Bagian empat puluh satu

32K 2K 1.2K
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Rasa bahagia yang membuncah kini dirasakan oleh sepasang suami istri yang tengah berada di dalam kamar bernuansa mewah itu. Ellard merasa paginya hari ini terasa begitu cerah lantaran kembali mendapatkan senyuman manis dari istri yang sangat dia cintai.

Jika biasanya Ella yang menyiapkan segala keperluan Ellard untuk pergi ke kantor. Maka hari ini sangat berbanding terbalik dari biasanya. Kali ini Ellard yang menyiapkan segala keperluan istrinya. Dia menyiapkan 1 set baju untuk Ella dan juga hairdryer yang sudah berada dalam genggaman tangan kanannya, bersiap untuk mengeringkan rambut istrinya yang tengah membersihkan badan.

Ellard menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Dia melihat Ella yang terlihat sangat cantik dengan jubah mandinya yang berwarna putih, serta perut besarnya semakin menambahkan senyuman Ellard. Dia bahagia melihat anaknya tumbuh dengan baik di dalam kandungan istrinya.

"Sini, sayang." Titah Ellard.

Perempuan hamil itupun menghampiri suaminya sembari mengeratkan pegangannya pada jubah mandinya. "Apa, El?" Tanyanya bingung.

Ellard menarik istrinya dengan perlahan, dia menundukkan Ella di depan kaca rias besar di hadapannya.

"Kamu mau apa?" Tanya Ella seraya mendongakkan wajahnya.

Ellard menunduk tubuhnya. Lalu dia mengecup bibir pink istrinya dengan kecupan lembut. "Aku mau ngeringin rambut kamu. Pakai ini." Sahutnya sambil mengangkat tangan kanannya yang memegang hairdryer.

"Tumben." Cibir Ella.

Tangan Ellard dengan lincah menghidupkan hairdryer itu. Dia pun dengan pelan mengeringkan rambut istrinya menggunakan hairdryer itu. "Aku dulu sering sisirin rambut kamu, sayang." Balasnya membela diri.

"Eummmmm.... Iya sih. Dulu kan kamu awalnya jahat banget, nyuruh-nyuruh aku, marah-marah terus, sama selalu natap aku dengan tatapan benci." Ujar Ella mengingat masa lalunya dengan sang suami.

Ellard mengernyitkan dahi. "Emang aku gitu? Kapan sayang?"

"Ih! Kamu gitu ya dulu. Jangan sok-sok-an lupa deh." Ella menatap Ellard dengan tatapan sinis dari kaca di depannya.

"Iya-iya. Aku minta maaf, ya." Pinta Ellard sembari mengecup ubun-ubun istirnya. Indra penciumannya langsung disuguhkan oleh aroma maskulin, membuatnya dilanda kebingungan. Setahunya Ella sangat menyukai shampoo beraroma strawberry. "Kamu pakai shampoo aku, sayang?" Tebaknya.

"Iya. Aku suka."

"Kamu suka shampoo aku?"

Ella mengangguk mantap. "Iya, El. Kamu kalau lagi lembur, terus aku kangen biasanya aku nyiumin shampoo kamu. Aku suka aroma rambut kamu." Jawabnya jujur.

Ellard terkekeh geli. "Sayang, biasanya istri yang kangen itu peluk kemeja atau jas suaminya. Kamu kok malah nyiumin shampoo."

Seperti kilatan pisau, mata Ella menatap tajam Ellard yang sedang terkekeh geli. "Ya terserah aku, dong! Hidung ya hidung aku. Kok kamu ngatur?!" Ujarnya sinis berhasil menghentikan tawa kecil Ellard.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang