Part 4

106 23 1
                                    

Di siang bolong kali ini entah mengapa Alya merasa bosan, biasanya di jam mata pelajaran Sejarah, Alya antusias mendengarnya. Hingga sesekali Alya menguap efek mengantuk, padahal Bu Viola masih menjelaskan di depan. Jam juga telah menunjukkan pukul 13.00 pertanda jam bel pulang sebentar lagi akan berbunyi. Sebenernya Alya juga masih memikirkan rencana bagaimana caranya agar dia bisa mengajak Reynald untuk ikut menjadi partner olimpiade minggu ini.

Tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi. Hal yang dinanti-nanti oleh warga sekolah SMA Gelora Bangsa.

Alya dan teman-temannya sudah berada di luar kelas, ia mengajak yang lain ke ruangan rahasia, bisa dikatakan milik pribadi, sebab ia harus menjalankan misinya sesuai perintah dari kakaknya, memungkinkan jika ada hal di sekolah yang harus di selesaikan disini saat itu juga.

Alya pun membuka pintu ruang pribadi. Luarnya tampak biasa saja, sengaja di desain seperti itu agar tidak ada orang yang mencurigai, dinding yang kedap suara. Di dalam ruangan ini pun desainnya cukup mewah, seperti ruangan apartement, fasilitas tak banyak namun cukup tampak mahal.

"Al, lu mau ngapain kok ngumpulin kita kesini?" Tanya Aleta penasaran, ketika mereka selesai pertemuan kelas dan menuju ke ruangan tersebut. Alya dan lainnya duduk di sofa empuk.

"Gue mau bahas sesuatu," perkataan Alya terdengar tak asing dengan apa yang akan mereka bahas sekarang.

Dia mengambil foto seseorang yang ingin dia ketahui untuk menjalankan misi dari mbak Angel itu, kakak angkatnya.

"Lo pada tau gak dia ini siapa?" Kata Alya sambil menaruh foto itu di atas meja.

"Lo masih gatau nih siapa orang?" Tanya Aleta heran.

"Sebenernya sih gue tau, tapi gue ingin tau info detail tentang dia." Kata Alya

"Lo itu ya, udah berapa tahun sekolah disini gatau siapa nih bocah?" Aca menyahut kesal.

"Makanya gue tanya, daripada gue salah menyimpulkan siapa dia," perkataan Alya juga ada benarnya.

"Oke gue bakalan jelasin, tapi setau gue aja sih. Dia itu ketua geng besar di sekolah ini. Kemarin kita udah ketemu sama dia, mungkin karna lo baru penasaran sekarang. Dia udah terkenal di sekolah ini dan lo hanya tau tentang dia masuk ke dalam geng di sekolah ini kan?" papar Aleta dan Alya mengangguk.

Sedangkan Aca memilih untuk memainkan jari lentiknya yang habis pedicure dan Icha mendengarkan percakapan keduanya.

"Dia anaknya pintar sebenarnya, gue tau kalau anak ini masuk ke dalam geng besar karna melampiaskan masalah yang dia hadapi. Dia sedari kecil tinggal sama kakek dan neneknya. Rumornya dia punya kakak, tapi semua orang gatau kakaknya yang mana. Mungkin kepala sekolah ada sesuatu yang nyuruh lo buat kek gini deh." Jelasnya.

"Dia itu humoris, gue tau soal dia karena.." pembicaraannya menggantung

"karna secara gue kenal sama dia. Pernah gue dengar rumor kalau dia suka sama lo, tapi gatau deh kalau sekarang bener apa enggak. Bisa dibilang dia anaknya menyebalkan, tapi kalau dia udah deket dan sayang sama seseorang dia bakalan jadi penurut ko, jadi kayaknya gak salah kepala sekolah nyuruh lo jadi partner olimpiade bareng dia" lanjut Aleta menjelaskan.

"Berarti maksud mbak Angel itu kunci solusi masalahnya itu ada di anak itu?" tanya Alya sambil berjalan lalu duduk di sofa yang berada di ruangan itu.

"gue gak tau pasti sih, tapi kita gak akan tau apakah beneran kunci solusi masalah ini ada di dia atau nggak," sambung Aleta.

"YES! AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA GUE DI NOTICE SELEB KOREA DONG!" Teriak Icha tiba-tiba.

Icha sedari tadi mendengarkan namun matanya sedikit mengalihkan pandangannya ke handphonenya, seperti ia berharap sesuatu akan terjadi- dan beneran.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang