6 🍑🍌

5.1K 111 12
                                    

Hai, Hello... Cala is back...

Hayo siapa yang nunggu" Cala sama Aaron...

Btw, yang nungguin Couple AA, sabar aja ya guys... mungkin 2 atau 3 part lagi tamat. Atau mungkin 1 part lagi. 🤣🤣 sabar aja ya... baca" ulang lagi, biar kalian gak sakit kepala, nikmatin aja ceritanya jangan di buat pusing. Cukup penulisnya aja yang pusing. 🤭🤭

Happy Reading....



Hari ini Cala tampak begitu lesu karena sedang tidak enak badan akibat kehujan semalam. Disya-- pemilik penerbitan tempatnya bekerja menatap dirinya yang sedang meletakkan teh pesanananya dengan tangan bergetar.

"Apa kamu sakit, Cala?" tanyanya sedikit khawatir.

"Enggak, Bu. Saya baik-baik saja."

"Kau yakin?" tanyanya meminta kepastian.

"Iya, bu."

"Humm,"

"Kalau begitu, saya permisi, Bu." Pamitnya dan dia pun ke luar. Saat dia membuka pintu, seseorang membuka pintu dari luar hingga pintu pun menabrak dirinya sampai terjatuh.

"Cala!" ucap orang yang membuka pintu dari luar dan segera berjongkok membantu  Cala.

Cala berdiri sendiri tidak peduli orang yang berada di sebelahnya mengulurkan tangan untuk membantunya. Baru dua langkah dia berjalan pandangannya tiba-tiba saja menggelap dan dia langsung terjatuh.

"Cala!" seru Aaron bersamaan dengan Disya--Mamanya.

Aaron segera berjongkok dan memangku kepala Cala. "Cala, bangun," ucap Aaron khawatir sambil menepuk pelan pipi Cala.

"Aaron, cepat bawa Cala ke ruang istirahat!" perintah Mamanya sambil berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

Aaron pun langsung mengangkat tubuh Cala dan membawanya ke ruang istirahat. "Badan Cala panas, Ma," ucap Aaron yang merasakan hawa panas di tubuh Cala saat dia menggendongnya.

"Mama telpon dokter, kamu jaga Cala!" perintah Disya.

"Iya, Ma," jawab Aaron singkat sambil menatap Cala dengan khawatir.

Aaron mengambil sapu tangan dari saku kemejanya, kemudian mengusap keringat di kening Cala. "Kamu pasti lelah, karena gak pernah istirahat," ucap Aaron dengan sedih.

"Berhentilah bekerja di club malam itu, kamu bisa terus sakit jika terus-terusan memporsir tubuh kamu untuk bekerja," ucapnya menatap lembut Cala.

Aaron merapihkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Cala. "Aku suka kamu," ucapnya tepat di depan wajah Cala.

Perlahan Aaron mendekatkan wajahnya ke wajah Cala. Dia ingin mencoba mencium bibir Cala, tapi suara Mamanya membuatnya seketika menjauhkan tubuhnya.

"Ada apa, Ma?" tanyanya sedikit gugup.

"Mama harus kembali ke ruangan karena masih banyak pekerjaan. Kamu tunggu Rafik ke sini?"

"Kok, kak Rafik sih, Ma. Om Hugos ke mana?" tanya Aaron sedikit meninggikan suaranya karena tidak suka.

"Om Hugos lagi ke luar kota, ya, udah, sih, kak Rafik juga bisa ngatasinnya. Udah, ya, Mama tinggal."

Aaron tidak menjawab dia kesal, kenapa Mamanya malah menelpon Rafik. Dia tidak suka Calanya di sentuh Rafik. Mengingat kejadian beberapa hari lalu membuatnya sangat kesal.

"Kamu punya aku Cala, apapun akan aku lakukan untuk kamu. Kamu itu satu-satunya wanita yang nolong aku tanpa pamrih. Di saat wanita di luar sana deketin aku, tapi kamu beda," ucapnya sambil membelai pipi Cala.

Touch My He❤rtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang