Hari ini rencana Alya dan kawan-kawannya menikmati liburan di akhir pekan. Biasanya saat sebelum menjelang ujian nasional, mereka pasti main-main di gramedia atau pantai dan tempat lainnya yang mengasyikkan untuk dibuat liburan. Namun sesekali bagi mereka untuk menjalankan self reward atas kesibukan mereka masing-masing.
Mereka juga dilatih sama kak Gavin, selaku backingan mereka di markas dan juga diluar dari permasalahan itu, dilatih untuk menjadi independent woman.
Kali ini mereka ingin pergi ke mall untuk self treatment, Aleta yang mengajak. Disamping itu Alya yang kini fokus menyetir mobil ditanyai oleh Aleta disampingnya.
"Al, lo seneng gak, kali ini liburan akhirnya bisa keluar bareng lagi?" Tanya Aleta yang duduk dikursi depan samping Alya yang sedang menyetir mobil.
"Seneng dong pastinya, apalagi kita akhir-akhir ini jarang bisa kumpul, sekalinya kumpul malah pada gak bisa."
"Iya juga sih, tapi gapapa hari ini gak akan bisa terulang kembali nantinya, yang penting self reward kita hari ini memanjakan diri dulu, gue yang traktir kalian deh." Sahut Icha yang membuat ketiga temannya menoleh itu.
"Lo dapet uang darimana pake acara traktir kita segala?" Tanya Aleta sedikit menyinggung soal ini, karna yang mengajak Aleta yang mentraktir Icha kan tidak linier ferguso.
"Jangan suudzon dulu dong. Asal lo pada tau ya, gue juga ada kerjaan setelah pulang dari sekolah itu, ya bantuin kakak sepupu jualan di tokonya." Kata Icha kemudian sambil melirik Aca.
"Kalo aca sih pasti kalo lagi pulang sekolah bantuin nyokap kita urusin perusahaan." Lanjut Icha yang mengetahui mimik wajah Aca yang enggan memberikan penjelasan mengenai kesibukannya selepas pulang sekolah.
"Ya gimana ya, kalau pun gak diurus entar tuh mulut nyokap kayak bebek di pagi hari. Terus pas gue gak mau nurutin perintah nyokap kita juga gak bakalan dapet sangu kali."
"Tapi orang tua lo, mengerti kan kalo kalian juga sekolah dan butuh waktu sendiri sama kita?" Tanya Alya.
"Iya sih pastinya."
"Enak ya lo, kalo dirumah gue udah ada nyokap sama bokap pasti mereka udah kayak raja dan ratu. Seenaknya nyuruh gue ini itu." Ujar Alya sambil tersenyum kecut dan melihat jalanan ketika mobil berbelok arah ke kanan.
"Heyy babe, do you feel alone? Kan kita ada sama lo, kita urus bareng2 ya masalahnya, kan kata mbak angel itu misi buat kita supaya kita gak terkukung sama masalah yang mereka buat sendiri."
"Yaudaa, yang penting hari ini kita harus have fun dulu okay, istirahatkan diri sejenak, gak boleh sedih sedih okay?" Sahut Icha dengan girang.
"Okky dokky captain." Sahut Aca dengan girang, hal itu membuat ketiganya menggelak tawa bersamaan. Aca dikenal anak yang periang, penurut, namun juga mempunyai sisi minusnya, persis seperti Icha yang akhlakless. Tapi keduanya membuat Alya cukup terhibur dengan teman-temannya itu.
Tiba-tiba setelah mereka tertawa karna respon Aca, dering telfon Aleta berbunyi, si pemilik pun mengangkatnya.
"Halo?"
"Ini lagi diluar sama temen-temen"
"Ke mall buat treatment dulu"
"Gimana bahasnya besok aja kak, gue hari ini mau nginep dirumahnya Alya."
"Soal tawaran kemarin gue terima, shootingnya lusa aja ya."
"Iya kak, udah dulu ya kak, byee." Setelah menutup sambungan telponnya Alya langsung menanyakan perihal barusan.
"Lo ada tawaran shooting lagi?" Tanya Aca yang langsung menyahut penasaran.
"Iya shooting majalah buat jadi model produknya mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Mission [TAMAT]
Fiksi RemajaAlya Faresha Alexander. Perempuan yang kerap disapa Alya seodang Ketua Osis SMA Gelora Bangsa, memiliki misi untuk membongkar kejahatan orang-orang yang terlibat di perusahaan milik keluarga Alexander dan berusaha sembuh dari amnesia yang di deritan...