part 20

37 12 1
                                    

Semalam Aleta menginap dirumah Alya,  sedangkan si kembar pulang naik grab. Jika kalian tau teman-teman Alya ini tidak setenang dirumahnya. Sebab seperti sekarang ini gadis yang bangun pagi lebih awal dari Aleta yang masih tertidur pulas di kamarnya menata rapi barang-barang di ruang markas dilantai bawah ruang rahasia bekas gudang di rumah mewahnya itu.

Semalam teman-temannya itu memakai markas sebagai tempat permainan, memang fasilitas di markas ada komputer 5, satu tersisa menjadi komputer server dari segala kebutuhan mereka saat menerima misi.

'Ide gila atau inisiatif yang terlalu kreatif tapi menarik, kek modelan mafia banget sih ini markas.'–kata Alya waktu melihat markas mereka yang saat ini, waktu sebelum markas berpindah tempat memang canggih, namun fasilitas tidak selengkap sekarang. Namun sekarang menurutnya lebih keren dan enak dipandang. Alasan kakak perempuan gadis yang tengah membersihkan debu di atas meja yang modelnya seperti orang kantoran di korea itu agar enak dipandang dan mereka ada kerjaan selain di sekolah dan perusahaan.

Membuat Alya hanya tertawa dalam hati, melihat keanehan ini, namun kelamaan Alya terasa nyaman di dalam ruangan ini.

Setelah membersihkan ruangan tersebut, Alya menghela napas lega. Ia menyenderkan tangannya di atas meja lalu hendak berbalik badan mengembalikan kanebo di tempat semula, malah ia mendapati Aleta–

"Bah!" –mengagetinya dengan sangat santai sambil menyengir tepat berdiri di belakang Alya.

"Astaghfirullah Aleta, lo ngagetin aja sih."

"Lagian lo lagi ngelamun ya?"

"Enggak tuh, mau naruh kanebo nih." Ujar Alya sambil menunjukkan kanebo yang dibawanya ke tempat semula.

"Oh, tumben rajin?"

"Tumben lo bangun kesiangan?"

"Hehehe, kayak lo gak pernah aja."

"Ya wajar sih."

"Nah tuh tau."

"Mau ngapain kesini?"

"Ya ini kan markas kita."

"Ya tau, kali aja lo mau ngerusuh lagi."

"Enggak akan, gue mau ngecek email sama main game bentar."

"Masih jam segini markonah, gak baik main game tuh."

"Haduh bentaran doang, gue gak bakal ngerusuh, tenang ae."

"Gak, cek email aja, kelarin dulu kerjaan lo."

"Alya, gue tuh butuh refreshing jug-" belum selesai Aleta mengucapkan kalimatnya ia langsung dihidangkan sebuah buku karya j.k. rowling edisi ketiga milik Alya yang hendak Alya pinjamkan ke Aleta.

"Okey deh okey, gue kali ini nurut." Akhirnya Aleta bisa luluh, yang ditakutkan nantinya Aleta diam-diam ambil jajan yang ada dipojok lemari sebagai bahan stok lalu sambil bermain game kesayangannya di komputer.

"Gitu dong, anak pinter." Kata Alya yang sedari tadi duduk lalu mendekat lalu menepuk kepala Aleta dua kali lembut; layaknya ibu dan anak.

Terkadang Aleta emang anaknya harus di sogok dulu biar nurut.

Kini Aleta sibuk berkutat dengan komputer di depannya, sementara Alya juga membuka komputernya mengecek data keseluruhan, kebiasaannya seminggu sekali di hari minggu jika berada di markas. Ia termasuk orang yang disiplin, terorganisir, dan tidak mau salah dalam mengambil keputusan. Memang pantas dijadikan leader markas setelah kakaknya-Angel memegang penuh kuasa markas ini.

"Alya, lu tau gak sih ada yang mengganjal gak selama kita mengerjakan berbagai misi yang ada?"

"Enggak juga sih, padahal ya kan bisa disebut masalah gitu, tapi entahlah keluarga gue bener2 aneh."

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang