Extra Chapter Bagian 2

311 30 1
                                    

Hello, kami kembali!!

Jangan lupa untuk meninggalkan bintang☆ dan juga komentar💬 pada setiap part, yah!

Catatan: terdapat sedikit bawang

Inilah Extra part yang kalian tunggu semua

~~Selamat Membaca~~

I'M HOME

❄️❄️❄️

Wilona menghentikan langkahnya sejenak untuk melihat tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi ini.

"Agak sedikit berubah tapi vibes nya tetap sama, yah"

Ia kemudian berjalan masuk ke tempat tersebut. Orang-orang yang berlalu-lalang tengah bekerja, sebagian memerhatikan Wilona dengan raut wajah yang seakan-akan gadis itu tak asing di ingatan mereka.

Seseorang nampak berjalan ke arah Wilona dan gadis itu langsung menyapa dengan sopan.

"Om Galy," salamnya mencium tangan pria paruh baya itu.

Salah satu polisi yang sedaritadi mengamati Wilona, tiba-tiba saja bersikap panik dan gelapan kemudian menepuk-nepuk punggung teman kerjanya dan memaksa ia untuk membungkuk hormat.

"S-selamat datang! Maaf! Lama tak berjumpa! Wilona!" katanya dengan terbata-bata.

Seruan lelaki yang terlihat lebih muda dari Galy itu seketika membuat polisi-polisi yang ada di sana membelalak lebar dan ikut membungkuk sepertinya pada Wilona.

"SELAMAT DATANG DI KEPOLISIAN KAMI, WILONA!"

Wilona yang mendapat sambutan tak terduga itupun juga terkejut dan mendadak termenung karena merasa familiar akan sesuatu.

"HORMAT KAMI, KAPTEN LONA!"

"Waw.. Dejavu," gumamnya mengingat masa lalu.

Laki-laki polos yang dipaksa untuk membungkuk itu menggeliat ingin melepaskan diri.

"Heh! Lepasin! Ini kenapa kau nyuruh aku bungkuk gini bah?!"

"Hust! Diam! Kau tak kenal?! Dia Wilona..!"

Laki-laki tersebut seketika mendadak kaku setelah mendengar nama yang diucapkan kawannya itu.

"Wilona? pemecah dari 170 kasus kejahatan, pemimpin komplotan pemberantas koruptor, orang yang nyelesain kasus pemboman markas DevilVel dan berhasil memenjarakan dalang yang merupakan mafia yang memasarkan narkoba yang paling diincar kepolisian? WILONA?!" laki-laki itu mengangguk iya.

Sangking tak menyangka ia kembali beralih memandang Wilona dengan mulut yang ternganga.

"Annyeong," sapa gadis itu pada semuanya.

Galy menggeleng-geleng kepala kemudian menyuruh para bawahannya itu untuk bersikap formal seperti biasanya.

"Dasar, seleb." Wilona hanya tertawa renyah akan godaan dari paman Lukas itu kemudian sikapnya berubah tampak seperti orang yang demam panggung.

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang