Bagian empat puluh dua

26K 1.7K 272
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!

⚠TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN⚠⚠
⚠JANGAN DITIRU⚠
⚠YANG NGGAK KUAT BACA, SKIP⚠
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Suasana malam yang menyeramkan nan mencekam tengah menyelimuti Dark House. Di dalam ruangan itu ada 5 orang pria sedang terikat kuat pada kursi yang didudukinya. Keadaan ke-lima orang itu sangat mengerikan. Bagaimana tidak? Hampir seluruh tubuh mereka diselimuti oleh darah yang bercucuran dari tubuhnya yang penuh luka. Bahkan dinding dan lantai di dalamnya pun ikut terciprat darah mereka, sehingga semakin menimbulkan kesan mengerikan sekaligus mengenaskan.

 Bahkan dinding dan lantai di dalamnya pun ikut terciprat darah mereka, sehingga semakin menimbulkan kesan mengerikan sekaligus mengenaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di hadapan ke-lima orang itu, terdapat seorang pria gagah sedang duduk di kursi kebesarannya sembari mengelap pisaunya yang dilumuri darah.

Di hadapan ke-lima orang itu, terdapat seorang pria gagah sedang duduk di kursi kebesarannya sembari mengelap pisaunya yang dilumuri darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Look! darah mereka begitu kental. But i like it." Ujarnya sambil tersenyum tipis.

Orang-orang di belakang pria itu menahan nafas sejenak. Padahal ini bukan pertama kalinya mereka melihat kekejaman sang Tuan. Tapi entah kenapa setiap melihat Tuannya melampiaskan amarahnya, mereka selalu dilanda rasa takut yang luar biasa. Mereka takut akan menjadi orang selanjutnya.

Ellard bersiul senang seraya membolak-balikkan pisaunya. Sesekali dia menggores pelan telunjuknya pada pisau itu untuk memastikan ketajamannya.

Padahal selama kehamilan istrinya, Ellard berusaha untuk mengendalikan hasrat membunuhnya. Setidaknya sampai Ella melahirkan. Tapi lihatlah, banyak sekali orang-orang yang mengusik ketenangannya. Dan Ellard bukanlah tipe orang yang penyabar. Salahkan saja orang-orang bodoh yang mengusik seorang Ocean. Mereka harus berani untuk menerima resiko dari perbuatannya, bukan?

"Manusia iblis! Kau tak pantas menjadi suami Ella."

Celetukan dengan suara lemah itu berhasil menarik perhatian Ellard. Sebenarnya suara tersebut sangatlah kecil, namun karena ruangan yang begitu sunyi membuat suara kecil itu terdengar cukup jelas.

ELLARD OCEAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang