43- Selamat Tinggal

520 63 1
                                    

Siapin tissue yah, soalnya aku naro bawang 😃

*---❄️---*

Sudah cukup lama mereka menelusuri lorong-lorong tapi tak kunjung menemukan di mana Noelle berada. Kedua cowok itu bersembunyi disatu ruangan untuk berehat sebentar.

"Parah, ngapa berasa dikejar zombie gini? Nih orang-orang ngapa banyak amat, sih?!" Lyon kembali mengeluh.

"Kagak tau, dah." William kelelahan.

Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari luar. Namun, bukan karena ulah mereka. Penasaran, akhirnya kedua orang itu memutuskan untuk keluar tapi anehnya malah jadi hening saat keduanya sudah di sana.

"Perasaan tadi rame, kok sepi gini?" Lyon menggaruk-garuk kepala heran.

William pun juga bingung, saat ia menoleh ke belakang tiba-tiba ada yang jatuh dari atas mereka dan seketika kedua cowok itu berteriak kaget sambil memeluk tubuh satu sama lain.

"Apaan, itu apaan?!" sifat penakut William seketika pecah didetik itu juga.

"Kalian rupanya," kata seseorang yang muncul dari kepulan debu tersebut.

"Lo?!" Lyon kaget.

William yang berposisi masih memeluk Lyon turut kaget, siapa dia? Namun, pikirannya menjadi teralih saat ia melihat seseorang yang sedang dia gendong.

"Noelle!" dengan bahagia William mengambil alih gadis kecil tersebut.

Lyon yang melihat moment haru itu juga ikut senang. Kemudian beralih lirik pada rabbit.

"Dia baik-baik saja, hanya saja masih syok."

William yang mendengar pernyataan itu merasa lega. Tapi ada yang membuatnya merasa janggal, suara dari orang bertopeng ini terasa tak asing baginya.

"Gimana lo bisa di sini?" tanya Lyon namun tidak dijawab.

William agak aneh dengan sikap Lyon, dia seperti telah mengenal seseorang bertopeng kelinci ini.

Disaat mereka terdiam di sana, terdengar kericuhan diseberang lorong mereka yang menandakan bahwa akan ada perkelahian lagi.

"Sebaiknya kalian segera pergi, para bandit itu pasti akan kembali ke sini," ucapnya yang dalam hati disetujui oleh William.

Namun tidak dengan Lyon, dengan mimik serius ia sedikit maju dan berkata, "Gue tetap di sini."

"Gue bakal pergi dari sini ama Lona, lo duluan ajah, Will," lanjut Lyon lalu pergi sendirian.

"Lyon, tunggu!" cegatnya namun sudah terlambat.

Rabbit hanya diam di tempat kemudian beralih pada Noelle dan William. Ia memberikan salah satu benda berharganya pada cowok tersebut dan berpesan sesuatu.

"Berikan ini pada kakak keduamu"
William heran dan hanya menurut.

"Biarkan aku yang mengurus dia, kau segeralah pergi," pamitnya ingin cepat berlalu namun terhenti.

"Tunggu!"

"Suara lo, kalung ini.. jangan-jangan lo--" William menguatkan firasat.

"Maaf, William. Tolong, jaga Anna sesudah ini, bilang pada Alvin aku menyayanginya," ucapnya lalu benar-benar pergi untuk mengejar Lyon.

Cowok itu merangkul Noelle erat dan menggenggam kalung itu kuat. Ia sangat ingin menghentikan perempuan itu namun ia harus memikirkan Wilona juga yang kini mengulur waktu. Dengan bergegas William membawa Noelle, dan mengikuti kembali strategi milik Wilona.

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang