Bagian lima

47.5K 2.8K 543
                                    

Halo!

SEBELUM MEMBACA, SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Jarum jam menunjukkan pukul 20:25 p.m. Ella meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Pekerjaannya cukup banyak hari ini, sehingga membuat dirinya harus berlembur agar novel yang dia sunting bisa segera diterbitkan.

Ella merapikan meja kerjanya. Setelah menyimpan file yang dia kerjakan dengan baik, dia menonaktifkan komputernya. Ella menghela nafas sejenak, lalu dia melangkah keluar dari sana.

Ella menekan angka satu pada lift yang digunakannya. Baru saja pintu lift akan tertutup, ada sebuah tangan yang terjulur menahan lift itu.

"Hai, Caluella." Sapa seorang pria tampan seraya menunjukkan senyuman tipisnya.

" Sapa seorang pria tampan seraya menunjukkan senyuman tipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Arthur Maheswara, pemilik perusahaan Penerbitan ini. Arthur memasuki lift yang sama dengan Ella.

"Selamat malam, Pak Arthur." Sapa Ella dengan begitu sopan. Tak lupa dia membalas senyuman bos-nya.

"Kamu lembur?" Tanya Arthur basa-basi.

"Iya, Pak."

"Jangan terlalu dipaksakan. Dan jangan lupa untuk menjaga kesehatan kamu." Ucap Arthur penuh perhatian sambil menatap Ella dengan tatapan teduhnya.

Ella mengalihkan pandangannya. "Baik, Pak." Sahut Ella sedikit gugup.

Ting!

Pintu lift terbuka, mereka berdua pun keluar dari lift. Lantai satu begitu sepi, bahkan tak ada seorangpun di sana.

"Saya duluan, Pak. Mari." Pamit Ella seraya sedikit membungkukkan tubuhnya.

Baru satu langkah dia ambil, sebuah tangan halus menggenggam lengannya. Alhasil Ella menolehkan wajahnya, menatap si pemilik tangan.

"Saya antar." Kata Arthur.

"Tidak usah, Pak. Saya bisa pesan taksi." Tolak Ella dengan halus.

"Ini sudah malam, akan sulit untuk menemukan kendaraan di jam malam seperti ini. Saya hanya mengantar kamu. Saya nggak akan berbuat jahat." Ujar Arthur menjelaskan dengan hati-hati.

"Saya tidak ingin merepotkan anda." Sahut Ella kembali menolak. Karena hal seperti ini terasa begitu aneh menurutnya. Dia tidak pernah mengobrol dengan Arthur. Yang dia ingat hanya saat dirinya menyapa Arthur waktu berpapasan beberapa hari yang lalu. Dan hari ini Arthur menawarinya tumpangan?

"Kamu sama sekali nggak ngerepotin saya. Ayo!"

Tanpa menunggu persetujuan Ella, Arthur menarik pelan tangan Ella menuju tempat parkir, dimana mobilnya berada.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang