Part 10

56 12 2
                                    

Welcome di lapak gue🌈
.
Alhamdulillah bisa stok part sampai 3 bagian dan inilah salah satunya dari part kemarin🥲
.
Bagi yang lupa sama ceritanya, boleh baca ulang lagi, atau baca part sebelumnya.😅
.
Kangen Alya dan Rey?
Di part ini gue hadirkan mereka berdua🥰
.
Kasih luv ini dong💜 biar gue semangat ngerjakan next partnya:).
.

Happy Reading and Enjoy!!
.

Terik mentari di siang hari di kelas kali ini, mampu membuat siswa kelas 12 IPS 1 gerah dan beberapa di antara mereka merasa sangat bosan dengan pelajaran yang sebentar lagi akan berakhir.

Suasana hening saat ini membuat para siswa di kelas mengantuk, bukan karena apa-apa, terkadang guru di depan mereka ini membosankan, kadang galak karna jika satu muridnya tidak memperhatikan atau memancing emosi guru itu. Atau paling seringnya guru itu menjelaskan seperti berkumur—tak jelas.

Seperti saat ini, yang memperhatikan betul hanyalah Aleta, yang lainnya ada yang bermain pensil, tiduran, menggosip dengan sangat pelan alias kek bisik bisik tetangga haha.
Bahkan ada yang bermain handphonenya secara sembunyi-sembunyi takut ketahuan jika nanti disita.

10 menit kemudian...

Kringg... kringg... kringg...

Bel pulang sekolah berbunyi, tanda yang sedari tadi para siswa tunggu pun hadir meramaikan suasana kelas yang tadinya benar-benar sunyi hanya ada suara guru, Pak Danang yang menjelaskan di depan papan tulis.

"dasar kalian ini, tiba bel pulang sekolah bunyi kayak menang undian lotre aja," kata beliau sambil melangkah keluar kelas, membawa buku dan tempat pensil kecil.

Mereka berempat masih berada di kelas, sepertinya salah satu dari mereka ingin membicarakan suatu hal penting

"Al, lu udah tau berita kemarin?"

"tentang olimpiade?" tanya Alya yang bisa ditebak olehnya

"iya, bukannya perwakilannya dari sekolah hanya dua orang, terus katanya itu penambahan investasi saham berkedok olimpiade,"

"yang katanya semua sekolah mau tidak mau investasi saham ke Perusahaan bokap dan nyokap lo,"

"emang sih, tapi gue gak tau memang beneran atau nggak yang pasti gue gak banyak pusing, gue cuman diberitau gue harus fokus ke misi sekarang, lagian Kak Gavin udah balik jadinya sementara rumor itu dia yang urus,"

"ada ada aja masalahnya, sampai rasanya gue muak dengernya, kayak pasti ada rumor atau berita yang mencenangkan,"

"maka dari itu, kita disuruh buat urus kasus yang dibuka lagi buat nyelesaiin itu," kata Alya sembari membereskan alat tulisnya, Bersiap-siap pulang.

Di sisi lain Alya sedang berjalan ke koridor menuju perpustakaan sekolah, sedangkan Aleta yang sedari tadi meraih untuk menyamakan jejak kaki Alya pun nafasnya tersengal-sengal akibat langkah kaki Alya yang lebar itu.

Kemudian mereka berempat keluar dari kelas, melangkah beriringan di koridor. Tak sengaja mereka berpapasan dnegan Seira dan Diana dengan tatapan sengit mereka, walaupun Alya tak melakukan apapun yang menyebabkan dua gadis tersebut tak suka.

"lu gak akan bisa ngalahin gue, sekuat apapun lo buat ngelawan gue, gue tetep punya seribu cara buat bikin lo jatuh," sarkas gadis yang bernama Seira itu di depan muka Alya. Tatapan Seira yang benar-benar sengit, sedangkan Alya dengan tatapan bingungnya, seolah-olah perkataan itu benar adanya akan terjadi, meskipun jauh dalam hatinya ia harus bisa melaksanakan misi itu dengan baik sekaligus berani melawan kubu musuh yang dianggapnya sedikit mengganggu perjalanan kelas akhir mereka ketika kelulusan tiba.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang