25 🍑🍌

521 28 8
                                    

HOLA... APAKABAR SEMUANYA... LAMA TIDAK BERJUMPA DI CERITA INI. WEHEHEHEHE...

HAPPY READING GUYS... SEMOGA SUKA YA... WEHEHEHE.... 

Mobil pun akhirnya sampai di tempat. Cala langsung di sambut oleh beberap staff sekaligus oleh orang kepercayaan papanya. "Selamat datang Cala, akhirnya kamu bergabung juga di sini," ucap David orang kepercayaan Adrian.

Cala hanya membalas dengan senyuman saja. Ia menatap ke sekeliling orang yang menyambutnya. Ia tersenyum ke arah seorang pria, pria muda tetapi tidak muda karena usianya sudah tiga puluh dua tahun. Angga wiguna, pria yang memilik tubuh bagus dan juga tampan. Ia Sudah memiliki istri dan dua orang anak. Namun, ia selalu membayar Cala untuk menghangatkan ranjangnya. Katanya istrinya tidak menggairahkan jika di tempay tidur.

Cala yang di bayar tentu saja mau, tetapi ia tidak pernah mau menjadi simpanan Angga. Jika Angga butuh di hangatkan ranjangnya cukup datang saja ke club dan memesan Cala.

Wajah Angga tampak terkejut melihat Cala saat ini. Ia tidak menyangka anak pemilik perusahaan tempat ia bekerja adalah Cala. Ia adalah CEO dari perusahaan milik papa Cala. Sedangkan David baru saja di tugaskan Adrian di Indonesia karena untuk berjaga-jag siapa tahu Cala nantinya mau belajar mengurus perusahaan. Biar bagaimanapun nantinya perusahaan akan jatuh ketangan Cala sebagai pewaris tunggal perusahaannya. Ia tidak akan memberikan pada keluarganya, ia hanya akan mewariskan semuanya pada Cala dan suaminya nanti.

Adrian tadinya akan memberikan semua asetnya pada yayasan, tetapi setelah bertemu dengan anak dan istrinya ia pun segera menganti hak warisnya untuk anaknya. David mengajak Cala masuk ke dalam perusahaan, David memberitahukan beberapa ruangan yang ada di sana untuk bagian apa saja. Kini mereka sudah ada di lantai tiga di mana ruangan yang akan Cala tempati.

David meletakkan beberapa dokument di meja kerja Cala seraya menjelaskan kepada Cala. "Pak, bisa tidak kita pindah duduk di meja sana saja. Kalau disini kurang nyaman," ucap Cala dengan suara lembutnya.

"Baik," hanya jawaban singkat yang David lontarkan.

David mulai menjelaskan satu persatu pada Cala. Cala anak yang pintar semasa sekolah, tidak perlu waktu lama ia bisa mengerti. Dalam satu minggu ia sudah bisa mengerti semuanya, tetapi tetap ia meminta David untuk tetap di Indonesia bersamanya.

Adrian meminta David untuk kembali ke Amerika jika Cala sudah siap dan mengerti segalanya. Ia melakukannya agar Cala bisa mandiri dan bertanggung jawab. Namun, Cala mengancam Adrian bahwa ia akan berhenti jika ia tetap meminta David untuk kembali ke Amerika. Alhasil, Davidmu kini masih bersama dengannya. Semua pekerjaan ia mengurusnya, tetapi ketika ada pertemuan atau apapun Cala hanya ada di belakang David. Ia menjadi sekretaris David untuk melihat bagaimana cara kerja di lapangan.

Aarron? Apakah dia masih bersama dengan Cala. Tentu saja ia masih terus menemui Cala. Bahkan terkadang ia pergi ke kantor Cala dan menunggu Cala bekerja sambil menyelesaikan skripsinya. Pada akhirnya Aaron akan menyelesaikan pendidikan s1-nya.

"Udah waktunya makan siang, ayo kita makan siang," ucap Aaron seraya merapikan kertas dan buku bahan skripisinya.

Cala tidak menjawab, ia lebih fokus dengan pekerjaannya. "Sayang, makan dulu," ucap Aaron yang sudah berdiri dari duduknya.

Cala tidak menjawab, ia bukan tidak mendengar melainkan ia malas meladeni Aaron. Aaron benar-benar lelaki yang tida peka. Ia sudah bersikap dingin tetapi Aaron masih tetap ada di sampingnya.

Aaron berjalan ke meja kerja Cala, ia kini sudah berdiri di samping Cala yang sibuk mengecek pekerjaannya dan mengetik beberapa hal yang perlu ia ketik sendiri. Aaron melihat pekerjaan Cala yang tidak terlalu banyak dan seharusnya ia bisa berhenti dahulu untuk makan siang. Tiba-tiba Aaron memegan satu tangn Cala yang sedang memegang dokument.

Cala langsung berhenti dengan pekerjaannya dan kini ia menatap Aaron dengan wajah dingin. "Bisakah kamu berhenti mengangguku?" tanya Cala dengan suara dinginnya.

"Sudah waktunya makan siang, lebih baik kita makan siang dulu. Setelah itu kamu bisa melanjutkan lagi pekerjaanmu," ucap Aaron dengan suara lembut.

"Lo kalau mau makan, tinggal makan! Enggak usah ganggu gua!" sarkas Cala kemudian ia kembali menghadap ke layar komputer untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Apa perlu aku menggendongmu untuk makan?" tanya Aaron tiba-tiba membuat Cala menghentikan aktifitasnya.

Ia bangkit dari duduknya dan menatap Aaron dengan tatapan marahnya. "Apa lo enggak capek dengan semua ini? Gua udah bener-bener muak dengan kehadiran lo. Gua menyesal udah nolongin lo waktu itu. Kalau gua tahu lo bakalan ganggu hidup gua, gua enggak akan pernah mau nolongin lo!" marah Cala dengan mata yang penuh kebencian.

Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan kekesalannya dalam hati. Kenapa ada pria seperti Aaron yang mau dengan dirinya yang rendahan ini. Ia berusaha untuk tidak mengatakan hal seperti itu, tetapi jika kata-kata seperti ini bisa membuat Aaron berhenti mendekatinya kenapa tidak ia katakana.

Aaron terdiam di tempatnya, Cala yang melihat Aaron seperti itu tidak peduli sama sekali dengan keterdiaman Aaron. Ia kembali berkutat dengan pekerjaannya sedangkan Aarn masih berdiri diam di sampingnya. "Pulanglah, kerjakan skripsimu di rumah. Jadilah anak baik, jangan merusak dirimu lagi," ucap Cala dengan suara lembut tanpa menatap Aaron.

Aaron menatap Cala yang sibuk dengan pekerjaannya. Perkataan Cala menyakitkan, tetapi mendengar penuturan Cala barusan membuat ia sadar bahwa tidak sepenuhnya Cala mengatakan hal itu. Ia pun akhirnya memilih pulang menuruti apa yang di katakana Cala.

"Aku akan kembali menemuimu, setelah aku menyelesaikan skripsiku dan memulai bekerja di perusahaan papaku. Aku akan membuatmu terkesan dan tidak akan mendorongku menjauh darimu." Ucapnya dalam hati.

Aaron mengambil semua barang-barangnya kemudian ia pergi dari kantor Cala. Cala mengehentikan pekerjaannya ketika pintu ruangannya tertutup. Menghembuskan napasnya dengan berat kemudian menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. "Kamu berhak bahagia dan mendapatkan wanita baik. Aku berharap, kamu tidak akan pernah menemuiku lagi," ucapnya kemudian Cala memejamkan matanya.

Hatinya mulai tergerak dengan Aaron, tetapi ia tidak bisa menerima Aaron karena ia merasa dirinya tidak layak mendapatkan Aaron. Walau dirinya sadar, bahwa ia yang sudah merusak Aaron hingga Aaron kehilangan keperjakaannya.

Hari berlalu, dan hari ini Aaron sama sekali tidak menemuinya. Cala merasa lega karena Aaron tidak datang menemuinya. Namun, hati kecilnya bertanya-tanya. Apakah hanya perkataan seperti itu Aaron sakit hati, jika memang Aaron benar-benar mencintainya bukankah seharusnya ia tetap bertahan. Pikirannya dan hati kecilnya tidak kompak sama sekali, membuat Cala tidak focus dengan pekerjaannya.

Hari berganti hari, hingga minggu dan bulan berganti membuat Cala merasa kehilangan Aaron. Hati kecilnya selalu berharap Aaron datang menemuinya, tetapi kenyataannya Aaron benar-benar tidak menemuinya lagi. Ia ingin bertemu Aaron, tetapi sayangnya egonya terlalu tinggi untuk bertemu dengan Aaron. 

TBC...

YUHU.... cie... cie.... Cala kangen Aaron tapi gengsi... cie...cie.... wkwkwk... Hayoo..... gimana nih kelanjutan kisah mereka guys... wkwkwkwk....

Yuks, banyakin koment, vote dan jangan lupa ajak temen kalian untuk baca cerita ini ya guys...


Touch My He❤rtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang