~Selamat Membaca~
*---❄️---*
Cowok itu langsung menuju lantai empat ruangan no.7 ekstra English language setelah selesai dengan latihan basket. Ia tak membuang kesempatan--asal nyelonong masuk ruangan orang tanpa permisi hingga membuat kawanan ekskul terkejut pada klepek-klepek.
"Where is that ice girl?" tanya Lyon tanpa basa-basi.
"I am the that girl!" sahut salah satu siswi cantik yang diikuti rombongan yang lain.
Idih! Rasa-rasa
Lyon pengen menghujat rasanya, menceramahi jangan ngaku-ngaku tapi lagi buru-buru.
"What do you mean, Wilona?" ucap cewek yang duduk dekat dengan posisi Lyon.
"Yeah"
"She was gone, about five minutes ago" Lyon segera menyusul tapi tangannya keburu dicegat sama cewek yang ngasih info.
"Wait..! Before that, may i have your kiss in my hands?" bujuk cewek itu yang rupanya juga penggemar fanatik Lyon.
Tidak pakai lama Lyon mengecup pipi cewek itu tiba-tiba lalu pergi sebelum yang lain menginginkan hal itu juga.
"Oh my God!!!! I Won't wash my face forever!!" teriak cewek berambut bob sebahu tadi heboh.
Di ekskul language, anak-anak diwajibkan memakai bahasa diekstrak itu dan apabila dilanggar bakal dapat hukuman yang lumayan memalukan.
Lyon geleng-geleng kepala sambil senyam-senyum geli diujung koridor."Gila.. gampang banget meleleh."
*---❄️---*
Cowok itu sudah lelah, mutar ke sana kemari, bolak-balik parkiran tapi tak kunjung ketemu dengan yang dicari.
"Anjir.. capek juga keliling nih gedung, apa besok ajah, yah?" pikirannya serasa buntu tapi tiba-tiba Lyon ingat sebuah tempat yang dibilang Wendy di kantin.
Dengan cepat ia menaiki tangga dan--
Bingo!
tak sengaja wajah itu hampir menabrak satu sama lain. Lyon dengan cepat bereaksi mundur begitu juga cewek yang di depannya tapi mundurnya kejauhan.
Di atas gedung itu sangat tenang dan sepi, hening dan jernih seperti tak ada yang berani untuk membuat bising.Mereka berdua tampak susah buat mulai pembicaraan, nyempil kesempatan mata Lyon melirik wajah Wilona memastikan luka yang ia dapat. Namun, Wilona malah melakukan hal yang sama hingga mereka saling menatap. Suasana jadi kaku dan makin runyam, kesal tiba-tiba salah fokus Lyon akhirnya mulai angkat bicara.
"Gini--begini" mereka terdiam sejenak.
"Lo duluan--lo duluan"
Lyon mendengus pelan.
"Lo--gue"
Au ah.
"Nih pembicaraan bener-bener kacau, dah! Biasa nggak kayak gini. Ihhhh dari tadi barengan mulu..! makin buat canggung 'kan?! Ih!" batin Lyon menjerit.
Sesaat hening, tidak ada yang membuka mulut, hanya ada hembusan angin yang berhembus pelan di tengah waktu senja yang damai itu.
Keheningan itu cukup lama. Merasa ada celah, Lyon langsung membuka topik pasti sebelum ngomong barengnya play kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYONNA
Teen Fiction(REVISI SUDAH SELESAI. SELAMAT MEMBACA!) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA]🙏🏻💝 {Completed} # 1 suram (17 November 2020) # 1 stronggirl (13 Oktober 2021) # 1 wilona (7 Januari 2021) # 1 flashback (13 Juni 2021) # 1 lyon (7 Juli 2020) # 2 ceritamasakini (18...