LYONNA

35- DevilVel

Lets' reading ❤️

*---❄️---*

DevilVel.. semua orang yang mendengar nama itu akan langsung berkeringat dingin . Geng motor dengan lambang iblis hitam dengan sayap elang dan tanduk besar ini ialah klub motor yang paling tersegani dan paling ditakuti oleh para polisi.

Berisikan orang-orang yang terpilih, mempunyai ilmu beladiri tinggi, dan tak takut mati. Pergerakan mereka tenang dan tak pernah menyombongkan diri, seperti sekumpulan rimba yang hanya diam namun mengintimidasi.

Tak ada kata kekalahan dalam peperangan mereka, selalu menang dan menghancurkan geng yang menantangnya sampai ke tulang.Terkenal akan kebadasan, kemisteriusan, kekuatan, dan keganasannya. Kejayaan DevilVel sudah menyebar hingga ke pelosok Jakarta bahkan terkenal ke kota tetangga.

Telah lama berdiri hingga 9 generasi. pergantian penerus melalui pengangkatan wakilnya yang telah dipilih bijak oleh ketua yang ingin pensiun, mengundurkan diri, atau telah tiada.

Namun sayangnya, ketenaran, kejayaan, kekuasaan, dan kekeluargaan itu telah sirna di tiga tahun lalu--saat kepemimpinan generasi kesembilan. Akibat sebuah insiden yang menewaskan hampir seluruh anggota DevilVel, geng motor itu bubar dan tak pernah lagi terdengar kabar.

Kini, DevilVel hanyalah sebuah kenangan yang menjadi legenda jalanan. Namun, terdapat satu rumor yang masih menjadi teka-teki.

Rumor itu mengatakan bahwa anggota DevilVel tidak sepenuhnya tewas, ada yang berhasil selamat namun sayangnya keberadaan orang itu tak berjejak.

Orang-orang yang mempunyai hubungan dengan anggota-anggota itu menduga pasti bahwa satu-satunya orang yang selamat itu adalah dia. Pemegang pangkat tertinggi yang diberi julukan Shinigami.

*---❄️---*

Keadaan kembali terkontrol. Pertarungan yang menegangkan itu selesai dan dimenangkan oleh SMA Dragva.

Ruangan itu kini telah kosong, ada yang sudah kembali dan ada yang masih menetap. Seperti kepala sekolah dan wakilnya yang menemui kepala SMA Porpora untuk memulai lembaran baru.

Ada juga rombongan Tobby dan kawan-kawan yang menemani Lyon di ruang UKS. Nathan dan Alvin yang berbincang dengan Diana karena sesuatu yang penting. Dan Wilona yang sedang menenangkan diri dengan sepucuk surat yang belum terbuka di balkon ruangan Diana dan kedua kakaknya. Namun, ia tak menggubris perihal yang mereka perbincangkan.

"Benar firasat gue, muka lo memang nggak asing"

Ia hanya garuk-garuk dagu sambil terkekeh kecil.

"Jadi, itu alasan lo nantang Lona?"

"Ehm, awalnya gue dateng emang mau nagih tuh si biadab Norman. Tapi, pas dia manggil gue Artemis dan gue ngeliat lambangnya dia, gue berubah pikiran" ia memandang Wilona risau.

"Tapi.." Diana mengingat kejadian yang terjadi di atas ring tadi. "Gue agak kecewa.." dagunya mengkerut. "Dia beda, dia nggak kayak yang saudari gue bilang. Apa yang terjadi selama dia menghilang dari publik?" tanyanya yang berharap mendapat jawaban.

Nathan dan Alvin beradu pandang satu sama lain dan akhirnya sepakat kalau Nathan yang akan menjelaskan.

"Tiga tahun lalu, saat peristiwa itu terjadi.. Wilona melihat sendiri teman-temannya yang tewas tak bersisa. Dia syok dan nggak bisa bergerak. Andai Artemis nggak dateng waktu itu mungkin Wilona udah tiada sekarang" Diana yang mendengar sedikit menggigit bibir dalamnya.