Part 32

14 5 0
                                    

Krringg… krriingg… krriiinggg…

Pertanda bel Gelora Bangsa memulai ujian kelulusan yang hanya berlangsung selama 3 hari.

Murid-murid kelas IPS-2, IPS-1 berhamburan masuk ke kelas yang sudah diberi nama di atas meja, mereka duduk terpisah, bahkan ada juga yang beda kelas.

Alya, Aleta, Aca dan Icha, serta 11 orang lainnya tetap di kelas. Sisa 14 orang lainnya berada di kelas sebelah. Hal ini untuk menghindari Tindakan menyontek atau berdiskusi dengan teman lainnya, namun sepertinya tidak berlaku di kelas Alya yang notabennya kelas paling ramai.

Alvino pun tidak bisa ikut ujian karena ia langsung di DO dari sekolahnya, disebabkan kasus yang dampaknya ke management Gelora Bangsa yang donaturnya termasuk Bramasta, Nathan, Jovanka, dan Erica.

Suasana kelas pun akhirnya sedikit damai meskipun tetap ramai dan rusuh, seperti tiap detik atau menit ada saja pembahasan heboh dari kelas ini, 12 IPS 1.

Di kelas sebelah ada segerombolan anak Aster, di sisi lain Seira dan Diana masih berada di kelas tersebut mengikuti ujian kelulusan. Mereka masih diberi kesempatan untuk mengikuti ujian, sisanya akan diserahkan ke orang tua masing-masing, dengan kata lain kelulusan mereka akan lulus namun tidak bisa mengikuti wisuda. Mereka hanya masih bisa diberikan kesempatan setelah membuat onar selama 3 tahun itu, wisuda hanya sebagai tanda perayaan mereka bahwa telah lulus.

Isu-isu di sekolah cepat menyebar, mulai dari berita pembullyan yang dilakukan oleh Seira, diam-diam Diana temannya meneror dan melakukan Tindakan yang tidak disuruh oleh Seira masih banyak, anak-anak kira semua itu karena Seira memang terlahir kaya, padahal dia orang kaya baru yang hasilnya bisa dibilang lewat jalur instan hingga mamanya harus mendekam di sel jeruji saat ini.

Hal itu membuat Seira yang biasanya heboh, mencari bahan obrolan Bersama dengan teman lainnya, dan mencari target yang dibully sekarang ia hanya bisa diam duduk memainkan ponsel dan cermin yang ada di atas meja, seolah-olah dia menjadi korbannya, padahal nyatanya berbanding terbalik. Hal itu juga membuat Reynald ilfeel, pada akhirnya bodo amat dengan sikapnya.

“cantik-cantik perusak hubungan orang, kaya-kaya tapi rekayasa doang.” Celetuk salah satu siswi yang di duduk di depan bangkunya masih kosong karena siswinya kemungkinan telat atau beberapa menit baru masuk sebelum bel masuk.

“iya lah, orang buah jatuh tak jauh dari pohonnya,”

“pantesan mamanya cerai, ternyata sama-sama gatelnya,” gelak tawa dari mereka berempat pecah, lalu salah satu dari mereka mengambil handphone Seira paksa “iphone kw ini mah,” -dan dijatuhkan begitu saja ke lantai.

“ups maaf.” Lanjutnya disengaja, “oh iya, bukannya Seira sama Reynald sama balikan ya, kok mau sih lu Rey sama anak gak tau diri ini?”

“eh bukannya Seira mutusin Reynald karena ada pihak ketiga?”, “siapa lagi kalau bukan-“ katanya terpotong begitu melihat Alya baru datang dan berdiri di ambang pintu, -telah mendengar semuanya- ia memandang mereka yang sedang membully Seira lalu tatapannya beralih ke Reynald yang memandangnya seperti ingin menjelaskan sesuatu.

“gue gak ada hubungan sama Seira sama sekali kemarin.” Terangnya, lalu Alya duduk di bangkunya yang bertepatan di depan milik bangku Seira. Reynald sedikit memberikan perhatiannya ke Alya, namun gadis itu sama sekali tidak menatapnya balik. Sikap Reynald sedari Alya masuk rumah sakit karena pingsan diculik oleh gerombolan geng Alvino hingga kini membuatnya bingung.

Tak lama kemudian bel masuk sesi ujian pertama dimulai, mereka menggunakan handphone masing-masing untuk mengakses soal yang telah ditentukan. Waktu pengerjaan soal-soal diberikan selama 60 menit. Tak membutuhkan waktu lama lebih dari satu jam untuk mengerjakan karena system sekolah tidak menyarankan untuk terlalu lama setelah kronologi 2 tahun silam yang menimpa gadis malang sebab 1 jam setengah dalam seminggu mereka harus berkutat dengan soal sehingga mengharuskan gadis itu opname di rumah sakit sampai pingsan. Lalu setelah kejadian tersebut, mereka menggunakan system yang memudahkan mereka mengerjakan soal-soal.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang