Bagian tiga puluh empat

27.8K 1.8K 418
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading ❤

•••••

Mobil yang ditumpangi Ella kini melaju membelah jalanan kota. Mobil itu dikemudikan oleh Alonzo. Hujan tengah menyelimuti langit New York  di sore hari ini. Ella pulang terlebih dahulu tanpa menunggu Ellard selesai bekerja. Dia ingin mengistirahatkan tubuhnya lantaran kakinya sudah terasa sangat pegal.

Ella tersenyum senang saat melihat wajah kesal suaminya. Entah kenapa semenjak hamil, dia suka sekali melihat wajah kesal Ellard. Dia sering merecoki sang suami dengan segala tingkahnya. Mungkin bayi di dalam perutnya adalah karma untuk Ellard, karena semasa kecilnya pria itu selalu menyiksa Nicholas.

Pernah suatu ketika, Ella sengaja menggoda Ellard dengan menggunakan baju tidur seksi. Tapi saat suaminya itu meminta haknya, Ella malah beralasan tidak mau lantaran anaknya sedang tidak ingin dikunjungi. Dan di malam itu untuk pertama kalinya Ellard mandi menggunakan air dingin di jam 11 malam. Kehamilan Ella bagaikan sebuah anugerah sekaligus musibah untuk Ellard.

Ting!

Suara dentingan notifikasi ponsel mengalihkan atensi Ella. Dia membuka tasnya dan mengambil ponselnya untuk mengecek pesan yang baru saja masuk.

Ponsel barunya yang dibelikan oleh Ellard sudah terbebas dari alat sadap. Ponsel Ella kali ini sangat suci, karena tidak terhubung dengan ponsel Ellard. Ellard dan Ella sepakat untuk saling mempercayai satu sama lain. Begitulah yang Ella tahu.

Unknown number

Ella, ini aku, Arthur. Temui aku sekarang di V's Cafe, ada hal penting yang harus kamu tahu. Please..

Ella terdiam di tempat. Dia tidak tahu harus menemui Arthur atau tidak? Haruskah?

Ellard sudah pernah mewanti-wanti dirinya agar tidak menemui Arthur. Ellard bilang bahwa Arthur adalah orang jahat. Tentu saja sebagai seorang istri, dirinya ingin mengikuti perintah suaminya. Karena setahunya, semua hal yang Ellard lakukan semata-mata untuk melindunginya. Ellard selalu berusaha keras untuk itu.

Tapi disisi lain, Ella sangat ingin mengetahui identitas suaminya yang masih memiliki tanda tanya besar di otaknya. Entah kenapa dia tidak percaya jika Ellard hanya seorang pembisnis. Apalagi ucapan Arthur di telpon beberapa bulan lalu yang mengatakan bahwa Ellard menyembunyikan hal besar di belakangnya.

Ella menguatkan hatinya sebelum berbicara. "Eummmmm... Alonzo."

"Iya, Nona?"

"Bisa kita putar balik? Aku mau ke V's Cafe." Pinta Ella dengan perasaan tak karuan.

Alonzo memencet tombol di sebelah stir mobil. Tombol itu akan terhubung dengan ponsel Ellard. Saat tombol sudah berwarna hijau itu menandakan bahwa Ellard sudah menjawab panggilannya. Alonzo juga memencet tombol pada earphone di telinga kanannya agar bisa mendengar perintah dari Tuannya.

"Untuk apa anda ingin pergi ke V's Cafe, Nona?" Tanya Alonzo mengulang ucapan Ella. Dia ingin sang Tuan mengerti arah pembicaraan mereka.

"Aku mau beli kue, sama minuman." Sahut Ella senatural mungkin, meskipun jantungnya terasa berdegup kencang. Dia merasa terintimidasi oleh pertanyaan Alonzo.

"Apa tidak sebaiknya anda menghubungi Tuan terlebih dahulu?"

"Nggak usah." Tolak Ella cepat, bahkan dia tidak sadar bahwa ucapan spontannya berhasil membuat Ellard di seberang sana mencurigainya. Bahkan Alonzo pun dibuat bingung dengan tingkah Nona-nya yang terlihat gugup.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang