Bagian tiga puluh dua

30.8K 1.9K 386
                                    

Halo!!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading ❤

•••••

Seminggu telah berlalu, Ella sudah melalui masa-masa sulit saat di Rumah Sakit. Kini, dia berada di mansion suaminya. Ella sedang menyenderkan tubuhnya di senderan sofa ruang tengah. Dia melihat tayangan web series yang sedang booming di Indonesia. Kisah perselingkuhan yang diangkat dari kisah nyata.

Sedangkan Ellard tengah memangku laptopnya dan di sebelah kirinya terdapat kertas-kertas kerjanya. Dia lebih memilih bekerja di rumah sampai keadaan istrinya benar-benar sehat. Ellard tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepada Ella dan calon penerusnya.

Ella mengunyah biskuitnya dengan semangat, sesekali dia menyuapi Ellard. Tatapan matanya fokus melihat televisi besar di hadapannya.

"Ih! Tuh kan suaminya jahat banget. Padahal istrinya lagi hamil." Komentarnya berapi-api.

"Cappadocia? Itu tempat apa ya?" Ella mengetuk-ngetuk dagunya sembari berpikir. Dia mengalihkan pandangannya kepada sang suami yang berada di sampingnya.

"El!" Ujarnya seraya menusuk-nusuk lengan Ellard.

Ellard menghentikan ketikannya pada laptopnya. "Hm? Kenapa?" Sahut Ellard dengan penuh kesabaran. Pasalnya sudah berkali-kali Ella memanggilnya untuk menanyakan sesuatu hal yang dia tak mengerti dari web series itu. Dan dirinya akan menjawab dengan lembut.

"Cappadocia itu tempat apa?" Tanyanya polos. Dia tidak merasa bersalah saat sudah mengganggu Ellard untuk kesekian kalinya.

"Cappadocia itu tempat kawasan kuno yang terletak di dataran tinggi berbatu, sayang. Di sana juga ada wisata balon udara, di negara Turki." Jawab Ellard menjelaskan dengan tenang.

Ella menganggukkan kepalanya. "Ohhh... Kasian itu kan mimpi istrinya, tapi malah suaminya pergi sama selingkuhannya."

Ellard mengernyitkan dahi bingung saat mendengar ucapan istrinya.

Melihat suaminya tak mengerti, Ella pun dengan senang hati menjelaskan. "Itu El." Dia menunjuk televisi di depannya. "Disitu suaminya pergi sama selingkuhannya ke Cappadocia, padahal itu mimpi istrinya. Belum lagi istrinya lagi hamil kayak aku. Kasian banget kan?" Sambungnya menjelaskan.

Ellard menghela nafas berat melihat kelakuan istrinya yang terlalu larut dalam hal yang ditontonnya. Dia khawatir tayangan yang Ella tonton akan semakin merepotkannya. Belum lagi, ngidam Ella yang sangat mainstream berhasil membuat Ellard pusing.

"Sayang, kamu mending nonton si kuning aja deh." Ellard mengambil remote tv yang berada di atas meja. Dia mengubah channel tv, mencari keberadaan si spon kuning kesukaan istrinya.

"Ih! Jangan dong. Siniin remotenya." Ella berusaha merebut remote yang berada di genggaman Ellard, tapi tidak berhasil.

Akhirnya perjuangan Ellard tak sia-sia. Dia berhasil menemukan keberadaan si spon kuning. "Nah! Kamu nonton itu aja ya." Ucapnya sembari mengelus rambut istrinya.

"Tapi aku mau nonton mas Haris."

Ellard menekan rasa sabarnya agar semakin kuat. Panggilan dengan embel-embel 'mas' yang istrinya lontarkan, membuat dadanya terasa panas.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang