Yey... akhirnya up guys... kuy lah merapat.
Happy Reading...
Pagi pun tiba, Aaron terbangun dari tidurnya. Ia merasa kebas di lengannya yang ternyata menjadi bantal tidur untuk Cala. Ia tersenyum menatap wajah damai wanita yang sangat ia cintai. Seorang wanita yang sudah membuatnya jatuh hati, tidak peduli jika wanita yang ada di hadapannya ini bukanlah wanita yang masih gadis. Satu hal yang ia tahu, wanita di hadapannya adalah wanita baik.
Tangannya terulur untuk merapihkan helaian rambut Cala yang menutupi wajahnya. Baru juga ia menyentuhnya, Cala sudah menepisnya kemudian ia membuka matanya. Dengan tatapan dinginnya ia menatap Aaron kemudian ia bangun tanpa berkata apa-apa. Cala menarik selimut tipis untuk membalut tubuhnya dan pergi kekamar mandi. Aaron menghembuskan napasnya saat pintu kamar mandi tertutup.
Entah kenapa, melihat raut wajah Cala yang begitu dingin tanpa ekspresi membuatnya takut. Cala sering memberikan tatapan seperti itu, hanya saja pagi ini ia merasa takut mendapat tatapan seperti itu. Ia mungkin merasa bersalah karena sudah meniduri Cala yang sebelum-sebelumnya tidak mau ia tiduri. Ia sadar, tidur semalam bersama Cala bukanlah kemauan Cala sesungguhnya. Cala seperti sedang ada masalah hingga membuatnya ingin melakukan hal itu untuk menghilangkan stresnya.
Aaron mendudukkan tubuhnya sambil menarik selimut untuk menutupi bagian bawahnya yang tidak memakai apapun. Ia menatap ke arah pintu kamar mandi tanpa berkata-kata. Sampai akhirnya pintu kamar mandi terbuka dan buru-buru ia mengalihkan pandangannya. "Cepat bangun dan bersihkan tubuhmu!" perintah Cala dengan nada suara serius tanpa menatap Aaron.
Aaron pun dengan sigap langsung turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi. Ia hampir saja terjatuh karena kakinya terbelit selimut yang membungkus bagian bawahnya. Hampir saja Cala menyemburkan tawanya melihat tingkah laku Aaron yang menurutnya lucu. "Arrgh... apa sih, yang gua pikirin!" gerutu Cala saat pintu kamar mandi tertutup.
Cala merasa malu melihat Aaron saat ia membuka matanya. Ia merasa menjadi wanita yang semakin rendah karena menjilat ludahnya sendiri. Ia sudah mengatakan jika tidak mau tidur dengan Aaron karena alasan Aaron adalah lelaki baik, jadi tidak seharusnya ia merusaknya. Akan tetapi, apa yang sudah ia lakukan semalam itu sudah melewati batas yang ia katakan. "Bodoh kamu Cala, bisa-bisanya kamu seperti ini!" kesalnya sambil memukul-mukul kepalanya.
"Aaarrgh!" teriak Cala kesal.
"Ada apa, ada apa?" tanya Aaron yang segera keluar kamar mandi dengan handuk yang membelit tubuh bagian bawahnya dan kepalanya masih penuh busa. Cala membalikkan tubuhnya dan meneguk salivanya melihat penampilan Aaron.
Air yang mengalir di lekukan tubuhnya membuat Aaron terlihat begitu jantan. Tubuhnya yang kurus tetapi kekar itu begitu sexy di pandang. Cala segera menggelengkan kepalanya saat kepalanya membayangkan yang tidak-tidak. Apa yang terjadi tadi malam ia tidak begitu mengingatnya. Ia hanya menyalurkan rasa marahnya dan kecewanya saja tadi malam hingga ia tidak bisa mengingat begitu jelas bagaiman bentuk tubuh Aaron.
"Cala, ada apa?" tanya Aaron dengan wajah khawatirnya melihat Cala menggelegkan kepalanya.
"Enggak ada apa-apa. Udah sana, selesain mandi kamu!" ketus Cala dan membalikkan tubuhnya.
Aaron pun kembali masuk ke kamar mandi dan menutupnya. Cala memegangi jantungnya yang berdetak tidak karuan karena takut jika Aaron mengetahui pemikiran kotornya. Ia tidak mau membuat Aaron ge'er karena hal ini. "Bodoh, bodoh, bodoh!" kesal Cala. Ia kemudian mengambil pakaiannya dan memakainya dengan cepat.
Selesai memakai pakiannya Cala berjalan ke nakas dan mengambil pena juga kertas. Cala menuliskan kata 'Terimakasih atas semalam. Ku harapa kamu melupakan kejadian semalam.' Tulisnya kemudian ia merobek kertas itu dari bukunya dan meletakkannya di atas bantal yang tadi di tempati Aaron. Cala kemudian mengambil tas dan barang-barangnya dan ia segera keluar dari dalam kamar hotel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch My He❤rt
RomanceWARNING 21+ HARAP MENJAUH YG BELUM CUKUP UMUR, KALAU MASIH MAU BACA JANGAN DI RESAPI. "Sentuh tubuhku sepuasmu, tapi jangan harap kamu bisa memiliki hatiku. Karena hatiku adalah milikku!" Cala Afia. "Aku akan membuat hatimu untukku!" Aaron Ivander ...