Tok tok tok....
Seseorang mengetuk pintu kamarku disaat aku sedang membereskan buku-buku diatas meja belajar. Ya aku sudah selesai belajar, tadinya aku mau bermain ponsel sebentar, namun mendengar ada yang mengetuk pintu, mungkin aku akan mengurungkan niatku ini.
Aku segera berjalan ke arah pintu kamar kemudian melihat keluar dari kaca bulat kecil cembung yang sudah dipasang, aku melihat ternyata ada Leane di depan kamarku, sepertinya dia akan datang berkunjung.
Aku membuka pintu, Leane tersenyum lebar kearahku, dia sendiri, jadi mungkin Leane sudah selesai berurusan dengan Nara. Baiklah sekarang apa yang akan dia lakukan sampai mengetuk kamarku.
"Ada apa?" aku bertanya karena Leane tak kunjung berbicara.
"Oh apakah kau sudah mengerti tentang materi aura-perauraan?" Sepertinya dia datang untuk menjelaskan materi aura yang tadi siang dibahas, namun itu tidak perlu, aku sudah paham tentang materi yang satu itu.
"Ya, aku sudah paham."
"Owalah kalau begitu yasudah, tapi boleh aku mampir?"
"Ya boleh saja, silahkan." Aku mempersilahkan Leane masuk kedalam kamar, Leane dengan sopan masuk kedalam kamarku kemudian duduk di atas kasur milikku.
"Kau habis belajar ya?" Leane bertanya sambil melihat ke arah tumpukkan buku yang belum kumasukkan kedalam tempat yang seharusnya, aku akan memasukkan buku itu kedalam tas besok sih rencananya, jadi masih kuletakkan disitu.
"Iya, memahami materi kelas pemburu bawah," aku menjawab, aku berdiri di sebelah kasur sambil melihat-lihat isi ponsel yang masih ter cas.
"Waah kau cukup rajin ya Griz soal belajar." Aku hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, aku masih sibuk dengan ponselku yang memunculkan cukup banyak notifikasi, seperti notifikasi berita dan juga apalah itu, jika pesan sih tidak ada.
"Tapi nilai praktekmu banyak yang belum tuntas Griz—"
"Apakah kau terbebani dengan hal itu?" Aku mulai menyimak ke arah perbincangan ini, aku meletakkan ponselku kemudian duduk di sisi sebelah Leane.
"Sedikit, karena aku tidak menguasai praktek. Saat melawan makhluk terlarang aku jadi tidak bisa apa-apa, namun tidak masalah, itu semua bisa dipelajari," aku menjawab secara terus terang, aku memang sedikit terbebani jika nilai praktekku buruk, namun itu tidak masalah, aku bisa menguasai praktek jika terus mempelajarinya, yang dibutuhkan sekarang hanya pelajari, pelajari dan pelajari. Tidak perlu hal yang terlalu tinggi. Untuk sekarang aku lebih nyaman kepada akademikku, jadi jika aku sudah tuntas dalam akademik, tidak perlu yang terlalu dalam urusan praktek, memang praktek sangat penting, aku bisa mempelajarinya 'kan jika mau menguasai.
"Aku kadang selalu iri dengan cara pikir adik-adik kelasku, mereka lebih bisa berfikir jernih daripada aku dulu." Leane mengarahkan arah pandangannya ke jendela kamar. Untuk sekarang mungkin aku dan Leane akan membahas hal-hal tentang nilai dan apa hasilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH_pemburu book 1 of pemburu
FantasyBook 1 of series pemburu Singkat saja Griz. Hanya kau sendiri yang bisa menentukan jalan apa yang akan kau ambil. Mau bagaimanapun resikonya, jalanmu tetap akan berakhir kepada keputusan takdir. Hal pertama itulah yang perlu kau ingat sebagai manusi...