4 🍑🍌

5.5K 136 16
                                    

Yg nunggu M.E harap bersabar ya, karena aku masih gak dapet ide untuk M.E.

Happy Reading...

Penampilan Aaron kini berubah, tidak ada kacamata dan kemeja terkancing semua. Rambutnya di buat acak-acakan dan wajahnya sedikit di beri sentuhan make up.

"Nah, begini lebih baik," ucap Alika-- wanita yang tadi bertemu dengannya di depan pintu masuk.

"Apa mereka gak akan mengenaliku?" tanya Aaron sambil melihat penampilannya di kaca mobil.

"Sudah, ayo kita masuk," ucapnya dan mengapit lengan Aaron.

Sampai di depan pintu masuk para bodyguard tidak begitu mengenali hingga akhirnya dia bisa masuk walau jantungnya tadi sempat berdetak dengan cepat karena takut ketahuan.

Aaron hanya diam mengikuti langkah Alika dan teman-temannya tapi matanya mencoba mencari keberadaan Cala. Club belum begitu ramai jadi mungkin dia bisa menemukan Cala. Penampilan Cala yang berbeda pasti akan terlihat.

"Kamu mau minum apa?"

"Air putih saja,"

"Seriusan?" tanya Alika tidak percaya.

"Kenapa?" tanyanya menatap Alika dengan kening berkerut.

"Kau kesini hanya ingin air putih? Oh, ayolah babe, ini banyak pilihan minuman," ucap Alika begitu manja.

"Minuman beralkohol aku tidak mau,"

"Oh, babe. Kau kesini jika bukan karena ingin mencoba minuman. Apa yang kamu lakukan?"

"Menemui seseorang,"

"Siapa?" tanya Alika yang kini suaranya begitu tegas.

Belum sempat Aaron menjawab ponselnya berdering dan nama id caller Mamanya yang tertulis. "Aku harus mengangkat telpon," ucap Aaron dan segera berlari pergi mencari ruangan yang tidak begitu ramai.

Aaron mengangkat telponnya, Mamanya menelpon hanya untuk memastikan dirinya yang sudah makan malam. Setelah sambungan terputus Aaron berjalan ke luar dari toilet dan tidak sengaja dia menabrak seseorang karena terlalu fokus dengan hapenya untuk membalas pesan dari temannya yang menanyakan tugas.

"Jalan lihat-lihat, jangan cuma gunain kaki!" maki wanita yang di tabrak Aaron hingga jatuh.

"Em, maaf," ucap Aaron gugup.

Wanita itu berdecak kesal dan berdiri, dia kini menatap Aaron yang menundukkan kepalanya. "Bukankah aku sudah menyuruhmu pergi?" tanya wanita itu menatap malas Aaron.

Aaron langsung mendongakkan kepalanya dan dia bisa menatap wajah Cala yang sedang menatapnya kesal.

"Cala?" tanyanya tidak percaya menatap wajah Cala yang di poles dengan makeup dan pakiannya yang begitu minim.

"Apa perlu aku panggil sekuriti untuk menyeretmu dari sini?" tanyanya dengan suara dingin sambil bersedekap.

Aaron tidak menjawab dia malah melepaskan kemejanya dan memakaikan ke tubuh Cala. Cala terkejut dengan tidakan Aaron yang menyampirkan kemeja di bahunya. Tak begitu lama sampai Aaron berkata "Kamu bisa kedinginan, kalau pakaianmu seperti ini," ucapnya yang begitu polos.

Dengan kesal Cala mengambil kemeja Aaron di bahunya dan melemparkannya ke wajah Aaron. "Berhenti ganggu hidup gua! Pergilah dari sini, karena ini bukan tempat anak kecil kayak, lo!" tegas Cala dan dia pun melangkah pergi meninggalkan Aaron.

Aaron terdiam beberapa saat mendengar bentakan Cala yang sepertinya memang benar-benar marah padanya. Wajah Aaron pun kini nampak pias melihat punggung Cala yang sudah menjauh. "Apa penampilanku masih kurang?" tanyanya entah pada siapa. Dia kini ke luar dari toilet kemudian berjalan ke arah meja di mana Alika dan teman-temannya duduk.

Touch My He❤rtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang