15 🍑🍌

2.4K 99 14
                                    

Hai.. hula, hula.. Akhirnya up juga,

Happy Reading guys....

Semenjak kejadian malam itu Aaron kembali menempeli Cala. Tidak saat ia bekerja di penerbitan mamanya karena pasti mamanya akan marah karena mengganggu karyawan yang bekerja. Ia selalu mengikuti Cala saat Cala ada di club malam tempatnya bekerja. Cala hanya mengumpat kesal dalam hati, ia tidak bisa bekerja dan mendapatkan mangsa lebih.

"Kamu sama aku aja, apapun akan aku kasih ke kamu," rengek Aaron pada Cala yang sedang mengganti pakaiannya. Tanpa malu Cala membuka bajunya yang tidak memakai bh hanya memakai celan dalam saja.

"Berhentilah merengek atau aku suruh Radex menyeretmu dari sini!" marah Cala membalikkan tubuhnya untuk menatap Aaron yang ada di belakangnya sedang memegang pakaiannya.

"Apa aku kurang membuatmu puas? Aku akan melakukan apapun sampai kamu puas, ya, ya?" tanya Aaron dengan puppy eyesnya.

"Jangan seperti wanita, itu menjijikkan!" kesal Cala dan mengambil pakaian yang ada di tangan Aaron.

Aaron menghentikan langkah Cala dengan memegang pundaknya kemudian ia membalikkan tubuh Cala dan menyudutkannya di tembok. Cala dengan wajah menantangnya menatap Aaron yang juga menatapnya. "Sepertinya disini bisa," ucap Aaron seraya tersenyum penuh arti.

Cala dengan kuat mendorong tubuh Aaron hingga Aaron menjauh dari tubuhnya . Ia segera keluar dari ruang ganti dan berjalan menuju meja riasnya. Ia mulai memoles wajahnya dan Aaron kini berdiri di samping Cala sambil menyandarkan bokongnya di pinggiran meja rias. Cala terus memoles wajahnya tanpa peduli dengan tatapan Aaron.

Selesai dengan riasannya, Cala keluar dan siap mencari mangsanya. Baru juga keluar dari ruang rias dua orang sudah menghadangnya. "Tuan Adrian ingin bertemu dengan anda."

Cala memutar malas bola matanya dan tanpa banyak berkata, ia melewati begitu saja dua orang suruhan ayahnya. "Maaf nona, tuan Adrian sudah memerintahkan pada kami untuk membawa nona dengan cara apapun," ucap satu bodyguard dan langsung menusukkan jarum suntik berisi obat bius ke leher Cala. "Cala!" pekik Aaron dan segera mendekat ke arah Cala yang tentu saja di halangi satu bodyguard lainnya.

"Bawa nona Cala, biar dia aku yang urus," ucap bodyguard yang menghalangi Aaron.

"Mau kalian bawa kemana Cala, berhenti!" marah Aaron dan berusaha melewati satu bodyguard yang menghalanginya.

"Tuan kami ingin bertemu, jadi kamu jangan mengganggu!"

"Gua calon suaminya, jangan bawa calon istri gua!" marah Aaron dan ia mencoba melewati bodyguard itu.

Bodyguard itu langsung memukul tengkuk Aaron, seketika Aaron pun pingsan. Ia membawa Aaron ikut serta karena mungkin Aaron akan di butuhkan. Radex dan para penjaga lain tidak ada yang bisa menghentikan para bodyguard Adrian karena sudah ada para bodyguard lainnya yang menghadang Radek dan yang lainnya agar tidak ada yang menghentikan mereka.

Sekitar tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah mewah berlantai dua. Aaron mulai bergerak dan membuka matanya, salah satu bodyguard yang menyadari jika Aaron terbangun dengan cepat ia pun kembali memukul tengkuk Aaron agar ia kembali pingsan. "Siapa dia?" tanya Adrian saat melihat Aaron yang di bopong masuk ke rumah karena pingsan.

"Pria ini mengaku sebagai calon suami Nona Cala, jadi mungkin ia akan berguna untuk tuan."

Adrian menganggukkan kepalanya kemudian ia menyuruh bodyguardnya untuk membawa Cala dan Aaron ke dalam kamar. Cala dan Aaron di tidurkan di atas ranjang yang sama. Pintu kamar tidak di kunci sama sekali karena rumah ini sudah di jaga oleh para bodyguard, jadi untuk kabur itu sangat mustahil.

Touch My He❤rtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang