggil aku Al dan aku juga udah bilang sama oma buat biasain manggil aku Betrand".
"Emangnya Alex itu siapa berani ngelarang oma? Dia itu gak berhak ngatur oma ".
"ya tapikan oma... ".
"Al... Kamu tau, nama panggilan kamu itu adalah pemberian Almarhum opa kamu, singkatan dari nama kami Arya dan Layla. Maka dari itu saat oma memanggil kamu dengan sebutan Al karena dulu kamu itu sering sakit-sakitan, Dan karena kamu oma merasa opa tetap berada disamping oma setiap Oma manggil kamu. Bahkan wajah kamu persis seperti opamu".
"maafin Al oma", memeluk Omanya.
"iya sayangnya Oma, oma inget banget dulu kamu bakalan telphon ngadu ke Opa kalau Alex gangguin kamu, Lebih milih tinggal sama Opa Oma saat Ayah Bunda pindah ke Singapure sama Alex".
"yakan Al anaknya Oma sama Opa", tersenyum pada Oma.
"bisa banget kamu ya... (mengelus rambut Betrand) kamu itu dulu sering banget di ajak Opa naik sepeda keliling kampung, sekarang Oma masih gak nyangka Al nya Oma udah besar. Udah punya pacar belum? ".
"dih Oma apaan sih, yaudah deh Al mau mandi dulu udah gerah".

Betrand pun pergi menuju kamarnya dan langsung kekamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai mandi ia mengambil hp nya yang berada di dalam tas. Ia berniat menghubungi Anneth namun tak kunjung dijawab. Ia pun mengirim pesan dan berharap Anneth membalasnya.

(tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(tok...tok...tok...)
"den Al, Oma manggil aden kebawah buat makan malam".
"eh, iya mbok Sum bentar lagi saya turun".
"yaudah jangan lama-lama kasian Oma nungguin".
"iya mbokku sayang,  oiya mbok si Alex udah pulang belum? ".
"den Alex dari tadi siang belum pulang den,kenapa?".
"gak apa-apa mbok cuma nanya, Yaudah makasih ya mbok".
"sama-sama den kasep".

Setelah beberapa menit tak ada balasan dari Anneth, Betrand pun memutuskan turun untuk makan malam bersama Omanya.
"malam Oma".
"ayo duduk kita makan malam bareng, Alex udah pulang belum? ".
"tadi kata mbok Sum sih belum Oma".
"sudah malam begini belum pulang juga, kemana anak itu".
"udah Oma gak usah difikirin bentar lagi Alex pasti pulang kok".
"yaudah kalau begitu kita makan duluan saja".

Setelah selesai makan malam Betrand pun permisi untuk naik keatas.
"Oma, Al naik keatas duluan ya, mau ngerjain tugas".
"Al, Oma mau ngomong sebentar boleh?"
"iya, Oma mau ngomong apa? ".
"Oma cuma mau pesen apapun yang terjadi kamu dan Alex adalah saudara, satu darah. Alex seperti itu karena Ayah kamu yang terlalu memanjakannya dulu sehingga saat kamu lahir dia merasa tersaingi. Tapi Alex itu tetap kakak kamu cucu Oma ,dia anak yang baik, hanya kadang sifat egois dan mau menang sendirinya yang sulit di ubah. Jadi kamu harus sabar ya hadapi sifat Alex".
"iya Oma Al ngerti, al juga gak pernah dendam sama Alex cuma agak kesel aja. Jadi, Oma gak perlu khawatirin Al sama Alex . Yang terpenting sekarang oma jangan stres jaga kesehatannya ya biar Oma bisa terus jagain Al sama Alex terus", memeluk omanya.
"maafin kami ya Al,  maafin Oma dan orang tua kamu yang selalu mengharuskan mengalah dan sabar pada Alex. Mengaruskan kamu menahan sakit ini sendirian. Oma tau Al anak yang kuat, Oma juga selalu berdoa semoga suatu saat Alex bisa berubah dan lebih menghargain orang lain terutama kamu Al".
"Al yakin Oma Alex pasti berubah, pasti akan ada saatnya yang akan bisa merubah sikap dan sifat Alex menjadi lebih baik".
"yaudah kamu keatas belajar yang bener, jadi orang sukses", Oma melepas pelukannya pada Betrand.
"yaudah Al keatas dulu ya Oma".

Saat akan berjalan menuju kamarnya Betrand bertemu Alex yang baru saja pulang.
"dari mana aja loe baru pulang jam segini?".
"Bukan urusan loe gue mau pulang jam berapa, jangan sok care deh. Lagian sejak kapan loe perduli gue pulang jam berapa? ".
"gue gak perduli sama loe, gue gak perdulu loe pulang jam berapa sama siapa terserah, tapi kalau itu udah menyangkut Anneth itu jadi urusan gue".
"loe siapanya Anneth sih? Pacar? Bukan kan. Tapi kalo loe tanya gimana keadaan Anneth tadi gue bakalan kasih tau loe. She looks so happy , kita jalan, makan, nonton dan gue anterin dia sampai rumah dengan selamat,  laporan selesai", Alex tersenyum pada Betrand lalu pergi meninggalkannya.
Alex pergi menuju dapur mengambil air minum untuk menahan amarah dan kekesalannya. Ia seperti berada di antara kumparan asap yang menyiksanya namun mengatakan pada semua orang ia berada diantara kabut yang menyejukkan.
"alex, kamu baru pulang?".
"eh Oma, ngagetin aja,  Oma kok belum istirahat", Oma menarik Alex untuk duduk dikursi meja makan.
"Oma nungguin kamu, Oma kangen sama kamu. Kangen makan bareng sama cucu-cucu Oma. Tapi kamunya sibuk terus jarang dirumah".
"tapi kan ada Betrand Oma, dia selalu nemanin Oma".
"emangnya cucu Oma cuma Al?, kamu udah nggak menganggap Oma lagi lex?", Oma tertunduk sedih.
"bukan maksud Alex Oma, Alex cuma...".
"cuma apa? Kamu tau, Setelah kepergian Opamu yang oma punya saat ini ya cuma kamu sama Al Setelah ayah dan bunda kalian memilih menetap di Singapure. Rasa sayang Oma antara kamu dan Al itu sama Alex".
"tapi pada kenyataannya Oma itu lebih sayang ke Betrand, Oma lebih perhatian dengan Betrand ketimbang aku Oma".
"Alex, Kapan kamu dewasa? Jika kamu ingin memanen padi kamu juga harus menanam padi bukan sekam ", Oma berdiri dan ingin berajak pergi.
"Oma? ", Alex mendongakkan kepalanyaelihat Omanya.
Oma memegang kedua pipi Alex dan tersenyut menenangkan. "Oma tau Alex anak yang baik, kamu harus kurangin sikap egois kamu, tidak semua yang kamu mau bisa kamu miliki. Jangan sampai kamu melukai orang yang tulus dan sayang sama kamu karena sikap egois kamu".
"Alex mau peluk Oma boleh? ", Oma pun memeluk Alex yang suaranya sudah sedikit bergetar.

BERSAMBUNG.....

#jangan biarkan egomu mengatur segalanya karena jika begitu kau akan kehilangan segalanya.

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang