1. 🍑🍌

16.3K 216 13
                                    

Hai semua... Selamat pagi...
Aku bawa cerita baru dengan genre 21+ lagi nih, semoga suka ya.

Cerita ini up datenya sesuka hati, jadi jangan tanya kapan lanjut ya. Ini bukan cerita utama yang aku up, karena cerita utama tetap M.E dan berikutnya ada Second Time dan My Ex. Hehehe...

Happy Reading.....

Malam semakin larut, suara musik yang memekakkan telinga tidak membuat para wanita yang sedang meliuk-liuk di atas panggung dengan pakaian sexynya itu berhenti. Para lelaki yang sadar ataupun setengah sadar pun ikut menikmati tarian striptish di depannya.

"Cala, tuan Beno malam ini ingin bersamamu!" ucap Feni-- seorang wanita berusia empat puluh lima tahun dengan bibir merah merona, rambutnya yang tercepol cantik memperlihatkan leher jejangnya dan dress berwarna hitam lengan pendek yang begitu pas di tubuhnya.

"Mom, apa serviceku kurang, sampai-sampai selalu Cala yang dia minta?" tanya seorang wanita dengan wajah cemberutnya.

Cala tersenyum kemudian dia mengusap acak brush yang dia pakai untuk mendandani Ale si wanita yang baru saja bicara itu dengan asal.

"Cala!" kesal Ale sambil menepis brush yang Cala gunakan.

Cala terkekeh kemudian dia meletakkan brush ke atas meja rias. "Mungkin bukan karena servicemu kurang, hanya saja tuan Beno memang tertarik padaku."

"Cih, sombong!" ketus Ale.

"Sudah-sudah, tidak usah di ributkan. Kau, Ale, jika sudah selesai, lebih baik kau cari pelanggan."

Ale berdiri, tapi sebelum dia pergi dia berkata. "Momy pilih kasih!" kesalnya kemudian dia pun pergi dari ruangan itu sambil menghentak-hentakan kakinya.

Feni kini menatap Cala yang sedang membereskan alat make-up nya. "Bagaimana, apa kamu bisa?"

"Malam ini tidak bisa, mungkin besok atau besoknya lagi."

"Kenapa? Apa Ibumu masuk rumah sakit lagi?"

"Iya, tadi pagi ibu terpeleset di kamar mandi. Jadi, malam ini aku harus menemaninya di rumah sakit."

"Kamu pasti butuh biaya lebih, kan. Aku bisa membantumu mendapatkan uang lebih. Masalah ibumu, aku bisa menyuruh salah satu bodyguard untuk menjaganya."

"Gak mungkin!"

"Kenapa gak mungkin?"

"Jika Ibu ke kamar mandi, siapa yang akan mengantarkannya. Gak mungkin, kan, bodyguard Mami yang akan menolong Ibuku?"

"Ah, apa perlu Mami yang menemani Ibumu?"

"Oh, Mam. Mami tahu, kan. Ibu pasti akan sangat marah."

"Ya, tapi hanya ini yang bisa kamu lakukan supaya bisa membayar tagihan. Uang gajihmu itu tidak cukup Cala!" ucap Feni yang mulai kesal.

"Aku, kan, bisa pinjam Mami. Setidaknya sampai keadaan Ibu bisa di tinggal."

"Hah! Kamu ini. Ya, sudahlah kalau itu keputusanmu!" kesal Feni yang akhirnya menyerah. "Kamu butuh uang berapa?"

"Malam ini, lima ratus ribu cukup, Mam."

"Memangnya obat dan biaya rawat sudah?"

"Belum semuanya sih, tapi nanti kalau Ibu sudah di ijinkan pulang aku baru minta lagi Mam,"

"Haish, kamu!" ucap Feni menatap malas Cala yang malah hanya tersenyum saja.

Feni mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang lembaran merah sebanyak sepuluh lembar. "Kebanyakan, Mam," ucap Cala menolak.

Touch My He❤rtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang