"Kalian tau pinguin?" Mr. Ze membuka suara karena kami tidak ada yang menjawab ucapannya satu pun. Tapi kenapa malah membahas pinguin? Apalagi hal yang menganehkan yang akan dia bahas lagi?kami bertiga menatap ke arah Mr. Ze dengan tatapan penuh pertanyaan, tanpa sadar kami bertiga mengangguk secara bersamaan. Aku mengangguk karena aku tau hewan pinguin yang Mr. Ze bilangkan itu.
"Kenapa disaat mereka dalam keadaan dingin mereka saling berkelompok?" Mr. Ze bertanya lagi, laki-laki itu mengambil gula batu dari sebuah tempat kemudian memasukkannya kedalam gelas berisikan teh miliknya.
"Jelas untuk saling menghangatkan lah," Zayn menjawab dengan nada yang santai, memang benar sih jawaban Zayn itu, lalu apa sekarang? Mr. Ze kenapa bertanya pertanyaan yang gampang dan tidak ada sambungannya sama sekali.
"Begitupula dengan tim ini, ada dimana misi dan visi kita sama. Bayangkan jika hanya ada satu pinguin di cuaca dingin itu, apa yang akan terjadi? Celaka, 'kan. Begitupula dengan tim kita, kita memiliki satu visi misi yang sama yang harus dilakukan bersamaan untuk mengetahui hal apa yang sebenarnya menjadi jawaban utama alasan individu."
Mr. Ze berkata sambil mengaduk gula batu di dalam tehnya, setelah larut, dia meletakkan sendok kecil itu diatas alas cangkir kemudian meminum teh di dalam cangkir itu.
Visi misi yang sama dalam sekolah ini adalah menyelamatkan umat manusia dari makhluk terlarang, ini adalah misi dan visi yang sama untuk sekolah. Jalan mereka yang ingin masuk kedalam sekolah ini pasti ada hubungannya dengan makhluk terlarang, jika tidak, mereka tidak akan mau masuk kedalam sekolah ini. Karena yang mereka pikirkan, ketika mereka sudah menjadi seorang pemburu, urusan terhadap makhluk terlarang apapun itu pasti bisa terselesaikan. Aku juga begitu, aku berfikir seperti itu.
"Kalau begitu visi dan misi kita sebagai tim adalah menjadi seorang pemburu yang memberantas para makhluk terlarang, alasan yang spesifik kami bergabung menjadi tim artinya—agar bisa menyelamatkan banyak umat manusia dan memberantas para makhluk terlarang?" Zayn menjawab sekali lagi. Meskipun aku setuju dengan apa perkataan Zayn, tapi ada sedikit hal yang mengganjal disini, entah apalah itu.
Tapi Mr. Ze menggeleng, dia meletakkan cangkirnya diatas alas cangkir kemudian menatap kearah kami satu persatu. Memperhatikan dengan lamat-lamat, apa yang sedang dia perhatikan dari kami?
"Alasan yang kuno sekali," Mr. Ze tersenyum kemudian memundurkan punggungnya kebelakang, Mr. Ze menyenderkan punggungnya di punggung sofa, menatap kami dengan senyuman. Sedangkan Zayn menyernyitkan dahinya, terlihat bertanya-tanya dengan ucapan Mr. Ze barusan.
"Menyelamatkan umat manusia? Memberantas makhluk terlarang? Apakah itu memang dari diri kalian sendiri? Bukan karena orang lain?""Apa maksud dari perkataanmu itu?" Zayn bertanya, dahinya masih ia kerutkan. Aku juga sama tidak pahamnya seperti Zayn, mendengar ucapan berbelit Mr.ze membuatku kembali berfikir lagi, tolonglah langsung ke intinya saja, jangan berbelit-belit, aku malah berfikir keras lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH_pemburu book 1 of pemburu
FantasyBook 1 of series pemburu Singkat saja Griz. Hanya kau sendiri yang bisa menentukan jalan apa yang akan kau ambil. Mau bagaimanapun resikonya, jalanmu tetap akan berakhir kepada keputusan takdir. Hal pertama itulah yang perlu kau ingat sebagai manusi...