Prolog

877 22 0
                                    

Bagian ini langsung menjadi Epilog dari The Leader menyambung sekaligus menjadi Prolog di cerita LYONNA

Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian berikan vote beserta komentar terlebih dahulu.

~Selamat membaca~

*---❄️---*

Pagi, 11 Juni 2018....

"Gilee parah lo Ril! Buruan minta maaf ama Gin--" percakapan kedua cowok itu sesaat bersambung ketika melewatinya yang sedang melamun.

"Parah cantik banget!"

"Bener, dah kayak blasteran Rusia sumpah. Tali pitanya warna putih, kayaknya anak kelas satu deh, Ril."

"Wihh terpesona gue..."

"Cakep njir--"

"Aril! Marcell! Ngapain kalian jalan lama-lama gitu?! Buruan masuk!!"

"Ba-baik Bu Merry!!" lari mereka kocar-kacir takut kena pecut.

Angin dingin bertiup sepoi menyapu badan seorang gadis yang diam mematung di sana.

"Ayolah Na... Lompat kelas aja, ya?!"

"Kagak bisa Jus. Entar kalo gue lompat kelas Rena gimana?"

"Tau! Emang nggak punya empati lo, kasian!"

"Biasa ajah kali! Mentang gebetan..."

"Apa lo bilang?!"

"Berisik! Gue kubur lo berdua," ancam Romeo.

"Tapi, Kapten lo beneran bakal daftar ke Alvarez 'kan?"

"Iya... Tapi sayang lo berlima udah lulus," lesunya kecewa.

"Hahah nggak usah sedih Na, kami bakal main kok sekali-kali, kami rencana juga satu kuliah entar," ucap Daniel.

"Ehm! Bener. Ingat, Walau maut memisahkan akan tetap bersama. Mana mungkin kami ninggalin MaMa kami yang berbahaya ini sendirian."

Kilasan itu terputus pada perkataan Lukas dan senyumannya yang langsung menghilang tanpa bisa Wilona ingat sedikitpun lagi.

Peserta didik MOS SMA Dragva, silakan berkumpul di lapangan berbaris dengan rapi mengikuti gugus yang telah dibagikan... Sekali lagi---

"Saudari kembarnya Willy ada diantara situ lho," ucapnya menunjuk siswa siswi baru itu.

"Serius? Kembar?" tanya ia terkejut.

"Tapi, kalau iya kenapa dia nggak masuk pas angkatan kita aja Wen? Kok, baru sekarang?"

Wendy, sepupu dari William itu menggigit bibir dalam bingung bagaimana cara menjawabnya. "Aaa... Pokoknya ada lah alasannya! Daripada lo nanya gituan mending lo bersyukur. Ini bisa jadi peluang besar buat lo biar makin dekat dengan Willy Mo! Lo bisa jadian!--"

Gadis itu mengatupkan mulutnya cepat-cepat sebelum membeberkan rahasia teramat besar dengan mudahnya. "Wendy!"

Sekali lagi---

Dia memejam mata sesaat karena kembali merasa denyut di kepala, Wilona berjalan sendirian menuju tempat asal pengumuman itu.

Tak ada yang mengenali sosok aslinya, tidak ada yang mengetahui bahwa ia adalah seseorang yang amat terkenal, pemimpin dari geng motor paling disegani dan juga orang yang sebenarnya ceria.

Inilah akhirnya, akhir dari kepimpinan Wilona. Epilog dari kehangatan yang perlahan lenyap dan berubah menjadi kegelapan.

Ketika dia melangkah menuju tempat perkumpulan, kunci motor Wilona tak sengaja jatuh dari tas dan seseorang yang melihat langsung saja menepuk pundaknya.

"Lo! Kunci motornya, jatuh," ujar ia dengan senyum, Wilona menerimanya saja tanpa curiga sedikitpun.

"Lyon Bara Prince," batinnya membaca sekilas nametag cowok itu sebelum berbalik menjauh namun dia berujar kembali membuat Wilona menatapnya.

"Lo, siswi baru?"

Matanya menelaah jauh masuk ke dalam iris biru Wilona yang tak terasa asing bagi cowok itu.

Namun, walau akhir telah terlewat, pasti akan ada awal yang menyuruh akhir itu untuk kembali melanjutkan.

Wilona telah mendapatkan akhirnya dan terputus pada kegelapan. Tapi, apakah itu benar-benar terputus?

Cowok itu memandang Wilona seolah sangat mengenalnya seperti ia adalah dia yang dirinya cari-cari selama ini.

"Apa kita pernah bertemu?"

Seperti ada benang merah yang muncul dikala ia berkata begitu.

Mereka berdua sesaat merasakan deja vu di detik yang sama ketika lama saling menatap tanpa berkedip sedikitpun.

Itu adalah pertemuan pertama mereka. Namun, sebenarnya adalah pertemuan kembali keduanya.

Benang merah tak berwujud yang muncul diantara kedua insan itu, berusaha bertemu. Merajut ikatan yang sempat terputus. Menghubungkan sebuah takdir yang telah ditetapkan.

*---❄️---*

Bagaimana Chapternya?

Jangan lupa untuk meninggalkan bukti membacanya, ya?

Bye Bye!!

LYONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang