Aku berjalan di koridor menuju ke kelas dengan pikiran yang masih terus berpikir tentang ucapan Mr. Ze di ruangannya, aku hanya penasaran saja, bagaimana cara Mr. Ze menemukan orang itu? Atau bagaimana cara orang itu menemukan Mr. Ze? Ada banyak pertanyaan di otakku kali ini. Apakah aku terlalu berlebihan? Tapi sepertinya tidak, bagaimanapun juga aku harus mengetahui anggota di dalam timku, tak sembarangan untuk menerima anggota tim begitu saja.
Aku terus berjalan menuju ke kelas sambil terus berpikir, sekarang jam sudah menunjukkan jam 11.30 siang, aku melewatkan pelajaran jam ketiga setelah istirahat tadi, ternyata aku berbincang-bincang dengan Mr. Ze lama juga, berbincang-bincang mengenai anggota baru itu tentunya.
Mr. Ze bilang bahwa orang yang akan kami temui adalah seorang gadis bernama Osha. Namanya cukup menarik, aku berharap sih orangnya semenarik namanya, Mr. Ze juga berkata jika gadis itu memiliki warna aura berwarna merah, seketika itu juga perkataan Gatsha waktu itu terlintas di pikiranku.
"Kedua adalah lambang badger yang melambangkan warna aura merah, memiliki karakter yang penuh semangat, kuat, tidak mudah berputus asa, berpendirian teguh, dan juga siapapun dan dimanapun mereka berada, mereka akan lebih dulu maju. Aku satu tim dengan salah satu orang yang ada di bagian aura warna merah, ya mereka memang terlalu bersemangat dalam melakukan apapun, mereka juga sedikit konyol, apalagi mereka itu adalah orang yang ekstrovert." kurang lebih seperti itu ucapan Gatsha beberapa hari yang lalu, aku masih ingat, sangat ingat tentang percakapan kami berdua saat itu.
Pemilik aura warna merah itu adalah orang yang ekstrovert, jadi itu berbanding terbalik denganku bukan? Ya aku berfikir mungkin Osha itu akan lebih cocok dengan Zayn daripada denganku, karena aku bukan orang yang banyak bicara apalagi banyak topik, jadi mungkin aku dan gadis bernama Osha itu tidak terlalu cocok. Pemilik aura merah juga memiliki semangat yang besar 'kan? Aku jadi penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Osha, sepertinya gadis itu cukup menarik, karena aku ini 'kan bukanlah orang yang terlalu bersemangat pada awalnya, namun gadis itu sudah bersifat semangat selalu yang melekat pada dirinya sejak lahir, jadi aku penasaran dengan gadis itu.
Dan ngomong-ngomong soal Zayn, Yap aku berjalan ke kelas bersamanya, kami berjalan hanya saling diam. Aku tidak tau apakah Zayn masih marah kepadaku atau tidak, namun jika aku sih sudah melupakannya, lagipula seperti anak kecil saja jika harus terus mempermasalahkan hal kecil seperti tadi. Tapi mungkin Zayn masih marah, ya Zayn itukan memang seumuran denganku, namun perilakunya itu persis seperti bocah berumur 7 tahun.
"Alasan apa yang akan kita beri kepada guru nanti? Bukankah kita sudah melewatkan satu jam pelajaran?" Sepertinya dugaanku kepada Zayn yang masih marah kepadaku salah, sepertinya dia diam daritadi karena memikirkan alasan yang akan diberikan kepada guru, ya berbanding terbalik denganku yang malah memikirkan kejadian tadi, okei Zayn lebih berfikir kedepannya ternyata, tapi itukan seharusnya tidak perlu.
"Ya bilang saja kita tadi dipanggil Mr. Ze ke ruangannya untuk membahas sesuatu, mudah 'kan?" Ya itulah penjelasannya, itu bukan alasan, itu lebih ke arah penjelasan, jadi ya seharusnya Zayn lebih tenang kan jika penjelasannya memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH_pemburu book 1 of pemburu
FantasíaBook 1 of series pemburu Singkat saja Griz. Hanya kau sendiri yang bisa menentukan jalan apa yang akan kau ambil. Mau bagaimanapun resikonya, jalanmu tetap akan berakhir kepada keputusan takdir. Hal pertama itulah yang perlu kau ingat sebagai manusi...