Bagian sembilan belas

32.7K 1.9K 778
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading ❤

•••••

Ellard meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Sial, kasur Kelvan benar-benar keras. Semalam setelah menidurkan bayi besarnya, Ellard menempati kamar Kelvan untuk mengistirahatkan tubuhnya. Dan ternyata dia tidak bisa tidur dengan nyenyak lantaran kasur yang terasa seperti batu.

Pria bertubuh kekar itu beranjak dari duduknya, melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

20 menit kemudian, Ellard keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Dia menggunakan baju berwarna hitam, serta celana selutut yang berwarna senada. Lalu, dia mengambil ponselnya di atas nakas yang sedari tadi bergetar, menandakan adanya sebuah panggilan masuk.

Alonzo

Begitulah nama yang tertera di layar ponsel Ellard. Tanpa menunggu lama, Ellard pun menjawabnya.

"Good morning, sir." Sapa Alonzo di sebrang sana.

Ellard tak menjawabnya, dia fokus mengeringkan rambutnya yang basah dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya sedang memegang ponsel yang tertempel di telinga kanannya, menanti informasi yang akan Alonzo sampaikan.

Alonzo yang mengerti dengan tabiat Tuannya, tanpa basa-basi lagi dia melanjutkan ucapannya. "Tuan, wanita yang menelfon anda kemarin adalah Bianca Leone. Seorang model papan atas yang menggilai anda sejak dulu." Ujar Alonzo memberi tahu.

"Habisi!" Perintah Ellard tegas.

"Baik, Tuan."

Tut!

Ellard mengakhiri panggilannya begitu saja. Dia berdecak kesal. Bianca Leone? Ellard ingat wanita itu. Wanita menjijikkan yang selalu berusaha menggodanya.

Tok!

Tok!

Tok!

"El, kamu udah bangun?"

Suara lembut gadisnya terdengar menyapa gendang telinga Ellard, membuatnya sedikit tenang dan amarahnya ikut mereda.

"Come in, baby!"

Gadis mungil itu membuka pintu kamar Kelvan secara perlahan. Lalu dia menyembulkan kepalanya di celah-celah pintu. Menatap Ellard dengan tatapan polosnya.

Sedangkan Ellard sudah tersenyum gemas melihat tingkah laku gadisnya yang selalu berhasil membuatnya tersenyum.

"Sini." Ujar Ellard sambil merentangkan kedua tangannya.

Ella tersenyum sumringah. Setelah itu dia sedikit berlari untuk menghampiri Ellard. Dan sedetik kemudian dirinya sudah tenggelam di dalam pelukan hangat Ellard.

 Dan sedetik kemudian dirinya sudah tenggelam di dalam pelukan hangat Ellard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang