Bagian tiga puluh tujuh

26.6K 1.8K 585
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!

Mau minta komen tiap paragraf, bisa ga sih ya?😳
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Arthur mengulurkan tangannya kepada Ella yang sedang bersimpuh seraya menangis terisak. "Ayo, Ella!" Ajaknya sekali lagi. Tapi kali ini, terdengar nada paksaan dari intonasi suaranya.

Ella menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia harus bisa mengendalikan dirinya. Ada bayi yang harus dia jaga di dalam kandungannya. Dengan susah payah Ella berdiri menegakan tubuhnya.

Ellard melakukan hal yang sama. Pria itu masih menggenggam erat tangan istrinya. "Baby, please. Don't leave me." Pinta Ellard lirih. Dia tak terlalu memperdulikan keberadaan Arthur. Yang dia pedulikan sekarang hanyalah istri mungilnya. Dia tidak ingin ditinggalkan oleh Ella. Dia tidak bisa hidup tanpa istrinya.

Ella menatap Ellard dengan tatapan sendu. Dia menggeleng pelan seraya menghapus air matanya. Lalu Ella melangkah menjauhi suaminya.

Arthur dengan sigap membukakan pintu mobil untuk Ella. Mobil hitam itupun melaju membelah jalanan kota, meninggalkan Ellard yang terpaku ditempat seraya menatap kepergian istrinya.

Ella menangis tersedu-sedu seraya memegang safety beltnya dengan erat untuk meluapkan rasa sesak dalam hatinya. Dia tahu, langkah yang diambilnya adalah sebuah kesalahan. Tak seharusnya dia pergi dengan pria lain dalam keadaan memiliki suami. Namun rasa kecewa yang sangat besar kepada Ellard, membuatnya tidak memiliki pilihan lain.

Dia dan Ellard sudah bertahun-tahun bersama. Tetapi Ellard, orang yang sangat dia cintai tidak bisa berkata jujur kepadanya. Bahkan lebih parahnya lagi, orang-orang terdekatnya ikut menyembunyikan identitas suaminya, termasuk orang tuanya. Jantung Ella terasa remuk redam saat mengetahui fakta menyakitkan itu. Dia tidak bisa percaya kepada siapapun orang yang berada disisi Ellard.

Dan Ella rasa menjauh dari Ellard untuk sementara waktu adalah pilihan yang terbaik. Ella harus menyembuhkan dirinya terlebih dahulu. Kejadian ini sangatlah mengguncang mentalnya. Dibohongi oleh semua orang adalah rasa sakit terbesar yang pernah Ella rasakan. Belum lagi, rasa bersalah kepada orang-orang yang Ellard bunuh seakan membelenggu hatinya, karena ternyata Ellard melakukan hal keji itu hanya untuk melindunginya.

Ella sudah tahu semuanya. Dia tahu tentang Ellard yang selama ini mengawasinya. Menyebar semua anak buahnya untuk mengikutinya kemanapun. Termasuk Stela yang sudah Ella anggap sebagai seorang sahabat, tapi ternyata Stela berteman dengannya atas perintah Ellard. Semuanya seperti sudah direncanakan secara rapi oleh suaminya.

Yang paling menyesakkan adalah ketika dirinya hampir gila karena setiap hari menangis merindukan Ellard. Bahkan Ella harus bolak-balik ke rumah sakit untuk menemui psikiater. Memang benar, Ellard menjaganya secara fisik. Tapi tidak dengan mentalnya yang harus kembali rusak saat mendapatkan bullying serta caci maki untuk kesekian kalinya. Ella tidak memiliki tempat untuk mengadu, Ella tidak punya bahu untuk bersandar. Harapannya saat itu hanyalah kata-kata penguat dan penenang dari Ellard. Tapi pria itu lebih memilih untuk tidak menghubunginya.

Ella merasa tak percaya saat Arthur menceritakan semuanya. Tapi setelah melihat langsung kekejaman suaminya, Ella yakin bahwa apa yang Arthur bilang adalah sebuah kebenaran. Kebenaran tentang Ellard yang merupakan seorang pemimpin seluruh mafia di 6 Negara.

Para pemimpin mafia itu melakukan tugasnya atas perintah Ellard. Tidak bisa Ella bayangkan betapa menyeramkannya kehidupan Ellard selama ini. Dan dia tidak bisa membiarkan anaknya menjadi seperti Ellard. Ternyata seorang Ocean tak hanya memiliki kekayaan yang melimpah saja, tapi juga memiliki kehidupan yang sangat kelam.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang