Extra Chapter Bagian 4

387 34 0
                                    

Hai semua, aku kembali!!

Udah pada nunggu, yah?!

Jangan lupa untuk meninggalkan bukti membacanya dan komentar random di setiap part untuk menambahkan keramaian

~~Selamat Membaca~~

HELLO, LYONNA

❄️❄️❄️

"Nggak mau, mau nya yang itu!"

Di tengah siang dengan cuaca yang cerah, Wilona menunjuk-nunjuk sebuah pohon rambutan yang entah bagaimana bisa ada di halaman belakang rumah mereka.

"Na, kamu tau kan musuh bebuyutan aku tuh apa? Yang lain ajah, yah?" bujuk Lyon dengan begitu melas.

Wanita itu berhenti merengek kemudian menunjukkan ekspresi sedih dengan mulut yang manyun bak anak kecil yang tidak dituruti kemauannya.

"Udah udah, sini gue ajah yang ambil." namun dengan cepat Wilona mencegat tindakan William seraya menepuk pundaknya.

"Ih, nggak mau! Nggak ngerti-ngerti dah. Gue mau nya diambilin sama Lyon bukan lo, Wil"

Pria tersebut hanya menggaruk-garuk tengkuknya kebingungan. Kedua orang itu akhirnya tidak punya pilihan selain menuruti apa yang Wilona inginkan.

"Demi anak, Yon.. Bisa yok demi anak" sugesti ia pada diri sendiri.

"Panjat, yah?"

Inilah risiko Lyon, terpaksa tapi harus. Wilona sekarang sudah memasuki trimester pertama kehamilan. Jadi mulailah itu, dia mengidam-ngidam makanan, atau tidak sesuatu yang kadang tidak masuk akal, kurang kerjaan, dan kadang tak kenal waktu yang membuat Lyon kewalahan.

Contohnya saja pada minggu lalu, Lyon tiba-tiba dibuat bangun pukul satu dini hari dikarenakan Wilona tiba-tiba kepingin banget makan ayam geprek lima porsi.

Terus, sekitar dua hari sesudah itu, Wilona juga ada ngidam pengen banget cabut gigi Lestan yang notabene sedang berada di London dan terpaksa Lyon tolak yang berujung dengan ngambek berkepanjangan bahkan disuruh tidur di luar.

Dan sekarang? Ini! Disuruh ambil rambutan minta panjat lagi! Gimana Lyon tidak frustasi? Terkadang ia mikir, jangan-jangan Wilona sengaja ngibul dengan berkedok alasan ngidam! Nih, wanita kan sama-sama jahil kayak dia.

Tapi apa yang bisa Lyon perbuat? Dia hanya dapat pasrah. Daripada kena hantam kak Lira terus diusir Wilona lagi?

"Jangan diliat, Yon! Buruan turun. Lo merem ajah pegang kayunya!"

Sekujur tubuh Lyon langsung merinding saat berhasil mendapatkan buah yang menjadi phobia teramat sangat tak pernah ingin ia dekati tersebut. Dirinya langsung memberikan seranting rambutan itu ke William.

"Loh, udah kalian ambil?" Moa datang menghampiri.

"Iya, emang napa? Eh, kak Lona mana?" tanya William.

"Kakak malah pergi, Yon. Katanya tadi udah nggak mau, terus maunya foto sama pencipta spongebob dia nunggu lo tuh dimobil"

"WHAT THE?!--" tapi! Kan? Penciptanya.. dah lah, Lyon pun terkapar di rumput.

❄️❄️❄️

Wilona kini tengah duduk anteng di sofa sembari menonton film kesukaan dan ngemil buah rambutan yang tentu saja sudah dikupas repot-repot oleh Moa agar Lyon tidak terlalu tersiksa.

Sementara Lyon, pria itu berbaring dengan paha Wilona sebagai bantal karena kelelahan sudah seharian menuruti kehendak Wilona yang bikin kena mental.

"Yon, kak, kami pulang, yah?" ujar William menghampiri dengan Moa dan Noah.

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang