~ Kejutan dari Prastowo ~

32 5 2
                                    

Empat hari setelah Tim Hukum Prastowo gagal terus menemui mister Yo, di hari ke empat, mereka berhasil menemuinya. Itu semua berkat informasi yang aku berikan pada Prastowo. 

Prastowo memberitahu aku, kalau timnya sudah berhasil bertemu mister Yo, ada kejutan katanya buat aku. Prastowo jemput aku di lokasi shooting, aku yang baru pulang shooting di ajaknya aku ke suatu tempat. 

Di sebuah Dine Club, di top level sebuah gedung pencakar langit, Prastowo menjamu aku secara khusus. Prastowo memilih meja persis di sudut, dan lebih terbuka, sehingga bisa melihat panorama Jakarta di waktu malam. 

Dia menarik kursi untuk aku duduk, setelah aku duduk dengan nyaman, dia mengambil posisi duduk di hadapanku. Prastowo membuka pembicaraan, 

"Ini informasi penting yang harus kamu ketahui Dis, makanya aku bawa kamu ketempat spesial ini." 

Prastowo mengatakan itu dengan senyumnya yang sumringah, aku benar-benar surprise dengan apa yang di lakukan Prastowo. 

"Se-spesial inikah? Kamu mau kasih kejutan apa mas?" Aku bertanya dengan penuh penasaran 

"Aku akan ceritakan kronologis usaha tim hukum ketemu mister Yo dulu Dis, terakhir aku akan kasih tahu, kejutan apa yang akan aku berikan sama kamu." 

Prastowo mendramatisir suasana, sebagai seorang aktor dia sangat piawai membangun suasana, yang memancing keingintahuan aku. 

"Informasi yang aku terima dari kamu, digunakan Tim hukum aku untuk menjebak mister Yo, sehingga dia tidak lagi bisa berkelit." Lanjut Prastowo 

Aku mendengarkan semua apa yang di tuturkan Prastowo, dan aku mengamati cara kerja timnya. 

"Tim hukum mas menyinggung kasus pemerkosaan itu? Seperti apa reaksi dia?" Aku penasaran ingin mengetahui reaksi mister Yo 

"Ya harus, kalau gak disinggung gimana mau menekan dia? Kan itu kasus yang akan memberatkan dia, ancaman itu juga terkait dengan kasus itu." Jelas Prastowo 

Aku mulai mengerti dan memahami apa yang sudah dilakukan Tim hukum Prastowo. Aku sangat tertarik dengan cara Prastowo menceritakannya, karena lengkap dengan ekspresi, dan gesture tubuhnya. 

"Reaksi mister Yo begitu dia tahu yang datang adalah kuasa hukum aku, dia sudah tidak berkutik lagi. Apa lagi saat di perdengarkan hasil pembicaraan dia sama kamu, dia kaget." Lanjut Prastowo 

Sebelum Prastowo melanjutkan ceritanya, dia memesan menu makan malam, kami memesan makanan Quick Dinner seperti, Shrimp Scampi, Cheesy Spinach Pesto Flatbread, karena memang bukanlah mau menikmati suasana dinner-nya. 

Setelah pesan makanan, Prastowo kembali melanjutkan ceritanya, "Mister Yo sudah tidak berkutik, dia siap di ajak berdamai, dia tidak ingin di perkarakan, karena menyangkut aib keluarganya." 

"Terus ... soal tanggung jawabnya gimana mas?" Aku semakin penasaran 

"Orang kalau sudah di posisi yang salah, dia akan ikuti apa pun yang kita inginkan Dis, di sinilah kita baru bermain." Ujar Prastowo 

"Tindakan apa yang Tim hukum mas ambil selanjutnya?" Tanyaku menyelidik

"Tim hukum sudah siapkan perjanjian yang harus di tandatangani mister Yo, dan dia harus sepakat dengan perjanjian itu, seperti halnya dia menekan kamu." Jelas Prastowo 

Prastowo kembali menghentikan ceritanya, karena pesanan makanan kami sudah datang. Aku dan Prastowo menyantap makan malam, sambil ngobrol yang ringan-ringan. 

"Cerita yang tadi kita tahan dulu ya, kita santap malam dulu deh." Ujar Prastowo. "Gimana shooting hari pertama kamu tadi?" Tanya Prastowo 

"Asyik sih mas, pemain-pemainnya juga pada enak di ajak ngobrolnya." Jawabku sambil makan 

"Peranan kamu sendiri gimana? Kamu enjoy gak?" 

"Aku sih enjoy aja mas, jarang sekali aku mengulangi adegan karena ada kesalahan." 

Padahal aku sangat penasaran dengan cerita tentang mister Yo, aku ingin tahu apa kejutan dari Prastowo. 

"Nikmati aja Dis, apa yang ada di hadapan kita sekarang ini, termasuk juga soal peran dan akting kita." Saran Prastowo 

"Ya mas, aku sih prinsifnya jalanin ajalah, seperti apa nantinya, ya urusan nanti aja." 

Selesai makan malam, Prastowo kembali melanjutkan ceritanya. Dia menceritakan kalau mister Yo sudah seperti kerbau yang di cucuk hidungnya, mengikuti semua apa yang ada dalam surat perjanjian itu. 

"Apa isi surat perjanjian itu mas? Apakah mas menuntut dia memenuhi sesuatu?" 

"Isinya antara lain, tentang hak kamu yang harus dia penuhi, dia harus penuhi, itu kalau dia ingin kasusnya tidak di perpanjang ... aman kan kamu?" 

"Ketemunya di ruangan mana mas? Di ruang kerja dia atau di ruang meeting?" 

"Di ruang kerja dia, dan seluruh CCTV di ruangan itu di minta untuk dimatikan, baru Tim hukum mau melanjutkan pembicaraan." Lanjut Prastowo 

"Dia penuhi keingan Tim hukum?" 

"Ya harus dia penuhi, kalau tidak Tim hukum tidak akan mau negosiasi." Jawab Prastowo 

Prastowo sengaja mengulur-ulur waktu untuk mengatakan kejutan apa yang ingin dia katakan pada aku. Sehingga aku antusias mendengarkan semua ceritanya. 

Akhirnya Prastowo mengeluarkan surat perjanjian mister Yo dengan Tim hukum Prastowo, dan dia memberikannya sama aku. 

Aku membaca dengan teliti seluruh isi surat perjanjian itu. Ada satu pasal yang bunyinya, menuntut mister Yo untuk memberikan kompensasi sama aku, paling sedikit satu milyar rupiah. Aku tanyakan tentang hal itu pada Prastowo, 

"Mas, soal kompensasi ini apakah tidak terkesan Tim hukum melakukan pemerasan terhadap mister Yo?" Aku tanya hal itu pada Prastowo 

"Terus kalau tanpa kompensasi apa pun, apes banget kamu Dis? Dia sudah membuat kamu trauma Dis? Dan itu harus dia pertanggungjawabkan." Tegas Prastowo 

"Artinya, dengan menandatangani itu, dia mentetujui semua isi perjanjian itu ya mas?" 

"Harus!! dia sudah menyetujui, dan kamu berhak menerima kompensasi itu, tinggal kita tunggu kapan dia mau tunaikan kewajiban tersebut." Pungkas Prastowo. 

"Jadi itu kejutan yang mas maksudkan?" Tanyaku penasaran 

"Kamu jangan salah tafsir ya, saya tidak mempersoalkan nilai kompensasinya, tapi soal kebebasan kamu, dari semua tekanan mister Yo." Jelas Prastowo 

Aku merasa lega setelah mendengar penjelasan Prastowo, dan dia menangkap apa sebetulnya yang aku inginkan. Bagi aku, tanpa kompensasi itu pun aku tidak masalah. Yang terpenting bagi aku, bisa bebas dari semua ancaman mister Yo. 

"Sejak di tandatanganinya perjanjian itu, mister Yo sudah tidak bisa lagi ancam kamu, dan dia tidak ada hak lagi untuk melarang kamu menikah." Jelas Prastowo 

Menurut Prastowo, kompensasi itu aku bisa diterima secara cash, atau juga berupa rumah atau mobil. Namun dia menyarankan sebaiknya aku terima cash, dibandingkan terima barang. 

Aku tidak mempersoalkan nilainya, bagi aku mister Yo mau bertanggung jawab saja aku sudah bersyukur. Yang lebih penting dari itu adalah, aku terbebas dari semua ancamannya, seperti yang sudah diperjuangkan Prastowo. 

Ternyata Tuhan pertemukan aku dengan orang yang akan membantu menyelamatkanku, dari masalah yang aku hadapi. Prastowo benar-benar pangeran impianku. Apa yang dikatakannya, sudah dia buktikan, dan aku akan menikmati hasilnya.

Bersambung.. 

Gadis Bukan Perawan [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang