Aku sekarang ada di dalam sebuah lapangan yang luas dengan lantai tanah pasir, sekeliling kami juga ada seperti sebuah pelindung hologram, aku tidak tau namanya apa, ini seperti lapangan di dalam ruangan karena cukup luas juga, ada beberapa bekas pertarungan yang terlihat di setiap tembok di lapangan tertutup ini.Zayn berkata jika aku harus menggunakan kemampuanku dalam melihat jarak jauh dan juga mengendalikan pikiran. Mendengar itu aku sedikit tegang juga, aku tidak terbiasa dengan kemampuan mengendalikan pikiran tapi Zayn bilang aku hanya perlu mengendalikan pikiran kedua senior itu dengan waktu yang singkat, yah aku hanya perlu melakukannya saja, setelahnya aku akan serahkan kepada Zayn.
Leane nampak tegang, aku tidak tau kenapa dia setegang itu, padahal juga dia kan senior, seharusnya biasa-biasa saja bertarung seperti ini.
"Lima, empat, tiga, dua, satu, mulai!" Setelah ucapan itu terucap dari Ve, Nara melesat dengan cepat ke arah kami, kenapa itu bisa dia lakukan? Sebenarnya semua kemampuan dari satu kelompok aura itu sama tidak sih? Aku pikir sih sama, tapi kelihatannya ada beberapa yang belum ku ketahui.
Zayn dengan cekatan menghindar karena Nara seperti ingin menghantamkan pukulannya ke arah kami. Namun aku tidak mengikuti Zayn untuk menghindar, aku langsung mengendalikan pikiran Nara, seperti yang tadi Zayn katakan, aku hanya perlu mengendalikan pikiran secara sekejab saja. Setelah pikiran Nara ku kendalikan, Nara memberhentikan kepalan tangannya di udara yang ingin memukul kemudian terdiam sebentar, Zayn langsung memukul tubuh Nara menggunakan tangannya, tidak menggunakan kartu yang akan membentuk suatu apapun itu.
Nara terpental ke arah pelindung hologram itu, Leane terlihat menutup mulutnya panik melihat Nara yang terpental menuju ke pelindung hologram itu, Nara menabrak pelindung hologram. Namun tidak ada retakan sama sekali, hanya Nara memantul oleh pelindung hologram itu.
Setelah badannya memantul, Nara berdiri tegap lalu memandang ke arah kami, pandangan mata Nara kini semakin tajam, aku tau kami berhasil memukulnya, tapi bisa saja Nara itu mempunyai kemampuan lainnya.
"Serangan kombinasi kalian hebat juga tenyata—" Nara mulai berjalan ke arah kami lagi, aku berwaspada jika sewaktu-waktu Nara justru kembali melesat seperti tadi.
"Tapi mau sampai kapan kalian bertahan?" Seperti dugaanku, Nara kembali melesat dengan cepat menuju ke arah kami, aku bersiap mengendalikan pikiran gadis itu, namun tanpa disadari, Leane juga melesat di sebelahku, aku tidak bisa menghindar sekarang, okei mungkin aku akan terkena serangan mereka.
Tapi tidak jadi, Zayn justru menarik lenganku dan dengan cepat kami sudah ada di tempat yang berbeda. Apa ini yang dinamakan pemburu sebenarnya? Wah keren sekali, mereka sangat cepat, aku yakin para pemburu di sekolah ini cepat-cepat dalam urusan menghindar dan bergerak.
"Kau bisa terus mengendalikan pikiran sejenak itu 'kan?" Zayn bertanya ketika dentuman yang keras berbunyi, berasal dari arah dimana aku tak bisa bergerak karena Nara dan Leane melesat ke arahku secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH_pemburu book 1 of pemburu
FantasyBook 1 of series pemburu Singkat saja Griz. Hanya kau sendiri yang bisa menentukan jalan apa yang akan kau ambil. Mau bagaimanapun resikonya, jalanmu tetap akan berakhir kepada keputusan takdir. Hal pertama itulah yang perlu kau ingat sebagai manusi...