22. MENJAUH

470 73 11
                                    

Zara yang merasa Anneth yang belum juga kembali dari toilet mulai khawatir. Mereka pun memutuskan untuk menghampiri Anneth ke toilet namun nihil Anneth tak ada disana. Saat baru sampai di depan kelas Zara langsung menghampiri Anneth di meja untuk memarahinya karena sudah membuat ia, Nashwa dan Naura khawatir. Namun belum sempat ia mulai mengomel terdengar suara terisak dari Anneth dan itu membuatnya lebuh merasa khawatir dari tadi. Ada apa dengan Anneth? Bukankah ia baik-baik saja sebelum pergi ke toilet tadi?.
"Anneth loe kenapa? Loe kok nangis sih? Loe jatuh di toilet? Atau ada yang gangguin loe tadi?", Anneth tak menjawab.
"Neth loe kenapa? Kalau ada apa-apa ngomong aja ke kita neth jangan diem gini", Anneth tetep diam.

"udah Zar Nau, biarin Anneth tenang dulu mungkin dia lagi gak mau diganggu".
"ya tapi kan wa... ".
"Zar... biarin aja dulu. Yaudah gue sama Naura balik ke kelas dulu, yuk Nau".
"kita balik ya Zar Neth", Zara tersenyum sedangkan Anneth tak menjawab.
Zara terdiam sepersekian detik melihat Naura dan Nashwa yang pergi meninggalkan kelasnya. Dan ia kembali melihat Anneth yang masih terisak dalam diamnya. Melihat itu Zara menarik nafasnya dan mendekat pada Anneth.
"Neth, kalo loe udah mau cerita bilang gue ya? Jangan di pendem sendiri, kalo loe punya masalah biar gue bantu cari solusinya oke. Ada gue Neth, loe gak sendiri".
Tanpa disangka Anneth memeluknya secara tiba-tiba.
"sorry ya Zar gue gak bisa cerita semuanya sekarang".
"it's okey Neth, senyaman loe nya aja".
"makasih ya Zar udah mau ngertiin".
Sangat berat untuknya mengatakan penyebab ia menangis pada Zara. Ia tak ingin Zara memarahi Betrand hanya karena dirinya dan membuat persahabatan mereka rusak. Lagi pula harus ia sadari bahwa dirinya dan Betrand tak pernah memiliki hubungan lebih dari seorang teman dan tak seharusnya ia menangis hanya karena ia memeluk perempuan lain.

****

"Ann, kamu ikut nonton futsal kan? ", tanya Betrand sesaat setelah bel pulang berbunyi.
"gak dulu deh Beth", saat ini ia hanya ingin menjauh dari seorang Betrand.
"yah neth loe gak ikut? Gue gimana dong? Nanti loe pulang sama siapa? ".
"ya loe kalo mau nonton ya gak apa-apa Zar, gue bisa pulang naik taksi atau ojek online. Yaudah loe mau nonton futsal kan?  Klo gitu gue duluan ya, bye", Anneth pergi tanpa menghiraukan Betrand.
"Anneth kenapa sih Zar? ".
"gak tau gue, Dari habis istirahat tadi...ditanya juga gak mau cerita dianya".
"ah... Gimana sih loe jadi temen Ann tunggu", Betrand mengejar Anneth.
"dih apaan kenapa gue yang jadinya di salahin sih".
Betrand mencari Anneth yang lebih dahulu meninggalkan kelas tadi.
"Ann tunggu".
"eh... Kenapa? ".
"kamu yang kenapa, Aku ngerasa kamu menghindar dari aku tau gak?".
"perasaan kamu aja kali, aku sih biasa  aja", Betrand menatap Anneth.
"okey, kalo gitu aku anter kamu pulang".
"gak usah,  aku bisa sendiri".
"kenapa??? Biar aku anter Ann".
"gak usah Betrand, lagian kan kamu mau pergi futsal yang ada nanti ngerepotin".
"gak ada yang ngerepotin, lagian aku khawatir ngebiarin kamu pulang sendiri", Betrand menggandeng Anneth.
"gue bilang gak usah ya gak usah", kata Anneth menarik tangannya dari Betrand.
"Ann???".
"eits, ada apa nih??? Hai Anneth. Loe apain Anneth??", tanya Alex yang tiba-tiba datang.
"bukan urusan loe, minggir!!! ", Alex yang berniat pergi tangannya di tahan oleh Anneth.
"kak, gue boleh nebeng sama loe gak? ".
"oh, boleh dong Anneth ", Alex tersenyum kemenangan.
"Ann??? ".
"Aku kan gak pulang sendiri Beth jadi aku boleh pulangkan?, Ayo kak".
"ayo, motor gue sebelah sana".
"Ann, tapi gak sama Alex juga. Aku bisa nganter kamu pulang kok, ayo", kata Betrand menarik tangan Anneth menuju motornya.
"aku gak mau, please... Jangan paksa aku", Anneth melepas pegangan tangan Betrand. Betrand yang diperlakukan Anneth seperti itu hanya bisa terdiam.
"kalo Annethnya gak mau jangan dipaksa dong. Gue masih inget banget kata-kata pas di kantin. Jadi sekarang gue balikin kata-kata itu ke loe", Alex mendorong Betrand pelan.
"Ann... (menyodorkan helm yang sering dipakai Anneth saat pulang bersamanya) Dipakai helmnya biar aman".
"gak perlu".
"please Ann...si Alex juga gak bawa helm buat kamu. Biar kamu aman", mau tak mau Anneth menerima helm yang diberi Betrand padanya.
"udah kan ngasih helmnya, gue sama Anneth bisa pergi kan? ", Betrand mengagguk dan membiarkan Anneth pulang dengan Alex.
"kamu bisa pakai helmnya gak? ".
"bisa kok kak bisa".

Akhirnya Alex dan Anneth pergi meninggalkan Betrand yang masih tak mengerti apa salahnya pada Anneth. Sehingga membuat perempuan tersebut menjauh darinya tanpa alasan.
"gue salah apa sih Ann??? ".

BERSAMBUNG.......

#kamu bisa bersandar di pundakku disaat lelah, menangis dipeluku saat sedih, atau bahkan memukul lenganku saat marah... Tapi jangan diam, karena aku tak tau apa yang harus kuberi untukmu...., -

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang