15. nama

123 129 8
                                    

Lagi-lagi aku melamun melihat ke luar jendela ruangan ini, melihat pemandangan kota yang ramai karena kendaraan, lampu-lampu rumah, jalan dan juga pengendara membuat kota ini terlihat terang dari ruanganku, tidak ada bulan yang terlihat di awan, n...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lagi-lagi aku melamun melihat ke luar jendela ruangan ini, melihat pemandangan kota yang ramai karena kendaraan, lampu-lampu rumah, jalan dan juga pengendara membuat kota ini terlihat terang dari ruanganku, tidak ada bulan yang terlihat di awan, namun keramaian kota membuat kota ini bercahaya dan keramaian kendaraan membuatnya tak sunyi.

Aku terus menyadari keajaiban dunia baru, selama 17 tahun ini aku hanya menjalani semuanya sendirian, hanya melihat, tanpa mendengar, menjalani semuanya dengan penuh rasa bosan, bahkan mungkin aku hanya titip nama di kota ini, dengan orangnya yang tidak ada, padahal aku ada, namun tidak begitu menonjol.

Kemampuanku tidak kulatih sama sekali 17 tahun ini, aku biarkan begitu saja karena aku tidak tau untuk apa kemampuan ini, tapi sekarang tidak lagi. Sebentar lagi, dengan keluarnya aku dari rumah sakit ini, aku akan masuk kedalam sekolah khusus pemburu makhluk terlarang yang sudah resmi, mereka akan membantuku untuk menghilangkan namaku, seolah-olah aku sudah tewas, identitas palsuku akan diurus oleh Mr. Ze, aku cukup menunggu saja, itu dilakukan agar orang yang pernah kenal denganku melupakanku, karena syarat-syarat menjadi pemburu adalah tidak ada yang boleh mengenal kecuali teman satu sekolah pemburu dan juga keluarga, keluarga saja dibatasi dalam bertemu, hal itu dilakukan agar identitas pemburu sebenarnya tidak ketahuan, ya aku mengerti. Meski sekolah itu adalah sekolah resmi, namun menjadi pemburu adalah sebuah hal yang sangat berbahaya, bukan seorang pemburu itu yang ada di dalam zona bahaya, namun siapa yang dekat dengan seorang pemburu itu yang berada di zona bahaya, oleh karena itu sebisa mungkin identitas asli tidak ketahuan oleh orang-orang di luar sana.

Seperti memulai hidup baru saja, aku mengganti identiasku dengan nama yang lain, bersekolah di tempat yang lain, dan tinggal di tempat lain, juga beradaptasi dengan lingkungan baru, apalagi yang baru, aah ada yang baru, yaitu jalan hidup. Mungkin dulu jalan hidupku hanya untuk hidup di dunia tanpa melakukan apapun, hanya belajar, tidur, makan, menonton film, mandi, sekolah, buang air kecil/besar dan itu semua kuulangi tiap harinya, membosankan namun itulah hidupku, yang dulu.

Dret! Dret!

Suara ponsel yang bergetar karena ada yang menelpon terdengar, aku segera meraih ponselku kemudian melihat layar ponsel, ya ponsel itu dibawakan oleh polisi yang sedang memeriksa ruangan-ruangan di sekolah setelah keributan kemarin, melihat ada tasku petugas meraihnya kemudian memberikannya kepada Mr. Ze, aku melihat layar ponsel, telepon ini dari nomor yang tidak dikenal, siapa kira-kira? Teman sekelasku? Tapi itu tidak mungkin, aku belum pernah memberikan nomor teleponku kepada teman sekelas. Namun aku tidak tau jika mungkin Iren memberikannya? Okei aku terlalu banyak berfikir sebelum bertindak sekarang, itu bagus, tapi membebani pikiranku.

Aku menghela nafas panjang, aku bersiap mengangkat telepon ini, aku akan merubah suaraku sedemikian rupa, jika itu teman sekelasku, aku akan berbohong jika mereka salah sambung, cerdik bukan, ya aku memang cerdik. Baiklah bukan waktunya menyombongkan diri, mari kita siapkan suara kemudian mengangkat telepon ini.

ARAH_pemburu book 1 of pemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang