06. pertanyaan

135 131 11
                                    

Aku perlahan-lahan membuka mataku, ketika mataku sudah benar-benar terbuka dan melihat sekitar, aku merasa terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku perlahan-lahan membuka mataku, ketika mataku sudah benar-benar terbuka dan melihat sekitar, aku merasa terkejut. Tempat ini bukan tempat terakhirku berdiri, ini beda tempat dan juga kondisi.

Setelah aku cukup memandang langit-langit ruangan ini, aku mengangkat tanganku, aku melihat punggung tanganku yang sudah di infus. Aku melakukan hal itu karena sadar jika aku tidak sedang ada di rumah, tercium dari bau-bau seperti obat.

Setelah melihat punggung tangan, aku segera celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri, mungkin ada orang yang membawaku kesini? Aku hanya ingin bertanya bagaimana dia tau tentang biodataku. Rumah sakit tidak akan menangani pasien yang tidak mempunyai data diri, bukan? Kecuali keadaannya sangat memprihatikan dan sangat darurat.

Aku sedikit bangun dari tidurku di ranjang rumah sakit ini kemudian mengedarkan pandanganku ke sisi-sisi ruangan ini. Sorot mataku seketika berhenti di sebelah kiriku, ada seseorang yang tertidur di sebelah kiriku ini, rambutnya berwarna biru, dan sudah tertebak siapa dia bukan? Ya dia Zayn, entah dari kapan dia menemaniku disini.

Aku sedikit bergerak lagi untuk kemudian duduk, namun seketika itu juga Zayn bangun. Aku sedikit kaget karena dia bangun, oh ayolah aku membangunkannya, mengganggunya istirahat tentunya. mungkin dia lelah menungguku, entah berapa lama aku tidur di tempat ini.

"Kau sudah bangun? Kau baik-baik saja?" Tanya Zayn mempertanyakan kondisiku dengan sedikit panik, rambutnya yang berantakan itu lucu. Ya aku menganggapnya lucu, eh, kenapa denganku sebenarnya? Apa aku sudah gila.

"Ya, dan kenapa aku bisa berakhir disini?" Aku menjawab, kini aku sudah duduk di ranjang rumah sakit ini. Kepalaku masih sedikit pusing dan juga luka-luka dibadanku masih agak sakit, tapi itu tidak masalah.

"Sesudah aku membunuh makhluk terlarang itu kau pingsan bukan? Ya sejak itu area terlarang yang dibuat makhluk terlarang itu menghilang begitu saja. Kemudian melihat kau dengan wanita itu tergeletak aku segera menelpon ambulans, dan jadilah kau berakhir di rumah sakit ini." Jawab Zayn menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, sampai-sampai aku berakhir di tempat ini. Sku mendengarnya dengan seksama, namun tidak menatap ke arahnya.

"Lalu? Tentu saja polisi datang juga bukan?"

"Ya polisi juga ikut datang, tapi aku menjelaskan tentang bahwa kau dan wanita itu diganggu oleh makhluk terlarang di gang itu dan polisi percaya-percaya saja, setelah kau sembuh polisi akan menanyakan semuanya kepadamu dan wanita itu." Zayn menjelaskan semua itu dengan santai, wajahnya yang serius di gang kemarin nampak berkebalikan dengan wajahnya sekarang.

"Oh—berapa lama aku tertidur?" Aku bertanya lagi, ya wajar bukan aku bertanya banyak hal? Aku ingin tau semuanya.

"Sudah 2 hari kau tertidur, aku dan temanmu yang satunya menjagamu disini, sekarang temanmu itu sedang mengambil baju ganti di rumahmu." Zayn merogoh sakunya kemudian memberikan dompetku kepadaku. Oh pantas saja jika biodataku bisa diketahui, kartu tanda pendudukku ada di dompet itu.

ARAH_pemburu book 1 of pemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang