~Selamat Membaca~
*---❄️---*
Wilona dibuat aneh dengan sikap Lyon pada saat ini, karena ia tidak terbiasa melihat cowok itu belajar dengan tekun tanpa pengalihan fokus seperti yang ia lakukan pada umumnya.
"Sip! Nih, udah kelar," ujarnya lalu memberikan hasil pembelajaran pada Wilona.
"Tumben lo antusias, biasanya malas."
"Gue ada rapat osis buat acara camping makanya buru-buru, gue duluan yah, bye," pamit Lyon dengan cepat.
Dia hanya diam di tempat tanpa bisa mengucapkan satu kata pun pada Lyon. "Betul semua," gumamnya pelan dengan muka tak percaya.
Wilona kemudian meninggalkan perpustakaan sambil masih ber-flashback apakah ia memang pernah bertemu Lyon atau tidak.
Selama berjalan, telinga dan matanya tak berhenti bereaksi pada tatapan dan cibiran dari para siswa yang ada disekitar.
"Eh, minggir-minggir itu cewek aneh"
"Bodoh! Jangan diliat entar lo kena sial!"
"Sombong banget dah! enek banget gue liatnya!"
"Kakel itu serem yah, nggak pernah senyum lagi"
"Sssttt..! Jangan keras-keras entar dia kedengaran!"
Wilona agak risih dengan suasana yang ada di sekitarnya, ia berjalan lebih cepat meninggalkan para siswa yang masih menghinanya di koridor.
Kini, gadis itu tengah menghabiskan jam kosong dengan membaca tenang di taman yang tak jauh dari kelasnya berada. Sesekali ia merenung tentang teman-teman masa lalunya dan juga kenangan indah pada masa itu.
"Andai...."
Byurr!
Namun, seketika lamunan itu buyar saat seseorang menyirami dia dengan sebotol air dari jendela yang ada di atasnya.
"Ups, sorry gue pikir nggak ada orang," ucap seseorang yang suaranya tak asing lagi bagi Wilona.
"Eh, tuh buku rumit jadi cantik deh, makin mudah gitu dibacanya"
"Wah.. Bagus dong! Harusnya lo berterimakasih ke kami, iya nggak girl?"
"Hahahhah!" tawa mereka berbunyi nyaring, seperti sedang memancing Wilona untuk melakukan sebuah pelanggaran lagi.
Ia sebenarnya lelah dengan sikap Anjani pada dirinya, gadis itu berusaha tenang dan tidak terbawa emosi. Ia menutup buku itu lalu berdiri.
"Lo pada, tau nggak?" ucapannya membuat rombongan Anjani terdiam bingung.
"Pembullyan, juga sering terjadi di kalangan para binatang. Contohnya aja pada sekawanan Simpanse yang berkumpul buat membully, ada juga pada Ikan mas yang punya kecenderungan buat nyerang yang lemah. Sebuah kelompok yang menolak kelemahan atau nggak mau menuruti adat.. adalah insting alami sebuah organisme hidup manapun."
"Umat manusia yang dilengkapi dengan akal pasti bisa membedakan. Fakta kalo kalian berperilaku begini, membuktikan bahwa tingkat intelektual kalian mendekati binatang."
Ia lalu menghadap ke arah mereka, "Apa boleh buat, yah."
Ucapannya yang datar namun menusuk itu sangat membuat Anjani marah. Apalagi dengan tatapan mata ketika melihat dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYONNA
Teen Fiction(REVISI SUDAH SELESAI. SELAMAT MEMBACA!) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA]🙏🏻💝 {Completed} # 1 suram (17 November 2020) # 1 stronggirl (13 Oktober 2021) # 1 wilona (7 Januari 2021) # 1 flashback (13 Juni 2021) # 1 lyon (7 Juli 2020) # 2 ceritamasakini (18...