Part 31

21 6 0
                                    

“apa aja yang kurang ini?” tanya Gavin pada vendor yang membantu mendekorasi ruangan demi ruangan di rumah ini

“ada satu ruangan yang belum dihias, namun sesuai permintaan bapak saya hias di bagian luar saja,”

“markas?” tanya Gavin memastikan jika ruangan itu tidak perlu dihias, lalu vendor tersebut menganggukkan kepala.

“ya sudah, kalian istirahat dulu, saya mau keluar sama Angel.” Pintanya kemudian, lalu si vendor tersebut berlalu setelah pertemuan singkat dengan Gavin.

Sejujurnya Angel ingin pesta pernikahannya di adakan di hotel, dimana tempat hotel saat pesta anniversary NACAU OFFICIAL kemarin, namun Gavin tidak menyetujuinya karena barang bukti telah disita oleh pihak polisi yang nanti pemiliknya akan mempertanggung jawabkan perbuatan di sel jeruji.

Di hotel tersebut sudah tidak ada lagi jejak yang tertinggal. Hebat memang keluarga Alexander, Xavier dan Erica membersihkan kelakuan busuk mereka sendiri.

Hal itu diketahui oleh Gavin saat ingin menggunakan Gedung berlantai 12 itu untuk pernikahan keduanya dan keterkejutan itu membuat Gavin menyusun rencana baru, dimana disinilah rumah keluarga Alexander disulap menjadi istana paling megah siapapun yang melihatnya pasti menganga takjub.

-

Di situasi lain Alya sedang berdandan di kamarnya, ia menjadi bridesmade malam ini.

“Teh Alya sudah geulis pisan atuh.” Ucap ART Alya yang tengah membantu memasangkan sabuk renda di pinggangnya.

“bisa aja bi inah,” balasnya sembari tersipu malu.

Di tengah-tengah percakapan mereka, ada Reynald yang datang menghampiri Alya.
Reynald memakai tuksedo berwarna hitam, dasi yang terdapat garis merah maroon, serta kemeja berwarna abu-abu yang akan membedakan dengan pengantin lelaki. Rambut yang ia pomade menambah ketampanannya dua kali lipat dari sebelumnya, seketika membuat Alya tercengang, namun kesadaran itu Kembali saat kuas blush on yang hendak diambilnya malah jatuh.

Rey bersiul menggoda Alya lalu “iya tau gue ganteng kok hari ini,- eh ralat tiap hari sih,” cetusnya sambil menundukkan setengah badan menatap cermin di depan Alya itu, melihat bidadarinya yang hari ini benar-benar kelewat cantik dari biasanya.

“mau juga dong disamperin ayangnya,” celetuk Aleta tiba-tiba yang begitu iri melihat mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan senyuman yang merekah. Alya dan Aleta memang menjadi satu kamar di kamar Alya untuk persiapan dandan, sedangkan si kembar ada di kamar sebelah dan yang lainnya ada di kamar tamu dan lantai 1.

Lalu terdengar ketukan pintu dan menampakkan Denish juga menghampiri Aleta yang kini masih terkejut akan kehadirannya. Penampilannya sama seperti Reynald, namun yang membedakan di mata Aleta, kini Denish berhasil membuat pipinya merah seperti tomat, menahan salah tingkah, menjerit dalam hati karena ketampanan seorang Denish seperti bak model artis papan atas.

“kirain gak bakal datang,” sahut Aleta kemudian memecah sedikit kecanggungan tadi.

“Pasti lah anak aster meski gak diundang tetep datang, ya gak bro?” Jawabnya sambil mengudarakan telapak tangannya kea rah Reynald

Reynald hanya tersenyum merespon Denish.

“iya pasti datang buat habisin makanan,” sahut Alya sembari memoleskan Kembali sedikit blush on ke pipinya

“enggak lah Al,” kata Reynald sambil menyubit pipi Alya

“ish, rusak ntar makeup gue,”

“terpenting tiap harinya cantik,” bisiknya, membuat Alya tersenyum menatap wajahnya di depan cermin,
Reynald menatap jam tangannya.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang