50- Happy!

1K 77 2
                                    

Hello guys!!!

Nggak kerasa nih cerita akhirnya mendekati ending, yah!😁

Woke! Seperti biasa tak lelah author mengingati untuk tidak lupa memberikan jejak membaca.

Ok? Sudah pada kasih jejak, yah? Ship! Happy reading! 😍

*---❄️---*

"Jadi begitu. Yah, kalau itu pilihan kamu apa boleh buat," ucap bu Merry menerima.

Gadis itu memohon pamit, memang dilakukan dengan cara biasa namun ada yang berbeda. Perbedaan itulah yang membuat Ibu Merry terheran-heran dan Lyon menimpali reaksi tersebut dengan tersenyum simpul tak terkejut.

"Iya 'kan?! habis tuh--" cewek-cewek yang sedang ghibah ria tersebut memandang Wilona bingung karena sebuah perbedaan yang tidak biasa.

"Tunggu, bukannya itu Wilona?"

"Jadi, dia beneran mati suri?!"

"Tapi oi, lo rasa ada yang beda nggak?"

"Iya cuy, udah bangun dari koma tampilannya jadi bad. Keren."

"Bukan itu goblok!"

"Kalian lagi ngomong apa?" tanyanya tiba-tiba muncul dan mengagetkan mereka bertiga.

"Hah?! I-itu! kita nggak ngapa-ngapain, kok! Suer! Kita-kita nggak pada gosipin--" belum selesai cewek berambut hitam ikal itu bicara, Wilona meninggalkan mereka dan menyapa Anjani yang kebetulan lewat dengan begitu riang.

"Eh? dicuekin?"

"AN... JAAANII..!!"

"Ops, sampai situ," katanya seraya menahan kening Wilona dengan jari telunjuk untuk memberi jarak.

Lyon yang baru keluar dari ruangan menahan tawa ketika mendapati Wilona yang tengah dibuat jengkel dengan Anjani.

"Lo dari dulu gini mulu! Eonnie! ngapa, sih lo dingin banget sama gue?!"

"Bacot. Lo nggak sadar apa, lo juga sering. Dasar! saingan abang posesif!" Anjani ikut kesal.

"Mulai lagi! Kan udah gue bilang!--"

"Lona udah ah, nggak bingung apa pada diliat orang-orang?" tegur Lyon menghampiri dan membuatnya diam sejenak.

Dirinya pelanga-pelongo memerhatikan setiap sudut badannya dengan kebingungan "Emang gue kenapa? ada yang aneh, yah?"

Badannya gemetar menahan tawa, Lyon tidak kuat melihat Wilona yang bertingkah menggemaskan seperti ini.

Sementara Anjani malah respon kebingungan yang sebenarnya telah dia duga erat.

"Berarti bener, dia kayak terlahir kembali," batin Anjani heran karena Wilona yang sangat berbeda. Gadis ini seperti tidak ingat sama sekali akan sikapnya dahulu yang dingin seraya tak berperasaan.

Sembari menatap Wilona yang masih bingung di mana letak anehnya, diam-diam Anjani menarik lengan baju Lyon dan berbisik, "Jaga nih anak, jangan sampai berubah lagi" yang kemudian diakhiri dengan senyum miring dan pergi diam-diam.

Wilona yang sadar kalau Anjani kabur mengomeli Lyon seraya memukulinya. Lelaki itu menerima pukulan Wilona yang tak terasa sakit sama sekali seraya tertawa.

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang