Setelah Nina menyatakan perasaannya yang suka dengan Arga di kelas tadi. Entah itu takdir atau kebetulan, bel istirahat berdetang.
Arga yang menjadi bahan tatapan, memutuskan untuk keluar kelas. Namun, bukannya terbebas, ia malah diikuti Nina. Cewek yang aneh itu mengikutinya, tanpa rasa malu yang mempermalukkannya di kelas.
Apa kelebihan Arga, ganteng tidak terlalu juga, kaya itu bukan hartanya, dia tidak cerdas, lalu apa yang disukai Nina padanya? Dalam hidup Arga, pemuda itu tidak mempunyai kelebihan.
Namun, bagi Nina. Arga sosok malaikat tanpa sayap yang hadir dalam hidupnya, sosok penyemangat yang tak terlihat untuk dia hidup, Arga adalah alasan dia hidup. Karena Nina hidup di dunia ini, hanya iseng-iseng saja.
Nina mengikuti langkah Arga.
Arga mempercepat langkahnya, dan Nina mengikutinya juga. Saat Arga berhenti melangkah, Nina juga berhenti.
"Lo masih waras?"
Nina mengangguk semangat, rona merah menjalar di pipinya, jantung yang berdetak tidak karuan sejak dari tadi masih tidak berhenti. Tahukah? Perasaan ini sangat menyenangkan, berada didekat Arga membuatnya seakan menjadi gadis yang paling beruntung di dunia ini.
"Lalu kenapa lo ngikutin gue?"
Bola mata Nina bergerak cepat. "Karena gue suka sama lo."
Arga berdecak. "Lo kesurupan?"
Nina menggeleng juga. "Enggak."
***
Arga ke kantin, ia memesan makanan. Nina juga memesan. Setelah itu Arga duduk di bangku kantin, Nina juga duduk di bangku kantin.
Suara riuh beberapa orang yang berada di kantin, dan suara Nina yang terus berbicara tidak hentinya membuat Arga mendengkus. Ia ingin tidak diganggu manusia.
"Gue gak tau, kenapa gue suka sama lo."
"Tapi, gue suka sama lo, gue menikmatinya kok, apalagi pas saat lo mandang gue."
Tidak direspon Arga, perkataan Nina seolah setan yang tak kasat mata, selalu dihiraukan, tapi Nina tidak pernah menyerah. Otaknya hari ini mengingatkan "Selalu berusaha dan tidak boleh menyerah", entah dapat dari mana kata itu, kalau tidak salah ingat dia pernah membaca itu di Twitter.
"Lo terlalu memberi harapan sama gue Arga."
Arga berhenti menyuap bakso. Kapan dia memberi harapan pada Nina?
"Kemarin lo ngobatin luka di kaki gue, gimana gak perhatian coba."
Tidak seperti tadi akhirnya Arga berbicara. "Itu bentuk kasih sayang manusia ke sesama manusia, lo aja yang menganggap berlebihan." Arga hanya kasian pada Nina saat itu, karena cewek itu jatuh, pasti sakit.
Iya, Nina saja terlalu berlebihan. Namun, bukan kah itu awalan yang bagus, siapa tahu saja itu tengah menuju konfik dan puncaknya: bisa sajakan Arga menyukainya? Tuhan bisa membulak-balikkan hati manusia, Arga juga manusia, 'kan?
"Bukan itu aja lo bikinin gue susu saat kita ngerjain kelompok berdua, maksudnya apa coba?" Ini usaha Nina mencoba Arga mengakui, bahwa Arga menyukai Nina juga. "Kan gue jadi baper?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me (END)
General Fiction#04 tujuanhidup 15 maret 2022 (Masih dalam proses penerbitan, berarti belum dihapus. Ya! Happy reading) ---------------------------------------------------- Nina Ayundha menyukai Reja, kali ini dia akan mengunggkapkannya. Tidak itu saja, bahkan Ni...