14- Friend, Not Best Friend

649 82 6
                                    

Hai semua! Sesuai pesan author yang minggu lalu nih, aku double up! hehehe..

Jangan lupa tekan bintang spasi.. Eitss! Salah! Maksudnya vote and coment kalian, yah?!

*---❄️---*

"Kok bisa yah tuh guru ada di sini? Udah garang, banyak mau, pengaturan, serius mulu, hadeuh... Untung cakep. Sabar sabar..," omel Lyon sambil berjalan menuju kelasnya.

"Ano..," tegur seseorang dari belakang Lyon. Dia berbalik untuk mengetahui siapa yang memanggilnya itu.

"Wah.. benar dugaan Rachel! Kamu teman-temannya William 'kan?!"

Lyon berusaha mengingat gadis yang ada di hadapannya ini.

"Oh iya..! Lo Rachel 'kan?! Teman ntuh patung idup?!"

"Haik' eto... Siapa itu patung idup?" tanya Rachel dengan bingung.

"Eh salah, Wilona maksudnya. Maaf yah, kebiasaan, hehehe..," timpal Lyon seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ohhh.. Panggilan sayang, yah?"

"Bukan!! Bukan gitu, itu kayak panggilan buat menghormati gitu."

"Maksudnya?! umur Wil san nggak lama lagi?! Wil san sakit keras?! Gitu kah?!" paniknya salah mengira.

"Kagak! Bukan kayak gitu! Gue manggil dia kayak gitu karna kayak belum akrab ajah! Gitu, Chel...," terang Lyon agak panik karena Rachel salah tanggap melulu.

"Ohh.. So ka, yokatta.." ia lega.

"Ngomong-ngomong kok lo bisa tau ini gue?"

"Oh.. Senpai 'kan yang pidato waktu kami MOS dulu? Senpai ingat, cewek yang dapat lotre challenge nyanyi di depan panggung? itu Rachel."

Lyon mengingat-ingat kembali apa yang dibilang Rachel.

"Oh bener-bener! lo yang waktu itu, kok gue nggak nyadar ya waktu kita ketemu di rumah Willy?!"

"Hehehe Rachel pun juga nggak ingat kalau kita pernah ketemu," ujarnya sembari tersenyum kikuk.

"Lo di kelas berapa?" tanya Lyon padanya.

"Di kelas X IPA-3, senpai?"

"Gue XII IPS-3, noh kelasnya, udah nggak jauh dari sini."

"Oh.. Gitu, terus kenapa senpai di sini? Bukannya ini masih jam pelajaran?"

"Aaaaa... Ada urusan bentar, maklum lah.. ketos," jawab Lyon berbohong.

"Ohh.. pasti sibuk. Ya udah, Rachel pergi ke perpus dulu, gambatte yo senpai! Mata ne..! " ucap Rachel pamit dengan hormat ala Jepang.

Lyon kurang mengerti sebagian apa yang diucap oleh gadis manis itu. Yang dia tahu pasti, itu adalah bahasa Aliennya Tobby yang sering ia dengar dikala cowok itu sedang menonton kartun yang dia sebut anime. Tuh cowok bakal marah dengan pidato pilkada kalau orang-orang 2D nya itu disebut kartun.

Sudahlah. Memilih berlalu, Lyon kembali ke kegiatan awalnya, yakni menuju kelas tersayang.

*---❄️---*

Bel istirahat pertama berbunyi, menandakan jam pelajaran yang telah usai dan diganti dengan waktu bersantai.

Seperti biasa, rombongan Lyon yang memang rutin tak pernah membawa bekal ke sekolah langsung menyerbu jajanan kantin dan duduk di kursi panjang dekat jendela yang menjadi tempat tongkrongan buat geng mereka.
Tak lupa tiga cowok itu mengajak dua orang cewek yang memang dekat dengan ketiganya.

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang