27- Anak Baru

509 64 3
                                    

~Selamat Membaca~

*---❄️---*

9 tahun lalu....

Di pagi yang cerah itu, kelasnya kedatangan seorang murid baru yang kelihatannya sangat tidak ramah dan berandalan.

"Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru yang akan bergabung bersama kita. Kalau gitu, silahkan kenalkan nama kamu"

"Lyon.. Bara Prince. Salam kenal," ucapnya memalingkan wajah.

Anak-anak perempuan kelasnya dibuat terpanah oleh anak baru yang memperkenalkan diri dengan sikap malu-malu itu.

Selesai berbasa-basi ia dipersilakan duduk di bangku kosong yang berada tepat di belakang tak jauh dari bangkunya.

"Hei.. hei Wilona, lihat dia, bukankah dia keren? Kira-kira dia mau nggak temenan sama aku.. hehh Wilona kau dengar aku tidak?"

"Ehm," balasnya yang sedang memandang anak lelaki itu.

Kring.. Kring..

Selesai bel istirahat berbunyi mejanya di serbu oleh anak-anak perempuan di kelas yang hanya sekadar ingin berkenalan atau menanyakan kesukaan.
Ia yang tak senang menggebrak meja dan berkata kasar pada mereka. Kelakuan dia membuat takut semua orang hingga membuat salah satu dari mereka menangis.

"Beraninya kau membuat Chicy menangis?! tidak akan aku maafkan!"

"Santai bego, kenapa kau yang marah?! salah sendiri sok akrab dengan ku, minggir aku mau lewat!" celetuknya mendorong anak lelaki itu dan meninggalkan kelas sendiri.

"Seram ih... Sepertinya aku tidak akan bisa akrab dengannya, hemm sayang banget, deh."

Ia hanya memandang anak yang bernama Lyon itu dari bangkunya sampai pintu yang tertutup menghentikan lirik matanya.

*---❄️---*

Beberapa harinya, di pagi-pagi sekali Lyon di suguhkan dengan para anak lelaki yang tidak senang akan dirinya.

"Wah wah, liat siapa yang datang?" kata bocah berambut ikal.

"Mau apa kau?" tanyanya judes.

"Sudah jelas 'kan? Rasakan ini!" serunya menghantam perut Lyon dengan lutut dan membuatnya berlutut sakit.

"Hmph! Makanya jadi anak baru jangan sok belagu! Rasakan itu! Hahahaha!" tawa mereka mengejek Lyon.

Dia tak bisa menerimanya, dengan cepat Lyon bangkit dan membalas pukulan pada orang yang menghajarnya. Kelas itu menjadi gaduh dengan perkelahian anak laki-laki. Salah satu dari mereka terbanting ke arah pintu kelas dan berpapasan dengan seseorang yang berdiri diam di depan pintu.

"Apa yang kalian lakukan?" ucapnya menghentikan pertengkaran itu seketika.

"A-Agatha?! Itu.. k-kami hanya bermain dengannya, kok.. b-benar 'kan, teman-teman?" jawabnya dengan terbata-bata.

Lyon merasa aneh dengan para anak lelaki ini, wajah dan tutur kata mereka seperti takut dan segan pada siswi yang di hadapannya. Tak membuang kesempatan ia melepaskan cengkraman itu dan berlari menerobos dia yang ada di depan pintu.

"Dasar, tidak sopan! Wilona kau tidak papa?"

"Rena pegang ini," ucapnya memberi tas lalu segera mengejar Lyon.

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang