——————⟩⟩★★★⟨⟨——————
⚠️Vote dan Follow dulu sebelum baca;)⚠️
♪ Happy Reading ♪
Hari ini tepatnya mata pelajaran yang sangat disukai oleh Alya yaitu Bahasa Inggris. Fokusnya begitu melekat pada tulisan yang tampak pada layar LCD. Bu Rosa di depan menerangkan beberapa materi untuk bahan ujian tengah semester. Alya begitu fokus dan sesekali mencatat materi itu membuat Aleta ingin menanyakan pertanyaan yang sedari tadi menghantuinya.
"Al, Alya," bisik Aleta dari belakang bangku Alya duduk. Di setiap kelas meja dan kursi hanya untuk satu orang, ditata dengan rapi. Serta desain kursi dan mejanya seolah-seolah mengingatkan Alya saat dia mengikuti organisasi, waktu penyampaian materi di sebuah ruang di Amerika sebelum pindah ke Jakarta.
Hal itu membuatnya nyaman untuk semangat belajar, apalagi mata pelajaran saat ini adalah bahasa inggris kesukaannya
"Alya!" Panggil Aleta sambil menoel lengan Alya yang sedari tadi tidak menyahut.
"Hmm?" Sahut Alya tanpa mengalihkan perhatiannya dari guru yang sedang berdiri mengucapkan penerangan kalimat untuk menjelaskan secara detail materi yang di sampaikannya hari ini.
"Lo yakin bisa ngajak Rey buat ikutan olimpiade itu?" tanya Aleta penasaran
"Kemarin dia udah mau,"
"Kok bisa?" kali ini suara Aleta tidak berbisik, sehingga yang lainnya juga ikut dengar dan Alya menoleh memperingatinya
"Jangan rame, ntar gue jelasin, sekarang lo dengerin Bu Rosaline nerangin,"
"iya iya," Alya kembali fokus pada pelajaran kali ini begitu juga Aleta yang masih penasaran akut dengan segudang pertanyaan untuk di ajukan Alya nantinya.
⚪⚪⚪
Tak terasa waktu cepat berlalu, mata pelajaran Bahasa Inggris kali ini memang sempat ditunda yang harusnya di jam pertama harus pindah ke jam terakhir, karena tadi kata ketua kelas, Bu Rosa ada keperluan mendadak.
"ALYA" Teriak Aleta walaupun jaraknya tak jauh dari langkah darinya, keluar terlebih dahulu membuat dia berdecak gemas dan menggelengkan kepala dengan tingkah laku Aleta yang 'sebenarnya' terkenal bar-bar.
"APA?" balas Alya sambil teriak juga di sebelah telinga Aleta yang sudah di menjajarkan langkahnya di samping Alya membuat si empu meringis sambil mengusap telinganya pelan.
"Biasa aja kali buk," melihat Aleta yang mengerucutkan bibirnya itu membuat Alya gemas.
"Lagian orang jaraknya dekat masih teriak aja, gue juga bisa dengar kali."
"Iya, iya maaf. Eh btw kok bisa sih dia nerima tawaran lo, secara dia itu terkenal anak yang berandal loh, lo sendiri tau kan point dia mungkin udah memenuhi buku hukuman. Walaupun gak seberapa pintar, tapi lo yakin bisa partneran sama dia di olimpiade nasional kan?" Tanya Aleta beruntun dalam satu tarikan nafas.
"Al, lo tuh jangan terlalu cepat menilai orang, siapa tau kan dia bisa menembus juara di tahun ini lagi, secara dia kan udah pernah ikut 1 tahun yang lalu. Gak ada salahnya juga gue nerima dia jadi partner gue di lomba ini. Apalagi gue langsung di suruh sama Bu Gracia." Papar Alya.
"Kayaknya lo kali ini lebih yakin sih, meskipun gue agak sangsi." Tukas Aleta membuat Alya mengendikkan bahu.
"bisa jadi orang seperti dia dikenal nakal, meski begitu dia juga masuk 10 besar kan di kelasnya, setidaknya meskipun berandal, otaknya masih bisa digunakan. Banyak anak disini yang mandang sebelah mata secara cover, tapi gak mau melihat secara langsung, ya meski gue belum pernah terlalu deket sama dia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Mission [TAMAT]
Ficção AdolescenteAlya Faresha Alexander. Perempuan yang kerap disapa Alya seodang Ketua Osis SMA Gelora Bangsa, memiliki misi untuk membongkar kejahatan orang-orang yang terlibat di perusahaan milik keluarga Alexander dan berusaha sembuh dari amnesia yang di deritan...