part 9

53 15 1
                                    

HAPPY READING

***

Saat ini Reynald sedang makan di meja makan bersama kakek dan neneknya yang membersihkan buah-buahan yang tadi dibelinya di pasar.

"Rey, cewek yang sama kamu di olimpiade waktu itu siapa namanya?" Tanya kakeknya

"Cewek? Aku belum pacarana kali kek."

"Kakek Tanya apa jawabnya apa, dasar kalo kamu."

"Alya?" tanyanya memastikan, Kakek hanya mengangguk pelan.

"Dia cantik, gak hanya penampilan tapi hatinya juga."

"Iya kakek bener banget, tapi kakek kok bisa tau?"

"Walaupun sekali kakek bertemu sama dia, auranya dia positif banget, apalagi kakek orangnya peka. Ya gak?" Jelas kakeknya sambil memakan gorengan buatan nenek Rey itu sambil bertanya untuk memastikan omongannya itu benar.

"Rey itu persis sepertimu, perempuan seperti dia saja pasti nanti klepek-klepek sama Reynald, mungkin belum sekarang, tapi nanti," Terang neneknya membuat sendok yang berisi nasi disuapkan ke mulut Rey terhenti sembari menatap kakek neneknya duduk berdampingan di meja makan, hal itu membuat Rey berhenti makan untungnya sudah selesai kalau tidak rasanya ia ingin tenggelam saja karena disindir halus secara tak langsung oleh mereka.

"Alya susah bannget dideketin, padahal dulu dia gak secuek sekarang, pasti nenek dulu gitu,"

"Memang nenek dulu gitu, tapi Alya beda dari yang lain, nanti kalau keadaan udah kembali dia sudah sembuh, pasti gak secuek itu kok,"

"Kok bisa nek?"

"Percaya sama nenek," kata neneknya sembari memegang tangan cucu laki-lakinya itu, tersenyum hangat. Meski pernyataan tadi yang dilontarkan neneknya menandai agar Reynald segera mendapatkan hatinya, walaupun di hati seorang Dahlia ia masih merasa sakit hati kepada keluarga Alexander- ralat yang menyangkut keluarga Alexander.

"Kamu jaga baik-baik Alya, kamu sedari awal sudah tau kan kenapa kamu terlibat dalam masalah ini. Semua aset berharga kakek dan nenek Alya diambil semua tanpa sepengetahuan kita, mereka mempalsukan semua aset itu ketika kakek Alya ingin memberikannya ke kakek sebelum dia meninggal dan tujuannya dia untuk menjaga atau meneruskan aset berharga, tapi mereka semua gila harta." Terang Kusuma.

"Aset berharganya apa kek?"

"Sekolah, bisnis yang mereka bangun, salah satunya geng kamu saat ini.", "dari dulu mereka ingin mengincar geng kamu supaya bubar," jelas kakeknya, satu hal terakhir yang persis dikatakan Alya waktu kemarin, membuatnya terdiam.

***

"Kamu jaga baik-baik Alya, kamu sedari awal sudah tau kan kenapa kamu terlibat dalam masalah ini?" kalimat it uterus terngiang sedari siang saat ia mengobrol bersama kakeknya di ruang makan.

Hari ini Rey merasa bosan berada di rumah, apakah alangkah baiknya dia mengajak seseorang untuk keluar jalan-jalan mencari udara segar.

Ia menelusuri beranda nomer kontaknya, seketika ia langsung teringat nama Alya. Entah apa yang dilakukannya itu sehingga ia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Alya lewat dm instagram. Langsung saja dia keluar dari beranda nomer kontak menuju akun instagramnya Alya, jangan ditanya mengapa jika dia mengirim pesan lewat line atau wa. Nomer Alya ini cukup privasi hanya orang-orang tertentu yang dia simpan nomernya, jika ada yang aneh-aneh dengannya siap-siap saja nomernya di blokir.

Reynald_

Al, ini akun lo kan?

Gue mau kerumah lo

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang