~ Mengubah Penampilan ~

45 3 1
                                    

Di lokasi shooting, aku mendapatkan perhatian dari seorang pemain senior wanita, pemain itu biasa aku sapa 'Bunda Sri' ( bukan nama sebenarnya). Sama bunda Sri, aku sering curhat tentang berbagai hal, terutama soal urusan wanita. Itu aku lakukan, kalau Prastowo lagi sibuk, dan mengurangi keintimanku dengan Prastowo.

Aku cerita soal kasus yang pernah aku alami, terutama soal perkosaan itu, bunda Sri merasa sangat prihatin dengan nasib aku,


"Aduh nak, menderita sekali kamu ya? Kenapa kamu tidak perkarakan?" Tanya bunda

"Aku takut bun, karena orang itu punya segalanya, bisa-bisa aku malah tambah ternaiyaa." Jawabku

"Satu sisi kamu benar, tapi di sisi lain, harusnya demi kehormatan seorang wanita, kamu harus lakukan gugatan. Tapi, ya sudahlah, kita serahkan pada Tuhan sajalah." Ucap bunda Sri

Aku juga curhat sama bunda, soal banyaknya godaan lelaki terhadap aku, aku bilang sama bunda,


"Kenapa ya bun? Kok lelaki kalau ngobrol sama aku bawaannya mesum terus?" Tanyaku

"Jangankan lelaki, bunda sendiri juga melihat kamu itu sangat tertarik, kamu itu punya daya tarik yang kuat Gadis." Ucap bunda Sri

"Tapi beda bun dengan mas Prastowo, dia gak pernah mesum pandangannya sama aku, dia baik sekali."

"Itu tandanya dia sayang sama kamu, sangat menghormati kamu, lelaki seperti itu juga banyak Gadis."

"Gimana caranya bun ... supaya lelaki tidak berpandangan mesum sama aku?"

"Ubahlah penampilan kamu, kurangi tampil lebih terbuka, naturalkan hiasan di wajah kamu, kalau dalam kondisi yang biasa." Saran bunda Sri

Nasihat bunda Sri itu sangat berarti bagi aku, apa yang dikatakannya sangat masuk akal. Aku berterima kasih pada bunda Sri,

"Bunda ... terima kasih ya nasihatnya, jangan bosan nasihati aku ya bun, aku sangat butuh nasihat, agar aku bisa seperti bunda." Kataku pada bunda Sri

"Gadis, tetaplah kamu jadi anak yang baik, jangan pernah berubah, kalau suatu saat kamu mencapai populeritas." Tambah bunda Sri

"Semoga bunda, aku akan selalu ingat apa yang bunda nasihatkan, aku akan teladani sikap dan perilaku bunda."

Aku merasa apa yang dikatakan bunda Sri itu, semuanya benar. Penampilan aku sangat mempengaruhi pandangan orang lain. Mungkin dalam pandangan lelaki selama ini, aku terlalu memanjakan penglihatan mereka. Aku berniat ingin mengubah semua penampilanku sehari-hari.

Curhat aku sama bunda Sri itu aku ceritakan pada Prastowo, dia sangat mendukung keinginan aku. Dia juga berpikir yang sama dengan bunda Sri, hanya saja selama ini dia belum berani untuk menasehati aku.

"Baguslah kamu curhat sama orang yang tepat Dis, karena bunda Sri itu reputasinya sebagai artis sangat luar biasa." Ucap Prastowo

"Iya mas, dia salah satu pemain senior panutan aku, sikap dan perilakunya sejak muda sudah bagus." Kataku

Saat aku dan Prastowo satu frame dengan bunda Sri, dia memuji kekompakan aku dan Prastowo, bunda Sri meramalkan kalau aku dan Prastowo akan menjadi pasangan yang abadi, seperti saat dia muda berpasangan dengan suaminya.

"Bunda suka dengan keserasian dan kekompakan kalian berdua, bunda jadi ingat waktu muda, saat bunda selalu berpasangan dengan suami bunda." Ujar bunda Sri

"Terima kasih bunda pujiannya, kami memang mengidolakan bunda dan suami bunda soalnya." Ucap Prastowo

"Masak sih? Emang sering nonton film yang bunda dan suami perankan ya?"

"Iya bunda, sekarang kan film-film lama sering di tayangkan di televisi." Jawabku

"Semoga kalian bisa jadi pasangan yang abadi juga ya, teruslah jaga kekompakan, jangan mudah saling cemburu." Pesan bunda Sri pada aku dan Prastowo

"Aamiin bunda, terima kasih sudah di doakan." Ujar Prastowo

Peristiwa-peristiwa seperti itu sangat aku senangi, karena dinamika dan interaksi dengan artis senior itu akan menyadarkanku, betapa para artis senior itu bisa bertahan karena dedikasinya sebagai artis memang luar biasa, bukan seperti artis yang dadakan, dadakan muncul, dan mendadak juga menghilang.

Aku kadang suka kasihan sama bunda Sri, yang take-nya selalu tertunda, hanya karena artis-artis baru itu banyak tingkah, selalu minta diambil gambarnya duluan, sehingga pemain senior seperti bunda Sri belakangan baru diambil.

Semua ini pelajaran yang berharga bagi aku, yang bisa aku terapkan dalam kehidupan. Aku mengubah penampilan dan sikapku, setelah banyak dapat masukan dari bunda Sri, dan Prastowo sangat mendukung.

"Ambil hal-hal yang positif dari bunda Sri Dis, karena dia itu legenda perfilman Indonesia, yang harus kita teladani." Ucap Prastowo

"Ya mas ... aku akan mengubah banyak hal, dari diri aku yang selama ini kurang baik."

"Aku yang laki-laki saja ingin meniru sikap bunda Sri Dis, karena sikap rendah hati itu harus dipunyai seorang artis."

"Benar mas, Tuhan menyukai orang-orang yang rendah hati." Aku menimpali ucapan Prastowo

"Tidak ada yang perlu kita sombongkan di dunia ini Dis, karena kita cuma menerima titipan-Nya, mana ada yang kita miliki." Prastowo mengingatkan aku.

Dunia keartisan itu memang sangat dekat dengan kesombongan, aku sering melihat artis-artis yang baru terkenal, begitu sombong saat bertemu penggemarnya. Padahal mereka bisa besar karena penggemar, bukan di dapat begitu saja.

Dan banyak juga yang baru menyadari setelah terpuruk, karena dirundung berbagai masalah. Tapi begitu dikasih kesempatan lagi oleh Tuhan mereka kembali lupa, dan kembali sombong dan menyombongkan diri.

Ketemu dengan artis-artis senior selama shooting itu sangatlah menyenangkan, karena aku bisa belajar banyak dengan mereka. Sebetulnya aku sudah pernah di ingatkan oleh seorang artis senior pria yang sangat melegenda, dia mengingatkan aku begini,

"Hei Dis!! kamu harus hati-hati berhadapan dengan lelaki, karena kamu itu nafsuin.." Ucapnya terang-terangan

"Masak sih Om? Apanya yang membuat lelaki berpikir seperti itu sama aku Om?" Tanyaku saat itu

"Penampilan kamu itu sangat menggairahkan, sehingga lelaki punya pikiran negatif sama kamu." Ucapnya lagi

Yang membuat aku tidak ingin mengubah penampilanku tadinya, karena Prastowo tidak pernah seperti itu terhadap aku, jadi aku pikir penampilan aku biasa-biasa saja. Tapi, sekarang aku harus mengubah penampilanku, karena Prastowo juga mendukung.

Kadang-kadang di dunia entertainment ini, penampilan menggoda itu sangat di butuhkan, tapi memang hanya harus disesuaikan dengan casting. Di waktu lain, memang tidak diperlukan penampilan yang menggoda.

Aku baru menyadari hal itu, setelah bunda Sri kembali mengingatkan aku. Aku juga tidak ingin memanjakan pandangan mata lelaki, hanya untuk kepentingan seperti itu, karena hal itu pada akhirnya sangat merugikan aku.

Aku jadi berpikir, jangan-jangan aku jadi korban Mister Yo pun karena penampilan aku yang menggodanya. Dan aku sering mendapatkan pelecehan dari kaum lelaki pun karena penampilan aku.

Memang hal-hal yang tidak berakibat kebaikan bagi diri kita sendiri, harus bisa kits ubah, kalau tidak, yang akan rugi diri kita sendiri. Nasihat bunda Sri itu sangat melekat dalam ingatanku, dan selalu menjadi perhatian ku.

Bersambung..


Gadis Bukan Perawan [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang