Happy Reading....
VOTE N COMENT PLISS....Aaron melepaskan pagutannya dan melihat wajah Cala yang datar. Satu tangannya memegang pipi Cala dan dengan mata sayunya ia menatap Cala. "Berhenti dari pekerjaanmu, aku tidak menyukai saat dirimu bersama orang lain," ucap Aaron dengan suara terputus-putus karena ciumannya.
Cala tersenyum miring kemudian ke dua tangannya terangkat untuk memegang pundak Aaron. Ia mendorong tubuh Aaron hingga kakinya menabrak sisi tempat tidur. Satu tangannya terangkat kemudian telunjukknya menyusuri wajah Aaron.
"Lo bukan siapa-siapa gua, jadi berhenti ganggu hidup gua, hum," ucap Cala sambil mengangkat dagu Aaron dengan satu jari telunjuknya.
Entah datang dari mana, Aaron tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan menjatuhkan tubuh Cala ke atas tempat tidur bersama tubuhnya. Kemudian ia memeluk tubuh Cala begitu erat.
"Ya! Apa yang lo lakuin, lepasin gua!" teriak Cala sambil mencoba melepaskan pelukan erat Aaron. Tubuhnya terkunci oleh pelukan Aaron.
"Aku mau kamu jadi kekasihku, jadi berhentilah bekerja di club malam itu. Bekerja saja di penerbitan Mama atau kamu bisa memakai uangku."
"Itu uang orang tuamu, bukan uangmu!" teriak Cala kesal.
"Uang orang tuaku uangku, karena mereka mencari uang untuk hidupku juga!" tegas Aaron.
"Cih! Sebegitu bangganya lo sama uang hasil kerja keras orang tua lo! Dasar anak manja, malu woy sama umur!" cibir Cala yang masih berusaha melepaskan diri dari Aaron.
"Aaron... lepasin gua!" teriak Cala.
Aaron tidak mempedulikan Cala, ia malah memejamkan matanya. Cala yang tadinya terus meberontak akhirnya diam. Ia manatap wajah Aaron yang begitu tenang. Aaron tersenyum dan merapatkan pelukannya hingga kepala Cala bersandar nyaman di dadanya. Perlahan mata Cala mulai terpejam dan ia pun mulai masuk ke dalam mimpinya membuat Aaron yang mendengar dengkuran halusnya tersenyum.
Pagi pun tiba, Cala bangun dengan tubuh segarnya. Aaron sedang duduk di sampingnya memandanginya seraya tersenyum hangat. "Pagi," sapa Aaron.
Cala langsung terduduk dan memberi jarak dari Aaron. "Kenapa?" tanya Aaron bingung.
"Enggak," ucap Cala dan ia pun memilih turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah toilet.
Selesai membersihkan dirinya ia ke luar menggunakan bathrobe. Ia berjalan ke arah tempat tidur dan mengambil tasnya yang ada di atas nakas. Ia menelpon seseorang untuk mengantarkan pakaian di hotel dekat clubnya bekerja.
"Hari ini aku gak ada jadwal ketemu dosen, jadi apa kamu mau jalan sama aku?" tanyanya menatap Cala yang sedang membuat minum.
"Aku harus bekerja,"
"Aku sudah mengizinkan kamu untuk gak kerja hari ini," ucap Aaron dengan santainya.
"Apa lo bilang?" tanya Cala meninggikan suaranya sambil menatap ke arah Aaron tak suka.
"Aku bilang kamu udah aku izinin gak masuk dengan alasan kamu sakit," jawabnya.
"Ada hak apa lo, sampai ngijinin gua gak masuk kerja, hah!" marah Cala.
Aaron berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Cala. Ia kini berdiri di hadapan Cala yang menatapnya marah. Tangannya terulur untuk menyentuh pipi Cala dan dengan kasar Cala menepis tangannya.
"Jangan lo sentuh gua!" teriaknya marah.
"Kenapa?"
"Lo gak ada hak untuk sentuh gua!" ucapnya masih dengan nada suara meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch My He❤rt
RomanceWARNING 21+ HARAP MENJAUH YG BELUM CUKUP UMUR, KALAU MASIH MAU BACA JANGAN DI RESAPI. "Sentuh tubuhku sepuasmu, tapi jangan harap kamu bisa memiliki hatiku. Karena hatiku adalah milikku!" Cala Afia. "Aku akan membuat hatimu untukku!" Aaron Ivander ...