Hai, hallo... apa kabar semuanya?
Siapa yang kangen Cala dan Aaron. Cung ....Oke, selamat membaca semuanya, semoga bulan ini tamat juga nih cerita. Wkwkwk....
Happy Reading ....
"Aku ingin pergi menyusul mama," ucap Cala ketika ia sedang menelpon papanya.
"Tentu saja, kamu boleh kesini. Di sini rumahmu juga, sayang. Daddy dan mommy menunggu ke datanganmu. Bawahan Daddy akan segera mengurus semua yang kamu butuhkan," ucap Adrian yang suaranya terdengar senang karena keputusan putri tunggalnya itu.
"Ya, terima kasih," jawab Cala dengan nada suara dingin kemudian ia langsung mematikan sambungan telponnya.
Cala menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kantornya. Beberap waktu lalu, ia memberanikan diri untuk menemui keluarga Aaron. Namun, ia terlambat karena Aaron sudah melanjutkan S2 di London. Belum lagi sang papa yang menolak tegas kehadiran Cala. Ia bahkan menyuruh satpam untuk menarik paksa Cala keluar dari rumah itu. Bukan hanya itu, ia memperingati satpam agar tidak mengijinkan Cala masuk ke rumah ataupun area kompleks perumahan.
"Mungkin memang aku dan kamu tidak di takdirkan untuk bersama," ucap Cala dan ia hanya mendesah lelah dengan apa yang terjadi.
Aaron telah berhasil meruntuhkan tembok cinta yang di bangun Cala. Pertahanannya benar-benar runtuh, Cala sendiri tidak tahu sejak kapan itu terjadi. Namun, setelah beberapa hari ia memikirkan semuanya. Ia pun memantapkan hatinya untuk menjadikan Aaron pasangannya. Namun, dirinya sudah terlambat karena Aaron sudah pergi untuk melanjutkan studynya lagi.
Cala pergi ke rumah Aaron lagi, kali ini ia pergi dengan para bodyguardnya sehingga ia bisa sampai di rumah Aaron. "Selamat siang, bu," sapa Cala seraya tersenyum menatap mama Aaron. Cala hanya menunggu di luar pintu rumah Aaron.
"Loh, kamu yang waktu beberapa waktu lalu ke sini kan?" tanya mama Aaron seraya mengernyitkan dahinya.
"Iya, bu. Saya yang beberapa waktu lalu datang ke sini " jawab Cala seraya tersenyum.
"Untuk apa kamu datang ke sini lagi, mbak? Jika papa Aaron tahu, dia bisa mengusirmu lagi. Lebih baik mbak segera pergi dari sini, " ucap mama Aaron. Mama Aaron sendiri tidak di beritahu apa alasan suaminya menolak kehadiran Cala. Ia hanya tahu, jika Cala bukan wanita baik-baik. Namun, bukan wanita baik-baik itu seperti apanya, mama Aaron tidak tahu sama sekali. Mama Aaron juga tidak mengenali Cala sama sekali karena tampilan Cala yang berbeda ketika Cala masih menjadi karyawannya.
"Iya bu, saya akan pergi," ucap Cala seraya tersenyum.
"Tapi, sebelum saya pergi. Apakah saya boleh menitipka sesuatu pada ibu?" tanya Cala seraya tersenyum.
"Mau titip apa?" tanya mama Aaron seraya mengernyitkan dahinya.
"Saya ingin menitipkan surat ini utuk Aaron. Tolong berikan surat ini ketika dia kembali ke Indonesia," jawab Cala seraya memberikan sebuah surat yang di letakkan di dalam sebuah amplop putih.
"Kenapa tidak menghubungi Aaron saja? Saya punya nomornya, kamu bisa menghubunginya secara langsung," ucap mama Aaron. Ia merasa Cala adalah gadis baik-baik, tetapi entah kenapa suaminya malah mengatakan hal yang buruk. Biasanya ia tidak pernah salah menilai seseorang, jadi ia ingin membantu Cala supaya bisa menguhubungi Aaron.
Cala menggelengkan kepalanya, "enggak bu saya titip surat ini saja untuk Aaron. Tolong berikan pada Aaron ketika dia sudah selesai study dan kembali ke Indonesia," ucap Cala dengan nada suara lembut.
"Baiklah, kalau itu mau kamu," ucap mama Aaron seraya menerima surat dari Cala.
"Terima kasih, bu," ucap Cala seraya tersenyum.
"Iya, sama-sama," ucap mama Aaron.
"Kalau begitu, saya pamit pergi ya bu," ucap Cala masih tersenyum.
"Iya," jawab mama Aaron kemudian Cala pun pergi dari rumah Aaron.
Para bodyguard sudah menunggu Cala di depan mobil yang akan membawa Cala pergi dari sana. Satu bodyguard membukakan pintu untuk Cala. "Kita berangkat," ucap Cala ketika pintu sudah di tutup.
"Baik, nona," jawab bodyguard yang membawa mobil.
Mama Aaron menatap kepergian mobil Cala. "Aaron dapat kenalan wanita tadi dari mana ya? Dia sepertinya bukan dari kalangan biasa. Bahkan ada beberapa orang yang menunggunya di depan," ucap mama Aaron.
"Tapi, kenapa wanita seperti dia bisa membuat papa kesal? Ini aneh sekali," ucap mama Aaron.
Mama Aaron kemudian menatap amplop yang di berikan Cala. "Hum, sebaiknya aku taruh di laci kamar Aaron saja," ucapnya kemudian ia pun masuk ke rumah.
Waktu berlalu begitu saja, tidak terasa sudah tujuh tahun berlalu. Cala si wanita malam kini sudah menjelma menjadi wanita kelas atas dan di segani oleh banyak orang. Bukan hanya parasnya yang cantik, tapi ia memiliki sikap tegas seperti sang dady.
Kini Cala juga sudah mengurus semua bisnis dady-nya. Cala sudah bisa menerima kehadiran dady-nya walau terkadang Cala masih menggunakan kata anda ketika berbicara dengan dady-nya. Bisnis dady-nya ternyata bukan hanya bisnis legal, tetapi juga ada bisnis ilegal. Pantas saja, penjagaan dady-nya sangat ketat padanya dan juga sang mama.
Ngomong-ngomong sang mama, mamanya sudah sembuh total karena mendapatkan perawatan terbaik juga mendapatkan pendonor ginjal sehingga sang mama sekarang sudah sembuh total. Cala merasa senang, tentu saja. Karena siapa lagi di dunia ini yang akan menemaninya jika bukan sang mama.
Cala sedang menatap dokument seseorang yang akan menjadi target pembunuhannya. Seorang target yang di minta klientnya untuk di bunuh. Pengawalan kali ini cukup ketat, sehingga Cala pun harus mencari strategi supaya targetnya bisa sekali tangkap.
Bisnis ilegal yang di jalankan sang papa adalah bisnis menyewa pembunuh bayaran. Selama bertahun-tahun, dady-nya melakukan bisnis kotor ini. Itu sebabnya, sikapnya pada sang istri seperti tidak peduli. Bahkan ia bisa membawa wanita ke mansion mereka, padahal ia sudah menikah dengan mama Cala.
Cala mengerti maksud dady-nya melakukan itu supaya orang yang tahu status hubungannya dengan sang istri tidak menjadikan istrinya itu target sasaran. Namun, seharusnya tidak begitu ia bertindak. Jika ingin melindungi, seharusnya tidak menyakiti.
Cala memang sudah memegang bisnis haram itu, tetapi perlahan ia pun menolak untuk melakukannya. Walau bayaran yang diberikan itu sangatlah fantastis, tetapi Cala ingin menghentikan bisni ilegal ini.
Dady-nya hanya bisa menurut pada permintaan putrinya. Bahkan semenjak kepemimpinan Cala, Cala memperluas jaringan usaha sang dady. Yang tadinya hanya di pasaran Amerika, Indonesia dan beberapa di asia. Kini usaha dady-nya yang bergerak dibidang real estate, hotel, mall itu sudah merambah ke pasar Eropa. Cala bekerjasama dengan perusahaan besar yang ada di Eropa untuk memperluas perusahaan papanya.
Cala sedang memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri. Melihat data-data yang ia baca barusan, orang yang akan menjadi targetnya adalah orang yang tidak terlibat masalah. Namun, ia tidak bisa menolak permintaan orang yang menjadi klientnya, karena orang ini memiliki kekuasaan yang sangat tinggi dan sewaktu-waktu bisa menjadi perusak perusahaan yang sudah dady-nya bangun selama ini.
"Kenapa juga si tua itu membangun perusahaan biadab seperti ini!" maki Cala kemudian membanting dokumentnya itu kelantai.
Ia benar-benar kesal saat ini, karena tidak bisa berkutik untuk menolak pekerjaan ini. Memang bukan dia yang melakukannya, tetapi, tetap saja ia merasa kesal.
Suara gaduh dari depan ruang kerjanya menginturupsi Cala untuk menatap ke arah pintu. Tidak lama, pintu ruangannya terbuka.
"Mama ..." teriak seorang anak laki-laki yang menggedong tas ransel seraya berlari menuju ke arah Cala.
Cala berdiri dari duduknya kemudian berjalan ke depan meja kerjanya untuk menangkap anak kecil yang memanggilnya mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch My He❤rt
RomanceWARNING 21+ HARAP MENJAUH YG BELUM CUKUP UMUR, KALAU MASIH MAU BACA JANGAN DI RESAPI. "Sentuh tubuhku sepuasmu, tapi jangan harap kamu bisa memiliki hatiku. Karena hatiku adalah milikku!" Cala Afia. "Aku akan membuat hatimu untukku!" Aaron Ivander ...