"Kalian bisa sebut pertarungan ini adalah pertarungan kepantasan, kepantasan yang akan menentukan kalian berdua, bisa menjadi tim, atau tidak." Aku samar-samar mendengar suara itu, aku berusaha berdiri. Kami tidak bisa kalah disini, aku tidak tau peraturannya, peraturan siapa yang layak menang, namun jika aku terus bertahan, kemungkinan besar kami akan menang. Semangat untuk menang sangat besar, aku tidak peduli dengan apa yang sebenarnya Nara rencanakan, dan apa itu kepantasan, aku tidak mengerti. Sudah lama aku tidak merasakan semangat ini, semangat untuk diriku dan hidupku. Aku hampir lupa bagaimana rasanya.
Aku sudah berdiri kokoh sekarang, namun Nara dan Leane itu adalah senior, aku terlalu menyepelekan mereka. Kemampuan mereka menjadi sangat kuat setelah Leane mulai menyerang, tapi jika dilihat-lihat, Leane itu bertarung dengan mata tertutup, bagaimana dia melakukannya? Dan untuk apa itu, justru dengan cara bertarung seperti itu akan menimbulkan ketidak akuratan menyerang bukan? Namun itu tidak berlaku untuknya. Mereka sudah mulai serius, saat aku baru berdiri saja mereka langsung melesat ke arahku lagi, hendak menyerangku.
Aku hanya bisa melihat pergerakan mereka, sedangkan tubuhku, aku tidak mengerti tentang ini semua. Mataku bisa melihat bagaimana mereka bergerak, namun tubuhku seolah-olah berada di waktu yang berbeda. Aku ingin menggerakkan tubuhku, namun tetap terlambat, padahal menurut pandanganku, aku akan sempat menghindar, tapi apa ini? Badan dan juga pengelihatan ku seolah-olah berada di waktu yang berbeda.
Namun beruntungnya aku, Zayn menggunakan kartu-kartu miliknya untuk membentuk sebuah dinding yang berhasil melindungiku dari serangan Nara dan Leane. Dentuman itu sangat keras walaupun sudah dihalang oleh Zayn, bahkan penghalang itu sampai rusak akibat dentuman yang diakibatkan Nara dan Leane, aku sedikit terpental, namun ini masih bisa ku kendalikan.
"Sampai kapan kau akan melindungi timmu, Zayn?" Nara itu adalah ketua tim, seharusnya dia mengerti apa maksud Zayn yang melindungi anggota tim yang dia miliki. Mau bagaimanapun Zayn, dia akan tetap melaksanakan kewajiban untuk melindungi timnya karena ini timnya, jika sampai kenapa-napa dengan anggotanya, tim itu juga yang akan terkena dampak. Zayn tidak naif melindungi anggota timnya, memang itu kewajibannya, kewajiban untuk memperoleh hak.
"Sebagai pemimpin tim, kau harus bisa mendapat kepercayaan anggota timmu, dan juga bisa membuat sebuah kombinasi serangan dengan kemampuan mereka." Nara mulai mendekat, aku kini paham, meski aku tidak tau semua ini, namun Nara terlihat ingin menimbulkan kepercayaan kepada Zayn. Mengajarinya cara menjadi seorang pemimpin, pertarungan ini memanglah pertarungan yang cukup memakan banyak tenaga, namun pertarungan ini bisa kita menangkan, jika Zayn mengerti maksud Nara. Aku mengerti maksudnya, namun bagaimana aku menjelaskannya? Aku masih baru bisa berbicara secara spontan hari ini, selama ini aku hanya diam, tidak berbicara juga tidak mendengar.
"Dan aku sudah mendapatkan kedua itu." Zayn bangkit, wajahnya nampak serius sekarang, auranya mengintimidasi, aura biru itu menyelimuti tubuhnya, dia tidak marah ataupun kesal, namun aura itu menunjukkan sebuah semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH_pemburu book 1 of pemburu
FantasyBook 1 of series pemburu Singkat saja Griz. Hanya kau sendiri yang bisa menentukan jalan apa yang akan kau ambil. Mau bagaimanapun resikonya, jalanmu tetap akan berakhir kepada keputusan takdir. Hal pertama itulah yang perlu kau ingat sebagai manusi...