35. praktek

76 68 135
                                    

"Sejak kapan kau disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan kau disini?"

"Sejak kapan kau disini?"

Keduanya sama-sama bertanya secara bersamaan, membuat mereka berdua menyernyitkan dahi masing-masing.

"Kau duluan."

"Kau duluan."

Sekali lagi mereka berbicara secara bersama, mereka kembali terdiam beberapa saat, sama-sama memberikan waktu untuk salah satu dari mereka berbicara. 1 menit suasana di sekitar mereka senyap, tidak ada dari mereka yang berbicara lagi, mereka juga tidak berkata bersama lagi.

"Apa kau ke sini karena ingin merenung agar bisa tau bagaimana membuat nilai praktekmu bagus?" Kali ini Zayn bertanya sendiri, tidak bersama-sama dengan Aily lagi.

"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" Aily membulatkan matanya, lalu dengan cepat dia memalingkan wajahnya ke arah Zayn berada, walau tidak terlalu terlihat raut wajah laki-laki itu karena terhalang batang dan juga daun.

"Kau selalu ingin nilai sempurna, ya."

Aily kembali memposisikan badannya seperti awal. Benar apa yang dikatakan Zayn, Aily selalu ingin nilainya sempurna, dia akan selalu melakukan apapun agar nilainya sempurna tanpa melakukan kecurangan. Pada mulanya Aily sangat iri kepada Zayn, karena Zayn memiliki kemampuan yang bisa membuat nilai prakteknya bagus, laki-laki itu juga termasuk pintar, karena bisa memperoleh peringkat lima besar seangkatan padahal terlihat selalu ogah-ogahan dalam belajar. Namun bisa-bisanya Zayn bisa mendapatkan peringkat lima besar dengan mudah, sedangkan Aily tidak mendapatkannya, padahal dia sudah bersusah payah untuk belajar.

"Iya, tapi kelihatannya kamu tidak terlalu memusingkan hal praktek seperti ini, mudah sekali untuk kamu lakukan, bukan?"

"Ya mudah saja jika aku melakukannya sendiri."

Aily mengepalkan tangannya erat-erat sekarang, mendengar jawaban biasa Zayn membuatnya kesal. Aily selalu ingin menjadi yang terbaik, Aily adalah anak yang lemah. Dia tau itu, oleh karena itu dia mencoba untuk terus mengejar nilai akademiknya agar tidak tertinggal hanya karena dia lemah. Aily masuk kedalam Vardzone Hunter Academy bukan karena keinginannya, tapi karena itu kewajibannya. Mau tidak mau Aily harus masuk kedalam sekolah ini walaupun dia lemah dan tidak berdaya.

"Sepertinya tidak adil ya. Orang cerdas akan dengan mudah untuk melakukan apapun, sedangkan orang yang berusaha sekuat mungkin untuk menandinginya tetap tidak mendapatkan apa-apa."

Apa dia sedang menyindir seseorang? Apa-apaan ucapannya. Zayn membatin, dia tau apa arti ucapan Aily barusan, tapi yang dimaksud 'cerdas' oleh Aily, Zayn tidak tau siapa itu.

"Kau mengajakku untuk membicarakan orang lain?" Zayn berekspresikan bertanya-tanya. Dia sangat tidak mengerti dengan arah perbincangannya dengan Aily saat ini. Aily hanya menghela nafasnya singkat, kemudian menatap ke arah langit-langit. Walaupun langit itu tidak terlalu terlihat karena rimbunnya daun di pohon oak tersebut.

ARAH_pemburu book 1 of pemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang